Timika,(timikabisinis.com) – Tim Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Keguran dan Pendidikan (STKIP) Hermon-Timika menggelar Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) di SMP Yapis Ranting 2 – Timika,Rabu (30/10/2024).
PMP tersebut dengan judul pengembangan modul belajar berbasis brain based learning dengan menggunakan game pada pelajaran matematika di SMP Yapis Ranting 2- Timika.
Adapun peserta kegiatan terdiri tim peneliti dan mitra. Tim peneliti terdiri dari dosen Program Studi (Prodi) Matematika,Subhanudin, M.Pd, dan Prodi Penjas STKIP Hermon-Timika, A. Rasul, M.Pd dan Herwin, M.Pd.
Dua orang mahasiswa STKIP-Hermon Timika, Jamila dan Ria, serta para siswa SMP Yapis Ranting 2 Timika.
Ketua Tim Peneliti, Subhanudin, M.Pd, saat ditemui di Kampus STKIP Hermon-Timika, Rabu (30/10/2024) mengatakan kegiataan tersebut telah dilaksanakan pada 10 Oktober 2024. Kegiatan ini adalah salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh pihaknya. Kegiataan ini mendapat dukungan dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Melalui kegiatan ini diharapkan siswa dan guru-guru memahami arah Pengembangan Modul Ajar Berbasis Brain Based Learning dari rumusan capaian pembelajaran yang telah diamanahkan untuk dikembangkan dalam Menggunakan Game Pada Pembelajaran Matematika,”kata Subhanudin.
Subhanudin mengatakan melalui kegiatan PMP ini diharapkan peserta nantinya dapat memahami dan komitmen untuk mengimplementasikan pengembangan modul ajar berbasis brain based learning pada pembelajaran matematika untuk setiap warga negara Indonesia, baik yang berdomisili di dalam negeri maupun yang berdomisili di luar negeri, yakni sekolah Indonesia di beberapa negara.
”Kita menyerahkan bantuaan modul ajar untuk mendukung mereka dalam pembelajaran. Kita juga melakukan sosialisasi pengembangan modul ajar berbasis brain based learning dengan menggunakan game pada pembelajaran Matematika pada materi barisan dan deret. Ditahap pertama ini kita pencanangan pengembangan modul ajar Berbasis Brain Based Learning Menggunakan Game,”kata Subhanudin.
Subhanudin juga menyampaikan, pada tahun ini pada tahapan awal pelatihan bertujuan menggagas pengembangan modul ajar berbasis brain based learning dengan menggunakan game pada pembelajaran matematika pada materi barisan dan deret.
Tahap kedua, lanjut dia, Tim mengevaluasi kembali hasil yang sudah diberikan kepada siswa.
“Pekerjaan dari salah satu industri sekolah yang menjadi mitra kita apakah pengembangan modul ajar berbasis brain based learning setelah diberikan modul ini apakah ada peningkatan atau tidak”kata Subhanudin. (sel)