Mama mama pedagang Papua yang berjumlah sekitar 200 an melakukan pemblokiran jalan menggunakan kayu balok yang menutupi seluruh jalan. Akibatnya, terjadi kemacetan dan antrean kendaraan baik roda 2 , roda empat dan roda 6, di Kampung Limau Asri Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, Kamis (16/4)/ Foto : husyen opa
TIMIKA,(timikabisnis.com) – Karena hasil kebun dan pertanian dari Mama mama asli Papua dari kampung Limau Asri (SP5), Kampung Wangirja (SP9) tidak dibeli oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menangah (DKUMKM) Kabupaten Mimika, melakukan pemblokiran jalan Poros Timika – Limau Asri (SP5), pada Kamis (16/4) pagi.
Dari pantauan timikabisnis.com dilapangan, Mama mama pedagang Papua yang berjumlah sekitar 200 an melakukan pemblokiran jalan menggunakan kayu balok yang menutupi seluruh jalan. Akibatnya, terjadi kemacetan dan antrean kendaraan baik roda 2 , roda empat dan roda 6.
Kapolsek Kuala Kencana Iptu Harikatang saat diminta konfirmasi atas aksi pemalangan tersebut, membenarkan aski pemalangan yang dilakukan oleh Mama mama pedagang Papua sekitar pukul 08.00 Wit pagi.
“Mama mama Papua melakukan pemalangan jalan karena kecewa hasil kebun dan pertanian mereka tidak dibeli oleh pemerintah melalui dinas koperasi. Mereka dari pagi menunggu kehadiran pemerintah khususnya Dinas Koperasi, namun sampai siang mereka tidak kunjung datang,”tegasnya.
Namun Kapolsek Harikatang mengakui, karena itu merupakan salah satu akses jalan umum, sehingga berusaha untuk melakukan pendekatan dan menerima aspirasi , dan selanjutnya kami sampaikan ke pemerintah untuk ada solusinya.
“Aspirasi mereka disampaikan dan ada selembar tulisan “masyarakat undang Kadistrik dan Dinas Sosial untuk jawab kenapa dinas Koperasi tidak datang membeli hasil kebun mereka,”jelasnya.
Namun setelah mencoba untuk melakukan pendekatan secara persuasif dan dibantu dengan sejumlah tokoh masyarakat , Mama mama Papua akhirnya mau membuka palang namun masih berharap pemerintah besok untuk datang membeli hasil kebun mereka.
“Mereka dinas Koperasi besok harsu datang beli kami punya jualan, karena sudah dua kali dijanji untuk datang tapi tidak datang. Kalau tidak besok juga kami akan palang,”pinta mereka. (opa)