Minimnya Armada dan TPS Dalam Kota Jadi Keluhan DLH Saat Kunker Komisi C DPRD Mimika

TIMIKA, (timikabisnis.com) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika – Papua Tengah keluhkan minimnya armada (mobil) pengangkut sampah dan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dalam Kota. Keluhan tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Michael Alik Lembang pada Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi C DPRD Mimika, Jumat (2/8/2024).

Pada kunjungan kerja Komisi C DPRD Mimika tersebut langsung diterima oleh Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mimika, Michael Alik Lembang mewakili Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Frans Kambu.

Pada kunker tersebut, Mariunus Tandiseno, Selaku Anggota Komisi C DPRD Mimika menanyakan sejauh mana serapan anggaran serta penanganan sampah pasca kunjungi Banyumas pada beberapa waktu lalu, serta penanganan sampah di wilayah kota Timika.

Sementara Miler Kogoya berharap, Selain menangani sampah, Dinas Lingkungan Hidup juga perlu memikirkan penghijauan kota/tata kota serta pendangkalan di wilayah pesisir akibat limbah dari PT. Freeport Indonesia.

Kemudian, Anggota Komisi C lainnya Den B Hagabal berharap DLH perlu perbanyak tempat pembuangan sampah (TPS) dalam kota serta armada pengangkut sampah.

Menanggapi beberapa pertanyaaan tersebut, Sekretaris DLH, Michael Alik Lembang mengatakan, Pihaknya terus berusaha agar penanganan sampah di Timika bisa maksimal pasca kunjungi Banyumas.

“Saat ini DLH Mimika sudah mendirikan Pusat Daur Ulang (PDU) sampah, kita punya 3 unit mesin daur ulang sampah yang sedang dalam proses penyambungan ke aliran listrik, “ungkapnya.

Selain itu, terkait minimnya TPS dalam kota, kata Dia, Pihaknya (DLH) telah berusaha untuk mencari titik titik yang pas untuk dijadikan TPS.

“Kita sudah berusaha untuk mencari lahan/titik sebagai TPS dalam kota tapi belum ada,”sebutnya.

Sementara penyerapan anggaran, Kata Dia melalui Kabid keuangan bahwa Per Juni 2024 itu 23,13 persen.

” Itu per- juni, sementara lanjutanya sudah ada pekerjaan sudah selesai dan ada yang sedang berjalan namun kita belum di RPJ- kan, sehingga belum kelihatan,”katanya.

Untuk armada pengangkut sampah (mobil truk) kata Micahel, masih kurang.

“Kita butuh penambahan armada angkut sampah (mobil), karena minimnya kendaraan sehingga dilihat kalau saat pengangkutan sampah itu muatannya sangat banyak,”katanya.

Selain itu, Mariunus Tandiseno menyarankan agar DLH perlu jalin kerjasama dengan Kelurahan dan Kampung karena pembuangan sampah di lorong lorong belum diatur dengan baik, begitu juga dengan mencari lokasi untuk dijadikan TPS. (Anis)

Administrator Timika Bisnis