Kondisi jembatan yang porak poranda akibat diterjang musibah Longsor di Distrik Tembagapura, Jumat (25/8/2023/Foto : Istimewa
TEMBAGAPURA, (timikabianis.com) – Tiga Kampung Di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, masing masing Kampung Baluni, Kampung Jagamin dan Kampung Omponi (Arwanop) pada Jumat, (25/8/2023) lalu diterjang musibah longsor.
Akibat banjir dan longsor yang terjadi di Distrik Tembagapura tersebut masyarakat di tiga kampung tersebut kesulitan makanan dan minuman.
“Banjir dan longsor terjadi sekitar pukul 10.00 WIT di aliran Sungai Aroanogoung mulai dari kepala Air sampai muara yg terdapat 4 kampung besar yang ada di Arwanop Distrik Tembagapura,” kata Thobias kepada wartawan melalui sambungan telepon seluler, Senin (28/8/2023).
Kerusakan akibat banjir dan longsor besar tersebut mengakibatkan 3 jembatan terputus total. Dimana jembatan itu menghubungkan antar kampung dan kebun. Yang membuat kebun-kebun milik masyarakat sepanjang pinggiran sungai terendam.
Dampak dari bencana tersebut, yakni hingga sampai hari ini masyarakat susah untuk mendapatkan makan dan minum. Kemudian susah ke kebun, karena jembatan putus total. Serta masyarakat susah ke kampung Aingogin untuk membeli bahan makanan, karena jembatan terputus total.
“Akses masyarakat dari kampung Baluni dan Kampung Jagamin ke Kampung Aingogin sangat kesulitan dan susah karena jembatan yang menghubungkannya sudah terputus total oleh banjir dan longsor,” katanya.
Kata dia, kondisi tersebut sudah disampaikan ke Pj Bupati Mimika dan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kepala BPBD. Hal ini dilakukan, karena masyarakat meminta adanya bantuan bahan makanan dan akses jembatan darurat segera dibangun.
“Kami minta kepada pemerintah daerah dan PTFI bisa segera bangun jembatan gantung permanen. Karena selama ini masyarakat menggunakan jembatan kayu. Walaupun ada jembatan besi, namun talinya terputus akibat banjir dan longsor tersebut. Serta membuka akses transportasi helikopter ke 13 kampung Distrik Tembagapura untuk pembangunan berkelanjutan di wilayah susah terjangkau,” ungkapnya. (opa)