ILUSTRASI – Aktifitas masyarakat Mimika dalam kondisi wabah penyebaran Covid-19 dan teror aksi penembakan di Mimika dirasakan oleh masyarakat Mimika serta dampak perekonomian yang semakin terpuruk membuat sebagian warga Mimika hidup dalam suasana tidak nyaman/Foto : husyen opa
TIMIKA, (timikabisnis.com) – Dalam situasi wabah Virus Corona dan terjadinya aksi kekerasan bersenjata di Tanah Papua, serta Umat Kristiani sekarang berada dalam masa Pekan Suci yaitu menjelang Hari Raya Paskah. Jelaslah bahwa semuanya menambah kecemasan, menambah kegelisahan dan menambah kepanikan.
Terkait dengan kondisi saat ini, Sekretariat Keadilan dan Perdamain Keuskupan Timika mengeluarkan imbauan delapan poin kepada seluruh masyarkat Mimika dan lebih umum Papua.
Berdasarkan rillis yang diterima timikabisnis.com pada, Jumat (10/4) sore dari Sekretariat Keadilan dan Perdamain Keuskupan Timika , Administrator Keuskupan Timika Marthen Ekowaibi Kuayo,Pr, menyebutkan bahwa dalam beberapa bulan ini dunia sedang dilanda wabah Virus Corona atau Covid-19 termasuk Indonesia dan Papua. Di Papua angka Virus Corona terus meningkat dan ini membuat kita semua was-was, kuatir, gelisah bahkan tidak sedikit orang menjadi sangat ketakutan karena memikirkan dampak dan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang bisa menimpah kita semua.
Dalam situasi Virus Corona sekarang, kita semua dikagetkan oleh penembakan beruntun di Kuala Kencana, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, yang telah memakan korban jiwa. Kekerasan bersenjata antara TNl/Polri dan TPNOPM terus meningkat dan berdampak luas pada penduduk masyarakat sipil. Seperti yang terjadi di kabupaten Nduga 2 Tahun lalu yang mengakibatkan ribuan masyarakat harus mengungsi. Hal yang sama juga terjadi Kabupaten Intan Jaya dan di Kabupaten Mimika pada tahun 2018 dan 2020.
Ditegaskan bahwa dalam situasi wabah Virus Corona dan kekerasan bersenjata di Tanah Papua, Umat Kristiani sekarang berada dalam masa Pekan Suci yaitu menjelang Hari Raya Paskah. Jelaslah bahwa semuanya menambah kecemasan, menambah kegelisahan dan menambah kepanikan.
“Terkait dengan situasi yang kami sebutkan di atas, kami menghimbau kepada semua pihak yang berkepentingan agar, pertama semua pihak supaya mengikuti peraturan atau anjuran pemerintah dalam rangka memerangi Virus Corona, kedua gereja Katolik Keuksupan Timika mendukung kebijakan pemerintah daerah untuk menutup penerbangan penumpang dan ketiga, agar pemerintah wajib mengontrol penerbangan cargo supaya tidak ada penumpang gelap dalam setiap penerbangan,”jelasnya.
Selainjutnya poin keempat adalah, agar umat Kristiani dan secara khusus Umat Katolik Keuskupan Timika supaya melakukan ibadah Tri Hari Suci di rumah masing-masing, keenam, kepada TNI/Polri dan TPN/OPM supaya menahan diri, jangan membuat masyarakat sipil menjadi lebih cemas dan panik.
“Ketujuh, gereja Katolik Keuskupan Timika turut berdukacita atas korban meninggal akibat penembakan di Kuala Kencana, Distrik Kuala Kencana Kabupaten Mimika dan kedelapan, gereja Katolik Keuskupan Timika mendorong adanya tim investigasi independen guna menyingkap kasus penembakan Kuala Kencana Kabupaten Mimika,”tulis Marthen Ekowaibi Kuayo,Pr. (opa)