Pengamat kesehatan H. Achmad Yani, SE, MM,Kes / Foto : Istimewa
TIMIKA,(timikabisnis.com) – Tidaklah berlebihan dan bukan bermaksudn ingin mengucilkan dengan adanya permintaan dan saran dari warga bahwa orang yang menunjukkan gejala Covid-19 untuk bisa di karantina atau disiolasi. Karena Karantina dan Isolasi adalah merupakan solusi terbaik untuk memutuskan mata rantai penularan virus Corona ini, karena itu para pasien dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) , Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Orang Tanpa Gejala (OTG) baiknya dikarantina agar mudah terkontrol dan diawasi sehingga pandemi ini bisa segera berakhir.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama covid 19 di Timika beberapa terakhir naik namun kita juga perlu bersyukur bahwa sudah banyak juga yang sudah berstatus negative atau sembuh, namun dengan naiknya kasus covid 19 ini tentu naik pula status PDP, ODP, OTG di Timika. Ini tentu yang perlu kita waspadai karena mereka tidak memperlihatkan gejala tetapi mereka dapat menularkan ke yang lainnya.
“Penanganan isolasi dan karantina merupakan solusi yang terbaik, kemudian menjadikan hotel sebagai tempat karantina hal yang terbaik pula. Hal ini kita ingin merubah karantina mandiri menjadi karantina wisata (liburan) mereka dapat menikmati fasilitas hotel yang sudah tersedia seperti makan 3 kali, cuci baju, mandi, Tv dan lain lain. Agar PDP, ODP, atau OTG mau jujur dan mau di karantina selama 14 hari dpastikan mereka bisa keluar dari lingkaran positif Covid-19, ”kata salah satu pengamat kesehatan H. Achmad Yani, SE, MM,Kes kepada timikabisnis.com, melalui pesan singkat Whatshapnya, Sabtu (25/4).
Menurutnya, agar program karantina ini bisa berjalan dengan baik, tentu pemerintah harus melakukan penawaran atau pendekatan kebeberapa hotel untuk di jadikan tempat karantina dengan pendekatan kemanusiaan dan simbiosis.
“Karna perhotelan sepi bagaimana kalau kita gunakan untuk penangan covid 19”,”saran Yani.
“Nah, nanti hotel yang setuju akan dijadikan isolasi untuk kasus Covid 19 yang masuh berstatus Orang Dengan Pemantauan (ODP), atau Pasien Dalam Pengawasa (PDP) dengan gejala ringan, tentu dengan pengawasan petugas yang sudah terlatih selama di isolasi dan karantina,”jelasnya.
Disinggung mengenai adanya wacana pemerintah untuk menggunakan gedung MSC dan gedung MPCC sebagai tempat isolasi dan karantina, menurutnya ini akan menguras waktu dan tenaga, karna harus kita siapkan segala sesuatunya seperti tempat tidur, perlengkapan tidur, dapur, perlengkapan makan dan wc umum dan fasilitas pendukung lainnya.
“Sekali lagi saya tidak ada hubungannya dengan hotel-hotel yang ada di Timika ya, ini semata-mata faktor efektif dan efesien,”usulnya.
Ditanya tentang biaya penanganan selama isolasi dan karantina, Yani menjawab, pemerintahlah yang lebih tau lah tentang masalah itu. (opa)