TIMIKA, (timikabisnis.com) – Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Mimika – Papua Tengah. Pada kunjungan tersebut, Disparbudpora Mimika membeberkan sejumlah keluhan terkait fasilitas di Wisata Hutan Mangrove dirusak dan Kebutuhan fasilitas olahraga yang harus dibenahi kembali.
Kunjungan rombongan komisi C DPRD Mimika pada Jumat, (2/8/2024) ke Disparbudpora tersebut, diterima langsung oleh Kepala Dinas
Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Mimika, Yopi Toisutta bersama staff lainnya.
Anggota Komisi C DPRD Mimika, Mariunus Tandiseno pada kunjungan tersebut mengatakan, Kehadiran Komisi C disini dalam rangka melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke OPD yang bermitra dengan Komisi C DPRD Mimika. Tentu pada kunjungan ini kami pingin tau penyerapan anggaran dari Disparbudpora, serta kendala kendala yang dihadapi.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Mimika, Yopi Toisutta menyampaikan sejumlah kendala yang dihadapi, baik itu dibidang pariwisata, olahraga, dan kebudayaan.
Kata Yopi Toisutta didampaingi kabid Pariwisata bahwa, Pagar pengamanan di wisata hutan mangrove telah dirusak oleh oknum oknum yang tidak bertanggungjawab,”besi besinya dicabut, termasuk beberapa fasilitas lainnya di dalam areal tempat wisata,”bebernya.
Jadi, kata Yopi, Hal ini perlu rutin melakukan sosialisai sadar wisata pada masyarakat di sekitar area wisata, termasuk penanganan sampah.
“Selain itu, untuk pembangunan wisata di Ipaya perlu dilibatkan pihak ketiga, sehingga proses pembangunan bisa satu kali jalan, alias tidak bertahap,” ungkapnya.
Untuk olahraga, Kata Yopi didampingi kabid olahraga bahwa perlu ada renovasi beberapa fasilitas yang telah rusak.
“Pertama, stadion SP 1 perlu direnovasi bagian dalam gedung, kedua, lapangan futsal harus dibikin pagar beton, serta pengadaan kursi dan lampu penerangan. Karena rencana lapangan tersebut akan digunakan jadi multifungsi,” katanya.
Sementara di venue biliard, perlu aspal lapangan parkir kendaraan, serta perbaikan talang air yang sudah rusak (bocor), termasuk di panjat tebing karena tiangnya sudah patah.
Kemudian untuk bidang kebudayaan, kata Dia melalui Kabid bahwa, Terkait dengan pokok pikiran kebudayaan daerah (PPKD) ini memuat semua hal tentang kebudayaan.
“Terkait PPKD ini perlu dikaji bersama sebelum diserhakan ke Pemerintah Provinsi dan Pusat,” katanya.
“Selama ini masih terlihat bahwa masih fokus pada infrastruktur, tapi kedepanya perlu tingkatkan SDM masayarakat, perumahan dan kesejahteraan masyarakat, ini yang perlu digenjot bersama,” ujar Marianus usai menanggapi beberapa hal yang disampaikan.
Ia menegaskan bahwa, Pemerintah perlu memikirkan dampak positif bagi masyarakat yang ada di sekitar kawasan wisata.
Untuk usulan lain, diharapkan untuk dikawal secara bersama sama.
Sementara Miler Kogoya mengatakan, Tentu semua punya kepala OPD baik adanya tapi tiba tiba diganti maka ini juga menjadi masalah, Hal serupa juga disampaikan oleh Anggota Komisi C dari Fraksi Gerindra, Den B Hagabal.
Ia juga menyarankan, untuk tempat pengelolaan dan pembangunan wisata perlu dilibatkan juga pihak keamanan.
Den Hagabal menegaskan agar terus menggenjot penyerapan angggaran APBD Induk tahun 2024 sebelum masuk pembahasan APBD Perubahan tahun anggran 2024.
Sementara itu, Kadis Disparbudpora menyampaikan terima kasih atas semua masukan ini menjadi catatan bagi kami untuk perhatikan kedepanyan. (Anis)