Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Mimika, Ancelina Beanal/Foto : Istimewa
TIMIKA, (timikabisnis.com) – Adanya rencana pemerintah kabupaten Mimika melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kabupaten Mimika untuk menutup usaha Cakar Bongkar (Eks Pakaian Bekas Impor), sesuai peraturan Menteri Perdagangan Nomor 40 tahun tahun 2022 tentang dilarang Eksport dan Barang Dilarang Impor, mendapatkan respon dari Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Mimika, Ancelina Beanal.
Kepada wartawan, Selasa (4/4/2023), anggota DPRD Mimika dari Fraksi Demokrat, Ancelina Beanal berharap pemberlakuan kebijakan pemerintah pusat yang menutup usaha cakar bongkar dilakukan secara bertahap dan butuh sosialisasi.
“Adanya rencana untuk menutup usaha Cakar Bongkar di Kabupaten Mimika harus juga mempertimbangkan berbagai faktor, salah satunya adalah barang Cakbor itu masih diminati oleh masyarakat lebih khusus warga kalangan bawah. Sebab kwalitas barang Cakbor harganya murah dan kualitasnya impor, sehingga masyarakat masih memilih harga murah dan bagus kwalitasnya,”pinta Ancelina Beanal.
Masih kata Ancelina, bahwa usaha cakbor di Timika cukup banyak dan merupakan salah satu usaha yang terlanjur menjamur. Kalaupun mau ditutup total harusnya dilakukan sosialisasi dan bertahap serta memikirkan dampak dari penutupan tersebut.
“Sebelum memberlakukan penutupan pemkab harus juga melihat dampak dari penutupan usaha tersebut, karena pasti banyak oran yang kehilangan pekerjaan. Selain itu, pemerintah juga harus mencari solusi atau memberikan alternative usaha bagi mereka yang kehilangan usaha Cakbor,”ujarnya.
Sebab kata Ancelina, kenapa orang masih memiliki berbelanja di Cakbor karena kwalitasnya sangat baik dibanding kwalitas di toko dan mall yang kualitasnya kurang bagus tapi harganya mahal.
“Tentunya masyarakat kalangan bawah akan mencari kualitas pakaian yang mutunya bagus, di Cakbor selain kualitasnya bagus harganya juga terjangkau,”katanya. (*opa)