Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten Mimika, Faizal Tura/Foto : sumber Humas JMSI Kabupaten Mimika
TIMIKA, (timikabisnis.com) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah akan menggelar sosialisasi bertajuk ‘Anti Politik Uang, Black Champaign dan Anti Politisasi Sistem Noken’, dengan sasaran tiga kampong yang ada di distrik Kwamki Narama.
Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten Mimika, Faizal Tura menjelaskan, sosialisasi rencananya akan dilaksanakan di tiga kampung yang ada di distrik Kwamki Narama.
Menurutnya, Sosialisasi terkait hal tersebut dilakuka di Kwamki Narama sebab berkaca dari pengalaman pada Pemilu Legislatif (Pileg) kemarin, sempat ada potensi bahkan rekomendasi dari Panwas Distrik untuk Pemungutan Suara Ulang (PSU) akibat pencoblosan dilakukan oleh satu orang.
“Karena kurang sosialisasi dari penyelenggara berkaitan dengan pencoblosan dan sistem pencoblosan, kemudian ada informasi hoax juga disitu. Jadi mereka (masyarakat) itu seperti takut dan terintimidasi sehingga yang coblos disitu satu orang yaitu KPPS saja, itulah dikeluarkan rekomendasi untuk KPU, tapi KPU tidak tindaklanjuti dengan alasan batas waktu,” jelasnya.
Sehingga, untuk Pilkada nantinya pihaknya mengantisipasi dengan terus melakukan sosialisasi salah satunya sosialisasi terkait dengan tiga poin tersebut.
Hal ini dilaksanakan agar nantinya sebelum pencoblosan tanggal 27 November 2024 paling tidak ada upaya untuk mencegah, agar jangan sampai terjadi permasalahan.
Secara teknis, kata dia nanti pihaknya akan berkoordinasi dengan kepala kampung untuk melaksanakan program tersebut.
“Pada prinsipnya Bawaslu menunggu hasil koordinasi dari pandis , setelah dikoordinasikan dengan tiga kampung tersebut, mereka siap di tanggal sekian dengan jumlah orang-orang nya sekian, tokoh-tokoh sentral. Misalnya ada tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan disitu, semua orang-orang yang berpengaruh disitu yang kami fokuskan. Karena dari situ nanti mereka bisa informasikan terkait dengan tiga program ini,” jelasnya.
Sistem sosialisasi yang dilaksanakan bertemu secara langsung dan duduk bersama sekalian berdiskusi terkait Proses Pilkada nanti.
“Kita diskusi, makan pinang sama-sama terus melihat mereka dengan kearifan lokal disitu. Kita harap mereka bisa terbuka untuk menyampaikan,”terangnya.
Program ini rencananya akan dilaksanakan sebelum tanggal 17 Agustus. Sehingga saat 17 Agustus, sistem pencegahan Bawaslu ini, Kwamki Narama menjadi role model.
“Yang mana dulu pemilih itu terjadi permasalahan tapi kita sudah mencegah dengan upaya-upaya kita yang sudah ada. Kurang lebih seperti itu,” ungkapnya.
Pihaknya akan memulai sosialisasi mulai minggu depan hingga berakhir tanggal 16 Agustus 2024.
“Dengan sistem ini kita sudah bisa buat, kita juga bawa bendera merah putih disitu, supaya memang di HUT RI 17 Agustus ini kita memang ada program yang menyentuh ke masyarakat di hari kemerdekaan. Saya kira itu model role nya di Distrik Kwamki Narama, kalau di Distrik lain nanti kita menyesuaikan,”tutupnya. (*opa)