Timika (timikabisnis) – Di masa Reses I Tahun 2025 ini anggota DPRK Daerah Pemilihan III Distrik Mimika Baru, Daud Bungsa SH, Sabtu (22/3) malam bertemu dengan relawan dan tim pemenangan dalam kegiatan jamuan kasih bersama sekaligus menyerap aspirasi dari tim, tentang kendala yang dihadapi di tempat tinggal masing-masing.
Sejumlah aspirasi disampaikan oleh tim, mulai dari drainase, jalan lorong, masalah tenaga kerja, miras hingga kelompok ternak.
Ketua Tim Pemenangan Daud Bunga untuk DPRK Mimika, Simon Balalembang SE mengawali pertemuan mengatakan, dirinya berterima kasih karena sampai saat ini tim masih tetap bersatu dan solid. “Ini terbukti bahwa undangan kami sebarkan di WA Grup, dan semua bisa hadir,” katanya.
“Hari ini kita bertemu untuk berbagi kasih, sekaligus menyampaikan aspirasi apa yang menjadi kepentingan umum, kendala-kendala di tempat tinggal kita masing-masing, bisa disampaikan kepada bapak dewan kita untuk diperjuangkan ke pemerintah,” katanya.
Sementara itu anggota DPRK Mimika Dapil III, Daud Bunga mengatakan, dirinya merasa bersyukur karena sejak tahun lalu tim dan relawan sudah berjuang bersama, sehingga dirinya berterima kasih untuk itu.
“ Saya sudah rindu dan kangen untuk bertemu saudara semua. Rasanya sudah lama sekali. Malam ini kita bicara apa yang harus kita perbuat kepada masyarakat, saat kampanye dulu. Sehingga kita bisa berbuat sesuatu kepada masyarakat yang menjadi konstieun kita,” katanya.
Sementara dalam dialog, sejumlah anggota tim juga menyampaikan aspirasi, seperti Daud Randa Lembang, warga Jalan Serui RT 3 Kelurahan Otomona, meminta pengaspalan jalan dari jalan Budi Utomo masuk ke Gang Markisa.
Warga lain, Sarges Mining, warga RT 16 Gang Rama Pasar Sentral, meminta agar lorong masuk diperbaiki jalannya karena masih kurang sekitar 200 meter untuk sampai ke Gereja Bethel.
Sementara warga lain, Febri meminta perhatian anggota dewan Daud Bunga terhadap pengembangan kelompok ternak babi. “Sejak wabah virus menyerang beberapa waktu lalu banyak peternak lumpuh, sehingga kami mohon ada program untuk mengangkat Kembali kegiatan peternakan babi,” katanya.
Dalam pertemuan itu, tim juga menyampaikan aspirasi tentang para pemuda yang masih menganggur agar dapat diupayakan untuk bekerja, selain masalah minuman keras yang sering menimbulkan masalah baik kecelakaan maupun KDRT.
Sementara salah seorang warga lain, meminta agar pemerintah dapat membangun Balai Latihan Kerja yang berstandar nasional, sehingga para pencari kerja di Timika dapat memperoleh skill dan keahlian sesuai jurusan yang diambil, terutama memiliki sertifikat berstandar nasional.
“Saat ini orang sulit untuk bekerja di perusahaan karena tuntutan persayaratan semakin ketat. Pencaker harus memiliki sertifikasi sesuai standar yang dibutuhkan perusahaan, sementara untuk mendapat sertifikat itu di Timika, biayanya sangat mahal, bisa mencapai belasan juta, sehingga solusinya adalah pemerintah harus membangun BLK yang berstandar nasional, sehingga tenaga kerja lokal dapat melatih skill mereka disana dan mendapat sertifikat,” katanya.
Menjawab aspirasi tim pemenangan, anggota dewan Daud Bunga mengatakan, dirinya telah melakukan reses di Kelurahan Pasar Sentral pada Jumat (21/3) dan Kelurahan Otomona pada Sabtu (22/3) pagi.
“Saya melihat keluhan yang disampaikan hampir semua sama. Bahkan tadi di Kelurahan Otomona, saya turun langsung ke lokasi Bersama Ketua-ketua RT untuk melihat kendala yang dihadapi di lapangan,” katanya.
“Khusus untuk Kelurahan Pasar Sentral, menjadi kelurahan yang sangat ketinggalan, dibanding dengan kelurahan lain di Mimika Baru. Ini akan menjadi perhatian serius kami,” katanya.
Menurut Daud Bunga, masalah drainase di kota Timika adalah masalah umum yang harus dibenahi secara total.
“Terkait peternakan babi, dua minggu setelah dilantik, saya bertemu Kepala Dinas Peternakan untuk pengusulan bibit ternak babi dan pakan, tetapi sampai sekarang larangan pemasukan bibit ternaik babi dari luar Papua masih berlaku sehingga kita masih menunggu. Nanti kalau ijin pemasokan sudah ada, pasti kita jalan,” katanya.
Daud Bunga juga meminta agar warga membentuk kelompok ternak berjumlah 25 orang masing-masing kelompok yang terdiri dari semua suku, sehingga pada saat ada ijin dari pemerintah semua kegiatan peternakan bisa dilakukan.
Sementara terkait usulan BLK, akan diperjuangkan besama dinas terkait dan Bupati terpilih. “Dulu ada dana 100 miliar kementrian untuk BLK di Mimika, tetapi terkendala tanah sehingga belum jalan. Kita akan komuniasi terus dengan bupati terpilih sehingga BLK dapat dibangun di Timika,” katanya.
Selain itu, Mimika juga sudah memiliki Perda Tenaga Kerja yang akan melindungi tenaga kerja local Timika.
Usai dialog, dilanjutkan dengan santap kasih Bersama dan pembagian sembako kepada tim, berupa beras, telur, gula dan minyak goreng. (tim)