Pendulang dan Pemilik Toko Emas Minta Ada Solusi dari Pemerintah

Timika (timika bisnis) – Organisasi pendulang di Timika bersama pemilik toko emas di Timika meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika untuk mencarikan jalan keluar (solusi) terbaik sehingga persoalan yang dialami pendulang selama ini bisa teratasi. Salah satunya dengan membentuk wadah agar hasil dulangan mereka bisa terjual dengan cepat.

“ Ini soal perut, jadi kita perlu cari jalan terbaik bersama agarpendulang jangan ribut dan jangan palang jalan. Sebagai koordinator para pendulang hanya minta tolong ada solusi secepatnya sehingga mereka bisa jual emas dulangan mereka agar mereka bisa makan. Setidaknya ada keberpihakan pemerintah semacam hitam diatas putih mereka boleh jual ke toko mana saja dan tidak menimbulkan masalah,” kata Pengurus organisasi pendulang, Yohanes Werbetu saat pertemuan bersama dengan DPRD di ruang sidang DPRD Mimika, Rabu (30/1).

Werbetu mengatakan tugas bersama Pemkab, DPRD dan organisasi pendulang menjamin bahwa ada solusi jangaka pendek dengan harapan hasil dulangan mereka bisa jual di Timika. Selama ini setelah pendulang mendengar akan ada penutupan lokasi dulang, dampaknya tokot-toko emas tidak berani buka karena takut ditangkap aparat kepolisian.

Melalui pertemuan ini, DPRD bersama Pemkab perlu membicarakan persoalan ini dengan kepolisian dan instansi terkait lainnya untuk menolong pendulang sementara waktu, sambil mencari pola terbaik yang didukung oleh oleh aturan yang lebih tinggi sehingga emas hasil dulang dari pendulang bisa dibeli oleh lembaga atau organiasasi yang memiliki dasar hukum yang jelas.

Perwakilan pendulang saat melakukan pertemuan dengan DPRD, Pemda, TNI/Polri guna membahas penyelesaian masalah pendulang di Kabupaten Mimika, Rabu (30/1/19).

Werbetu meminta pemkab bersama pihak terkait lainnya untuk betul-betul memahami aturan perundang-undangan yang berlaku. Bahkan sisa hasil tambang yang dibuang itu sampah sehingga tidak perlu diatur begitu ketat yang menyebabkan warga tidak bisa mengambil sampah itu.
Sementara Ketua Organisasi pendulang, Simon Rahajaan meminta Pemkab Mimika bersama DPRD dapat mencari cara terbaik agar tidak menimbulkan gejolak dalam masyarakat.

Pemkab mesti tahu ketika toko pembeli emas tutup, pendulang membuat aksi bakar hingga melumpuhkan lalulintas di Gorong-gorong. Pengalaman-pengalaman seperti ini jangan terjadi lagi, dan sebagai pimpinan organisasi pendulang meminta dengan hormat agar ada solusi terbaik saat ini sehingga mereka tidak turun jalan lagi. “ Sekarang ini kami tahan mereka, dan mereka memberikan kepercayaan kepada kami untuk negosiasi dengan pemerintah. Kalau ini tidak ada jalan silahkan pemerintah dan dewan berhadapan langsung dengan mereka,” terang Simon.
Simon setuju dengan usulan untuk membentuk sebuah wadah sehingga kedepan masalah mereka bisa ditangani secara baik. Terserah wadah itudalam bentuk badan atau koperasi sehingga bisa membeli hasil emas mereka. Tapi saat ini pemerintah perlu talangi dengan segera sehingga mereka bisa jual dan bisa makan.

Massa Pendulang saat menyampaikan aspirasi dikantor DPRD Mimika, Selasa (29/1/19).

“ Kita yang duduk bahas hari ini harus ada keputusan jelas buat mereka untuk jangka pendek maupun untuk kedepannya. Pemkab harus kasih kepastian sehingga mereka bisa makan hari ini dan besok. Kemudian kedepan silahkan mau bentuk badan atau lembaga apapun yang penting tetap mengacu pada aturan yang berlaku,” jelas Simon.

Ketua DPRD Mimika, Eliminus Mom, SE meminta organisasi pendulang bersama pendulang bisa menahan diri sambil pemerintah, dewan dan semua stakeholder mencari solusi agar mereka bisa beraktifitas dengan bebas dan aman di daerah ini. Yang terbaik sesuai usulan berbagai pihak bisa bentuk wadah dulu entah itu koperasi atau apapun bentuknya sehingga bisa membeli hasil pendulang ini.
Semua masukan dari anggota dewan soal keputusan jangka pendek karena ini berkaitan dengan soal perut orang banyak, kata dia, DPRD bersama pemkab dan kepolisian, TNI, Forkompinda lainnya bisa duduk sama-sama merumuskan wadah apa yang baik buat mereka dan tidak berakibat pada pelanggaran hukum yang menjerat semua pihak.

“ Kita coba dengan koperasi dulu kemudian kita coba berdiskusi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat soal penganganan masalah ini. Jika ada ada jalan keluar kita hadirkan lembaga yang mumpuni dan mau menerima permintaan kita kita ajak mereka datang ke Timika,”kata Elminus.

Sedangkan Plt Sekda Mimika, Drs Marthen Paiding mengatakan hasil dulang para pendulang yang tidak bisa dijual saat ini karena toko-toko dulang takut beli dan larangan untuk tidak membawa emas batangan keluar dari Timika perlu direspon oleh semua pihak termasuk pemerintah.
Ini soal ekonomi keluarga, soal perut harus ada penyelesaian secepatnya. Perlu ada wadah sehingga hasil dulang pendulang bisa dijual pada wadah yang tepat yang sesuai ketentuan aturan perundang-undangan.

Bicara soal aturan, urusan bidang energi dan mineral saat ini jadi kewenangan provinsi, tapi karena ini masalah ekonomi dan masalah perut banyak orang di Timika maka pemkab bersama dewan perlu cari jalan sama-sama sehingga ada wadah yang dijamin oleh aturan untuk menerima hasil dulang para pendulang ini.

“ Perlu kita kaji dan lihat sisi aturannya bagaimana dengan pendulang, bagaimana dengan pengepul dan bagaimana dengan pedagang besar. Kalau mau jual keluar dalam bentuk emas batangan siapa saja harus didukung dengan dokumen perusahaan yang legal, karena itu ada pendapatan bagi negara. Untuk itu kita perlu kaji baik dan kasih kami waktu cukup agar bisa berdiskusi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Untuk jangka pendek kalau boleh buat wadah dulu sehingga pendulang bisa jual dan bisa dapat duit secepatnya,”terang Sekda.

Anggota DPRD Mimika, Yohanis Kibak meminta pimpinan dewan dan pemkab untuk merumuskan keputusaan secepatnya dan tidak bertele-tele sehingga pendulang bisa beli makan. Buat aturan yang dapat membantu pendulang yang juga rakyat Mimika secepatnya. Segera konsultasi dengan provinsi dan pusat dan jangan tunda terus dan bertele-tele yang bisa membuat pendulang kecewa dan marah yang berdampak pada keamanan daerah ini. (mar/don)

Administrator Timika Bisnis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *