Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanis Felix Helyanan, SE/Foto : anis batalotak
TIMIKA, (timikabisnis.com) – tersisa kurang lebih sepuluh hari menuju pelaksanaan Musabaqah Tilawatul Qur’an (MTQ) ke XXX Se Tanah Papua yang akan berlangsung sejak 20 Juni hingga 30 Juni 2024 mendatang dimana Kabupaten Mimika diberikan kepercayaan menjadi tuan rumah, diharapkan semua elemen masyarakat kabupaten Mimika untuk turut mendukung dan berpartisipasi serta ikut mensukseskan.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat di kabupaten Mimika untuk mendukung, serta berperan aktif dalam mendukung ivent MTQ ke XXX sehingga berjalan lancar dan sukses. Kita sebagai tuan rumah tentunya harus menyambut dengan ramah dan turut ambil bagian dalam mensukseskan ivent tersebut, karena sebagai tuan rumah kita harus membuktikan kepada seluruh peserta yang hadir dari Kabupaten lain, bahwa Mimika siap menjadi tuan rumah yang baik, “seru Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Mimika, Yohanis Felix Helyanan, SE saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah awak media di kantor DPRD Mimika, kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Senin (10/6/2024).
Menurutnya, dipercayakannya Mimika sebagai tuan rumah dalam ivent MTQ XXX se tanah Papua adalah sesuatu yang harus kita banggakan, karena itu keterlibatan semua unsur baik dari pemerintah, pihak keamanan, organisasi kemasyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan umat beragama lainnya untuk sama sama menjaga kebersihan, keamanan, pelayanan yang maksimal kepada para peserta yang akan datang ke Timika, sehingga pelaksanaannya dari awal hingga akhir bisa sukses.
“Semua warga bisa terlibat dalam berbagai kegiatan dan persiapan pelaksanaan MTQ, bersih-bersih kota ataupun menciptakan rasa aman dan kondusif bagi lancarnya pelaksanaannya. Kita harus bukti kan bahwa Mimika adalah benar-benar kabupaten Mimika salah satu kabupaten yang nilai toleransi yang terbaik, “katanya.
Dikatakan Waket II yang akrab disapa Jhon Thie, untuk menciptakan keamanan dan tetap kondusif selama pelaksanaan MTQ di kabupaten Mimika, maka pemerintah dan pihak keamanan bisa membatasi beroperasi tempat-tempat hiburan malam maupun membatasi penjualan miras.
“Baiknya dibatasi beroperasinya tempat hiburan dan penjualan minuman keras, demi menghindari munculnya berbagai gangguan kamtibmas di kabupaten Mimika, “tutup Jhon Thie. (anis)
