Reses Ketua DPRD Mimika di Kelurahan Timika Indah, Terima Aspirasi Soal BLT – Sampah  Hingga Kamtibmas

Ketua DPRD Mimika Robby Kamaniel Omaleng,S.IP,MA (tengah) didampingi Kadistrik Miru Dedi D Paokuma (Kanan) dan Lurah Timika Indah, Aselmus Teturan (paling kiri) saat bertatap muka dalam rangka kegiatan reses dengan warga Kelurahan Timika Indah, Distrik Mimika Baru, kabupaten Mimika, Papua, Rabu (31/3)/Foto : husyen opa

TIMIKA,(timikabisnis.com) – Ketua DPRD Mimika dari Partai Golkar Robby Kamaniel Omaleng, S.IP,MA mengadakan kegiatan reses tahap I tahun 2021 daerah pemilihan (Dapil) II, Rabu (31/3) menerima sejumlah aspirasi soal Bantuan Langsung Tunai (BLT), Penanganan Sampah hingga soal Kemananan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).

Kegiatan Reses dengan bertatap muka serta berdiskusiKetua DPRD Mimika tersebut digelar di halaman kantor Lurah Timika Indah di area Perumahan Timika Indah II, yang didampingi Kadistrik Mimika Baru (Miru),  Dedi D Paokuma, dan Kepala Kelurahan Timika Indah Anselmus Teturan.

Ketua DPRD Mimika Robby Kamaniel Omaleng mengatakan, mengakui ada beberapa usulan lahir dari beberapa warga dari beberapa RT di kelurahan Timika Indah, diantaranya soal bagaimana solusi penanganan sampah, lampu penerangan jalan, drainase, bantuan BLT hingga kelurahan warga soal Kamtibmas.

Salah satu Ketua RT, Richard Lakasa yang menyoroti masalah kebersihan lingkungan agar diberikan tempat khusus untuk tempat pembuangan sampah sementara serta memfungsikan kendaraan Tiga Roda untuk mengangkut sampah-sampah warga di tiap tiap RT.

Ia juga menyoroti masalah bantuan bantuan pemerintah yang menyentuh langsung kepada masyarakat seperti Raskin atau Rastra BLT yang dulunya di terima oleh warga kurang mampu namun hingga kini warga sudah tidak menerimanya.

“Yang saya usulkan itu terkait penanganan sampah dan raskin atau bantuan dari Dinsos,” kata Lakasa

Warga lainnya Engelbertus  yang tinggal di lorong Perintis mengusulkan agar Distrik dan kelurahan bersama warga membangun pos Peka seperti yang telah dilakukan oleh kampung dan kelurahan lainnya demi memberikan rasa aman kepada warganya.

“Saya lebih fokus pada keamanan, di Jalan kesehatan dalam namanya bagus “sehat” tapi sebenarnya kita didalam lagi sakit karena masalah keamanan banyak anak mabuk. Jadi dalam kesempatan ini kami di kesehatan dalam ini harus ada pos tanggap untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas,” kata Engelbertus.

Sedangkan Ibu Yuliana Rambulamba warga RT 12, lebih menyoroti masalah pemberian kesempatan kerja kepada masyarakat OAP, atau memberdayakan mereka melalui pemberian bantuan alat pertanian kepada warga.

“Percuma pembangunan, penerangan, kesehatan tapi kondisi mereka kesulitan membiayai hidup. Saya minta kepada pemerintah berikan sumbangan alat pertanian, percuma pembangunan, penerangan tapi kalau lapar sama saja, jadi kalau bisa warga saya kalau bisa diberikan kesempatan untuk mendapatkan kerja,” kata Yuliana.

Dikatakan, bahwa masalah jalan di lorong kami itu belum diaspal, lumpur rumput tinggi-tinggi, juga masalah bantuan kami masyarakat Papua tidak dapat tapi orang luar yang dapat.

Kegiatan Reses dengan bertatap muka serta berdiskusiKetua DPRD Mimik, Robby K Omaleng,S.IP,MA digelar di halaman kantor Lurah Timika Indah di area Perumahan Timika Indah II, yang didampingi Kadistrik Mimika Baru (Miru),  Dedi D Paokuma, dan Kepala Kelurahan Timika Indah Anselmus Teturan./Foto : husyen opa

Pada kesempatan yang sama Paulus Wenehenubun warga RT 04, mengusulkan agar jalan masuk di tailing atau aspal. Selain itu ia mengusulkan untuk pemekaran RT, sebab dengan jumlah KK yang sudah mencapai 150 KK tersebut luas cakupan pelayanan semakin luas.

“Di lorong kami itu ada jalan yang belum diaspal, dan juga jumlah KK mencapai 150 KK kalau bisa dimekarkan,” katanya.

Menanggapi susulan warga Kelurahan Timika Indah terlebih khusus BLT dan penanganan sampah, Ketua DPRD Mimika Robby Kamaniel Omaleng mengatakan, terkait usulan warga dalam hal ini BLT ini kelemahannya ada pada data penerima manfaat di dinas sosial, sehingga kedepan perlu data yang akurat dari pemerintahan tingkat bawah.

“Saat melakukan pendataan itu harus akurat agar bisa mengakomodir seluruh masyarakat, data yang ada dikirim ke pusat sehingga yang ada nama itu yang berhak dapat, data sensus 5 tahun lalu itu yang dipakai sehingga untuk Mimika yang lebih banyak dapat adalah masyarakat,” kata Robby.

Terkait masalah penanganan sampah, kata dia bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah tai juga tanggung jawab bersama, pemerintahan tingkat bawah perlu diberdayakan kembali.

“Dengan bertambah jumlah penduduk, volume sampah akan semakin naik juga, jadi dinas teknis harus bekerjasama dengan distrik, lurah dam kita berdayakan RT ini kembali,” ungkapnya. (opa)

Administrator Timika Bisnis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *