BALUNI, (timikabisnis.com) – Pasca tanah Longsor yang melanda tiga kampung di distrik Tembagapura, Kamis (30/7) lalu yaitu kampung Jagamin, Baluni dan Ainggogin, pada Minggu (2/8) sudah mulai kembali melaksanakan ibadah Minggu (2/8) pagi tadi.
Warga dari tiga kampung telah kembali ke kampung masing masing dan secara perlahan lahan mulai menjalankan aktifitas keseharian seperti biasa, yang sebelumnya mereka sempat mengungsi atau mencari lokasi aman di daerah perbukitan menghindari terjangan tanah longsor.
Dari pantauan timikabisnis.com, pada Minggu, (2/8) di Kampung Baluni ibadah minggu dihadiri puluhan orang tua dan anak anak disebuah lapangan terbuka berdekatan dengan heliped mereka baru saja melakukan ibadah.Pengakuan dari salah seorang warga, bahwa mereka baru saja melaksanakan ibadah minggu.
“Kami baru kembali dari tempat pengungsian karena longsor sudah tidak lagi terjadi. Beberapa hari kemarin, kami terpaksa mengungis ke daerah yang lebih aman karena takut terkena longsor,”aku salah seorang ibu.
Rombongan Kepala Distrik Tembagapura, Thobias Jawame dan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mimika, Sem Naroba yang kebetulan tiba di kampung Baluni, langsung bertatp muka singkat dengan puluhan warga.
Kepala Distrik Tembagapura, Thobias Jawame mengaku bantuan dari pemerintah dan DPRD sudah disalurkan langsung ke beberapa kampung dan telah diterima.
“Saya saat ini bersama pejabat BPBD diutus untuk mengantar bantuan sembako bagi saudara saudara, dan kami berharap bantuan ini bisa bermanfaat khususnya dalam kondisi darurat seperti ini. Semoga hujan dan tanah longsor yang beberapa hari terjadi tidak lagi terulang,”harap Jawame.
Thobias Jayame mengakui, pada Kami (29/7) lalu terjadi longsor akibat curah hujan sangat tinggi dan warga mengungsi ke hutan atau ke tempat yang lebih aman, namun sejauh ini tidak ada korban jiwa.
“Saya sudah mengecek langsung dan turun langsung selama dua melihat kondisi beberapa kampung, dampak dari longsor ada sekitar 8 rumah yang rusak, satu sekolah yang bangunan terkikis arus 6 jembatan yang rusak serta beberapa kandang ternak warga yang rusak dan terbawa arus. Saya sudah memastikan tidak ada korban jiwa, saat ini warga sudah kembali ke rumah dan pada hari Minggu tadi, warga telah melakukan ibadah hari Minggu,”aku Jawame.
Kadistrik mengaku, akibat tanah longsor telah merusak beberapa fasilitas, seperti sekolah yang nyaris roboh karena terkikis aliran sungai, jembatan dan juga 8 rumah serta kandang piaraan ternak yang terbawa arus, namun tidak ada korban jiwa.
“Saat ini, volume hujan sudah turun dan bahkan kali atau sungai yang sebelumnya banjir kini mulai kering dan tersisa aliran sungainya sudah normal. Longsor yang terjadi baru baru ini dari sebelah kampung yang dipisahkan oleh kali, dan berharap tidak lagi terjadi banjir susulan,”harap Jawame.
Dari pantauan Timikabisnis.com, yang ikut dalam penyaluran bantuan sembako ke Kampung Baluni, lokasi longsor terjadi di beberapa titik. Titik tanah longsor berada persis di depan tiga kampung yang posisi tebingnya sangat curam yang dipisahkan dengan sungai atau kali. (*opa)