Pemain Sepakbola asal Kabupaten Mimika, Calvin Rering kini memperkuat Tim Sepakbola PON Papua. / PEWARTA FOTO : HUSYEN ABDILLAH OPA
TIMIKA,(timikabisnis.com) – Sebuah keberhasilan atau prestasi yang didapat harus diyakini bahwa semua itu adalah campur tangan Tuhan, sebab tanpa campur tangan Tuhan maka sia sia. Dan manusia tak akan berdaya apapun termasuk dalam meniti prestasi sepakbola di muka bumi ini. Itulah keyakinan yang selalu tertanam dan selalu ada dalam diri pesepakbola muda asal kabupaten Mimika, Calvin Rering yang kini menjadi skuad inti tim Sepakbola PON Propinsi Papua yang sedang menjalani Training Center (TC) di Jayapura.
Pesepakbola asal Mimika Calvin Rering kepada timikabisnis.com, melalui sambungan telepon, Jumat (1/5) mengaku saat ini dalam kondisi sehat dan berkat perlindungan Tuhan dan masih terus menjalani proses latihan bersama rekan rekan setimnya.
Perjalanan karir seorang anak muda bernama Calvin Rering sebelum bergabung dengan Tim Sepakbola Papua, diawali dari klub lokal di Timika yang merupakan salah satu tim sepakbola terkemuka di kabupaten Mimika yaitu PS Wania Imipi (SP1). Setelah bermain cukup lama di PS Wania Imipi, ia hengkang dan diberi kesempatan bergabung dengan tim sepakbola bernama PS Bharareska yang dilatih oleh Matheus Bedes.
Di tim Bharareska, Calvin Rering yang lahir di Sorong Papua Barat, tepatnya 22 tahun lalu, pada 24 Februari 1998, begitu merasakan persaingan untuk menjadi line up setiap timnya mengikuti turnamen atau kompetisi.
“Puji syukur karena tekad semangat dan tekun dalam berlatih, tidak ada yang mustahil sehingga saya mampu menjadi pilihan salah satu pemain di Bharareska. Dan kami berhasil beberapa kali tampil sebagai juara, dan ini merupakan modal bagi saya untuk menjadi motivasi untuk terus bermain sepakbola,”aku Calvin Rering yang ayahnya bernama Isak Rering dan ibu Yolanda Ratulangi ini.
Berkat semangat pantang menyerah dari Calvin, ketika ada seleksi Persemi Mimika pada tahun 2017 yang dilatih oleh Sahala Saragih, ia salah satu pemain yang dipanggil dan memperkuat Persemi Mimika di ajang Liga III Zona Papua.
“Walaupun perjuangan kami sudah maksimal, saling bahu membahu sesama pemain dam offisial kami terpaksa kandas di babak penyisihan group. Setelah kami gagal membawa Persemi ke kasta lebih tinggi, saya kembali ke Timika. Namun saat itu tidak ada kompetisi, tapi saya terus tekun berlatih,”ungkap Calvin.
Walaupun disibukkan dengan berlatih sepakbola, Calvin mengaku untuk soal pendidikan tidak dilupakan dan juga menjadi prioritas untuk bekal hidup dimasa akan datang. Menamatkan sekolahnya di SD Negeri Kadun Jaya KM 10, Kemudian sekolah ke SMP Negeri 5 di Kelurahan Wonosari Jaya SP4. Dan Calvin Rering selepas dari SMP Negeri 5 kemudian melanjutkan pendidikannya di SMK Harapan Aweida Kampung Nawaripi hingga tamat.
Calvin Rering serius jalani latihan di Camp PON Papua / PEWARTA FOTO : HUSYEN ABDILLAH OPA
Ia mengakui, dengan selalu berdoa dan menaruh pengharapan kepada Tuhan maka momentun yang ditunggu tunggu itu datang juga, setelah ia lolos seleksi untuk kembali memperkuat Persemi Mimika di tahun 2018 untuk mengikuti Liga III. Ia terpilih dan menjadi salah satu pemain yang dipercayakan pelatih Persemi Mimika saat itu, yaitu Eduard Ivakdalam untuk membela Persemi di ajang Liga III.
“Puji Tuhan, saya lolos dan kami bermain di Jayapura, tapi sayangnya kami kandas lagi di babak regional untuk menuju ke babak nasional. Namun hal itu bukan menjadi penghalang untuk meraih prestasi yang lebih baik kedepan, dan kembali ke Timika melanjutkan berlatih dan bergabung dengan tim tim lokal dalam kompetisi dan turnamen lokal di kota Timika,”cerita Calvin.
Tak sampai disitu saja perjuangan seorang Calvin Rering, karena sudah hoby sehingga kembali ke Timika dan bergabung dengan tim sepakbola PS Joung Melanesia dan kami sempat juara ketiga dalam sebuah turnamen di Timika.
Karena ingin jenjang dan karir sepakbolanya tidak terhenti, Calvin akhirnya memutuskan diri dengan biaya sendiri menuju ke Jayapura untuk mengadu nasib di beberapa klub untuk mengikuti turnamen disana.
“Saya akhirnya memutuskan bermain untuk tim lokal di Jayapura, yaitu Putra Pasisifk asuhan pelatih Eduard Ivakdalam. Dan tak disangka sangka, dan saat itu ada pengumuman seleksi untuk pemain PON Papua. Dan kesempatan itu saya tidak sia siakan, dan saya coba mengikuti dan puji Tuhan. Karena campur tangan Tuhan sehingga ia adalah salah satu yang dinyatakan lolos seleksi dan bergabung bersama dengan Tim Sepakbola PON Papua hingga saat ini masih terus berlatih,”aku Calvin.
Calvin mengaku, bergabung dan bermain bersama pesepakbola lainnya di Tim PON adalah cita citanya sejak dulu, karena itu peluang ini tak disia siakan dan menjadi kesempatan untuk dirinya bisa membela nama Papua diajang sepakbola.
“Saya sebagai pemain asal Mimika merasa sangat bangga bisa bergabung saat ini dengan Tim PON Papua, inilah sesungguhnya harapan saya sejak kecil. Semoga Tuhan selalu melindungi saya dalam meniti karir sepakbola di Tanah Papua. Kepada seluruh masyarakat Mimika, saya menyampaikan terima kasih atas dukungan serta doa sehingga sampai hari ini saya masih diberi kesehatan sehingga masih bisa tetap membela Tim PON Papua,”ungkap Calvin.
Ia percaya, bahwa semua keberhasilan yang ia dapat karena berkat didikan dan dorongan orang tua serta yang tak kalah penting campur tangan Tuhan.
“Cita-cita saya di sepakbola ingin menjadi pemain bola profesional agar bisa mengharumkan nama negara dan membahagiakan orang tua serta orang-orang disekitar saya dan terutama memuliakan nama Tuhan,”harapnya.
Sebelum mengakhiri perbincangan dengan timikabisnis.com, Calvin berpesan kepada anak anak muda Timika, agar jangan pernah lupa untuk berlatih dan terus berlatih. Karena dengan berlatih terus, kita akan jadi lebih baik dan terutama disiplin diri. Kalau sudah displin, yakin dan percaya Tuhan sayang dan kalian akan sukses.
“Dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini dimana kabupaten Mimika menjadi salah satu kabupaten dengan angka Covid-19 yang paling tinggi di Papua, saya berdoa semoga Tuhan selalu melindungi seluruh masyakata Mimik dari wabah Covid-19. Kepada semua warga Mimika untuk tetap tinggal dirumah, karena dengan tinggal di rumah, maka akan memutus mata rantai penularan Virus Corona, semoga badai ini cepat berlalu,”doa Serunya. (husyen opa)