Anthon Bukaleng : Pengungsi Yang Sudah Kembali Harus Serius Penanganannya

Anggota Komisi C DPRD Mimika, Anthon Bukaleng/Foto : husyen opa

TIMIKA, (timikabisnis.com) – Walaupun kini pengungsi dari tiga kampug, yaitu Kampung Banti I, Kampung Banti II dan Kampung Opitawak telah kembali ke kampungnya masing masing, namun pemerintah maupun pihak PT Freeport Indonesia harus tetap konsisten dan serius dalam penanganannya.

“Walaupun kini warga telah kembali ke kampung halamannya, namun belum bisa menempati rumah dan sementara ditampung di beberapa bangunan yang juga tidak layak, mohon hal ini menjadi perhatian pemerintah dan pihak Freeport agar dipercepatan renovasi dan penataan tiga kampung tersebut. Terutama renovasi rumah warga, sekolah, Puskesmas, jalan, jembatan dan kios untuk kelangsungan warga disana,”pinta anggota Komisi C DPRD Mimika, Anthon Bukaleng kepada wartawan, Senin (22/2).

Ia mengakui, Freeport kini sedang berusaha untuk membantu memperbaiki Jalan, jembatan, fasilitas kesehatan dan pendidikan namun masih dalam pengerjaan.

“Pemerintah telah mendorong untuk membantu memulihkan kondisi di tiga kampung, diharapkan bisa segera rampung sehingga warga bisa hidup normal seperti sedia kala. Freeport tak bisa menutup mata, sebab hasil alam telah diambil, sehingga orangnya juga harus diperhatikan,”tuturnya.

Berdasarkan pantauan dilapangan maupun melalui informasi terkini di tiga kampung, kata Anthon saat ini mereka juga secara inisiatif telah memperbaiki rumah dan menata kampung sambil menunggu dari pemerintah dan Freeport.

“Warga memang sudah mendapatkan bantuan bahan makanan dari Freeport beberapa waktu lalu, namun juga harus fasilitas dan infrastruktur lainnya juga harus direnovasi atau diperbaiki. Saya harap agar tiga kampung ditata ulang semua, pemulihan secara menyeluruh agar masyarakat bisa menjalani hidup seperti sedia kalah,”katanya.

Dirinya mengaku, warga yang ada di tiga kampung itu tidak terlalu banyak, sehingga juga tidak terlalu memberatkan pihak perusahaan Freeport atau pemerintah dalam memberikan perhatian yang layak bagi mereka.

“Jumlah mereka tidak terlalu banyak di tiga kampung tersebut, sehingga saya yakin mudah untuk penanganannya. Freeport itu punya semua, apa yang tidak bisa dibuat Freeport. Apalagi mereka itu penduduk asli disana dan harus menjadi tanggungjawab mereka untuk memberikan kehidupan bagi warga,”tutupnya. (opa)

Administrator Timika Bisnis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *