Ketua Kadin Kabupaten Mimika, Bram Raweyai (Kanan) bersama Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mimika, Jefri Deda saat melihat langsung proses pembuatan produk Maggot di PT Greenprosa di desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaharjo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/5/2023)/Foto : husyen opa
BANYUMAS, (timikabisnis.com) – Setelah melakukan Kunjungan Kerja di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah soal bagaimana mengelola sampah yang baik beberapa hari kemarin, Ketua Kamar Dagang Industri Naisonal (Kadin) bersama para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) siap bersinergi dan bekerja sama.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Kadin Kabupaten Mimika, Bram Raweyai di Banyumas, Rabu (10/5/2023) usai mengikuti kegiatan Kunjungan Kerja di Kabupaten Banyumas dalam rangka Koordinasi dan Sinkronisasi Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan.
“Saya pertama tama sekali menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Mimika yang sudah menggandeng Kadin dan UMKM untuk melihat dan belajar secara langsung bagaimana keberhasilan Pemkab Banyumas dalam pengelolaan sampah yang ekonomis berbasis lingkungan dan nol sampah,”kata Bram Raweyai.
Menurutnya, selaku Ketua Kadin yang mempunyai binaan UMKM siap untuk bergandeng tangan dan bekerja sama agar di kabupaten Mimika juga bisa seperti di Banyumas yang nol sampah dan mendatangkan nilai ekonomi bagi masyarakat.
“Kami Kadin bersama UMKM siap bergandeng tangan dengan Pemda Mimika lebih khusus dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup untuk bisa mengimplementasikan keberhasilan dalam mengelola sampah di Mimika. Pola percontohan yang sudah berhasil di Banyumas peril diadopsi untuk diterapkan di Timika,”ucap Bram.
Kata Bram, di Timika sealam ini persoalan sampah hanya kita kenal Kumpul, Angkut dan Buang. Hal ini yang harus dihilangkan di Timika dan kita harus mencontoh seperti di Banyumas, sudah tidak ada sampah dan truk pengangkut sama.
“Sampah harus menjadi uang atau bernilai ekonomis, sehingga tidak saja menjadi masalah setiap hari oleh pemerintah daerah. Kita pulang, kita mesti implementasikan dan sudah mulai hitung biaya operasionalnya, dan mana yang menjadi tanggungjawab Pemda, UMKM dan Kadin. Semua sampah harus menjadi barang ekonomu yang berguna untuk menciptakan lapangan kerja,”katanya.
Dikatakan Bram, yang paling utama bagaiamana Mimika bisa menjadi nol sampah.
“Sekarang kita lihat di Banyumas tidak ada tong sampah lagi, sampah dibuat masam-macam menajdi pavinfblok, genteng dan pakan ternak,”serunya.
Dirinya berharap manset sudah harus dirubah, bagaiaman bisa berinovasi, sekembali dari Banyumas.
“Bapak Plt Bupati Mimika yang punya misi agar persoalan sampah di Mimika bisa sama seperti di Banyumas. Apalagi Bupati Banyumas dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup nya sangat welcome, bahkan mereka sangat siap membantu dan bahkan bersedia datang ke Timika untuk membantu menjalankan program Nol sampah di Mimika,”tutup Bram.(*opa)