Waket II DPRD Mimika, Positif Rapid Test Jangan Munculkan Stigma Negatif

Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanes Felix Helyanan, SE /Foto : husyen abdillah opa

TIMIKA, (timikabisnis.com) – Kini makin maraknya dilakukan Rapid Test (test cepat) di kalangan warga Kabupaten Mimika lalu lalu dinyatakan  pasien positif Covid-19. Hasil test cepat ini diharapkan tidak memunculkan penilaian atau stigma negatif dari banyak kalangan.

“Kini banyak memunculkan anggapan dan penilaian orang soal Rapid Test, disangkanya setelah test cepat itu sudah langsung divonis sebagai Positiv Covid-19. Padahal sebenarnya belum, karena sebelum dinyatakan positif Covid-19 harus melalui beberapa tahap baik melalui rapid test, tes swab sampai hingga test PCR, ” tegas Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanes Felix Helyanan, SE kepada timikabisnis. com, Senin (11/5).

Ia mengakui, saat ini warga yang telah melakukan rapid test lalu dinyatakan positif, terkesan menjadi minder  dan bahkan mereka merasa dikucilkan banyak orang. Padahal status ini masih awal dan merupakan langkah awal test cepat saja dan tidak bisa serta divonis bahwa orang tersebut pasien yang positif Covid-19.

“Harusnya mereka setelah rapid test, tidak perlu di publish secara  umum bahwa mereka itu sudah positif Covid-19. Hal ini bisa dapat memunculkan stigma negatif di banyak orang dan mereka merasa dihindari oleh warga lainnya bahkan mulai di jauhi hanya karena stigma Positif Covid-19,,”ucap Waket II yang lebih suka dipanggil Jhon Thie Ini.

Dijelaskan Jhon Thie,  bahwa pemeriksaan untuk memastikan ia negatif atau tidak harus dengan mengambil spesimen lendir menggunakan swab pada hidung atau tenggorokan pasien.

Pemeriksaan PCR ini dinilai lebih akurat sebagai patokan diagnosis, sebab virus corona akan menempel di hidung atau tenggorokan bagian dalam saat ia masuk ke tubuh. Karena itu, kita harus fokus untuk melakukan langkah langkah pencegahan agar tidak lagi terjadi penularan dengan social distancing, tetap tinggal di rumah dan menggunakan masker selama beraktifitas di luar rumah dan rajin cuci tangan dengan  menggunakan air yang mengalir, ” katanya.

Ditambahkan Jhon Thie, bahwa pasien Covid-19 ini tetap harus kuat dan semangat jangan sampai mempunyai stigma bahwa mereka merasa terkucilkan.

“Covid-19 ini bukan penyakit yang harus disembunyikan, terbukti banyak pasien yang divonis positif  bisa disembuhkan. (opa)

Administrator Timika Bisnis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *