Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanis Felix Helyanan,SE (Jhon Thie) saat menumpang truk angkutan pedesaan menuju ke pemukiman warga dan kantor distrik untuk bertemu dan bertatap muka dalam kunjungannya ke Kampung Potowayburu , Distrik Mimika Barat Jauh, Sabtu (29/10/2022)/Foto : husyen opa
TIMIKA, (timikabisnis.com) – Dalam kegiatan kunjungan kerja kapasitas pimpinan ke Potowayburu Distrik Mimika Barat, Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanis Felix Helyanan,SE (Jhon Thie) pada, Sabtu (29/10/2022) menggelar tatap muka dan menerima sejumlah usulan dan aspirasi warga.
Setibanya dilapter Potowayburu, Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanis Felix Helyanan,SE dengan menumpang sebuah truk pedesaan bersama sejumlah staff menuju ke kantor Distrik dan sempat melihat dari dekat aktifitas masyarakat, puskesmas, Jalan Pemukiman dan memantau pembangunan Posramil Potowayburu.
Adapun usulan dan aspirasi baik dari warga diantaranya, soal penambahan flight transportasi pesawat perintis, penambahan landasan lapter Potowayburu, perumahan bagi tenaga kesehatan, ruang belajar SD Negeri Potowayburu, Tenaga Guru SD YPPK Potowayburu, fasilitas transportasi operasional Puskesmas, pengangkatan tenaga honorer distrik, dan pembangunan Posramil Potowayburuh.
Sekretaris Distrik Mimika Barat Jauh, Efrain Saria, SE, M, Pd menyampaikan terima kasih atas kehadiran wakil Ketua II DPRD Mimika selaku pimpinan untuk bisa melihat dan mendengarkan kondisi di Distrik Potowayburu.
“Kondisi aktifitas pemerintah berupa pelayanan dari distrik berjalan baik dan lancar, kondisi distrik saat ini lebih baik dibanding sebelum sebelumnya. Ini bentuk komitmen kami untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya di distrik Mimika Barat Jauh,”ungkap Efrain dihadapan Waket II dalam pertemuan di ruang rapat Kantor Distrik Mimika Barat Jauh, Sabtu (29/10/2022).
Dikatakan Efrain, bahwa yang dibutuhkan dan bisa menjawab keluhan masyarakat dalam rangka memperlancar aktifitas warga dan pegawai adalah soal transportasi pesawat perintis yang hanya sekali dalam seminggu, padahal masyarakat sangat membutuhkan transportasi pesawat udara untuk keperluan sehari hari. Juga perluasan panjang landasan dan kebersihan sekitar lapter.
“Selama ini masyarakat menilai penerbangan perintis dalam seminggu hanya sekali, kalau bisa tahun depan bisa ditambah dua kali seminggu. Hal ini untuk mendukung aktifitas warga bila ada urusan penting dan emergency dari Potowayburu ke Timika atau sebaliknya,”pintanya.
Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanis Felix Helyanan,SE saat foto bersama dengan warga di depan Kantor Distrik Mimika Barat dana kunjungannya, Sabtu (29/10/2022)/Foto : husyen opa
Sekdis Efrain juga meminta kepada Waket II untuk bisa memperjuangkan kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan agar perhatian kepada sekolah dan guru Negeri dan Swasta harus sama.
“Dengan kebijakan saat ini cukup membuat sekolah yayasan menjadi tidak maksimal, sangat memprihatinkan sekolah Yayasan Khatolik yang ada di Distrik Mimika Barat. Kalau Sekolah Negeri baik SD maupun SMP berjalan baik, namun masih kekurangan ruang belajar dan perumahan bagi guru dan kepala sekolah,”jelas Efrain.
Amsal Tandibendon Kepala Sekola SD Negeri Potowayburu memohon agar pemerintah bisa membangun tambahan perumahan guru, ruang kepala sekola dan ruang perpustakaan.
“Kami butuh tiga perumahan guru, ruang kepala sekolah dan ruang perpustakaan,”pintanya.
Novaria Adriana Woria sebagai petugas medis di Puskesmas Potowayburu menuturkan, bahwa kondisi tenaga kesehatan saat ini kesulitan dengan tempat tinggal atau perumahan.
“Kami minta untuk dibangunkan rumah bagi tenaga kesehatan, kami tenaga medis berjumlah 25 orang namun rumah dinas hanya dua unit. Terpaksa tenaga kesehatan lainnya tinggal sementara di Puskesmas, kira ini menjadi perhatian pemerintah,”keluhnya.
Ketua RT 1 Kampung Potowayburu, Valerius mengaku bahwa kondisi pelayanan kantor distrik, Puskesmas, Proses Belajar Mengajar di beberapa sekolha, Polsek dan Posramil berjalan sangat harmonis dan kerjasama yang baik dalam pelayanan kepada masyarakat.
“Kami mewakili masyarakat disini mengaku pelayanan distrik dan lainnya sekarang ini sudah sangat maksimal dan baik kepada masyarakat dibanding sebelumnya,”aku Valerius.
Warga lainnya, Soter Kauta mengeluhkan kondisi sekolah dan guru yayasan Khatolik yang ada di Distrik Mimika Barat Jauh.
“Pemerintah harus memperhatikan sekolah dan guru yayasan Khatolik, mereka harus diperhatikan nasibnya. Kalau bisa guru diyayasan sama dengan guru negeri. Mereka harus diberi juga insentif dan bisa diangkat menjadi ASN karena mereka sudah mengabdi cukup lama,”pintanya.
Hal yang sama juga disampaikan Danposramil Potowayburu, Peltu Markus Dianto, bahwa sinregitas antara pemerintah distrik, Polsek dan Posramil selama ini berjalan sangat baik, yaitu satu niat untuk membangun dan memajukan disstrik Mimika Barat.
“Potowayburu ini bukan saja perbatasan antar kabupaten tapi perbatasan antar provinsi Papua dengan Papua Barat, sehingga Potowabyburuh perlu dipercantik dan dimajukan. Kami sangat mendukung dan siap bekerja sama dengan pemerintah, namun kami sedikit terkendala dengan pembangunan Posramil yang saat ini swadaya dari masyarakat. Kiranya ada perhatian dari pemerintah sehingga Posramil di Potowayburu bisa terealisasi,”ungkap Peltu Markus.
Suasana Pertemuan Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanis Felix Helyanan,SE dengan Sekretaris Distrik dan staff, Tenaga Guru, Medis dan Danposramil, Sabtu (29/10/2022)/Foto : husyen opa
Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanis Felix Helyanan,SE mengaku kehadirannya di Distrik Mimika Barat Jauh (Potowayburu) ingin melihat secara langsung perkembangan dan kehidupan masyarakat sekaligus ingin menerima usulan dan aspirasi agar bisa diperjuangkan nantinya kepada pemerintah daerah.
“Adanya beberapa aspirasi tentang kesehatan, pendidikan, dan pelebaran landasan Lapter Potowayburu akan menjadi atensi dan menjadi prioritas untuk didorong nantinya di pembahasan APBD 2023. Usulan usulan itu coba dikoordinasikan dengan OPD tehnis, semoga saja dengan masa transisi pemerntahan sekarang ini bisa ada perubahan tentang kebijakan program prioritas dari kampung ke Kota,”tegas Waket II Yohanis Felix Helyanan dihadapan warga.
Ditambahkan Jhon Thie, bahwa dalam waktu dengan ini ada pembahasan untuk APBD Induk 2023 dimana akan didorong adanya revisi program oleh Plt Bupati dan DPRD untuk kegiatan bisa lebih difokuskan soal pendidikan dan kesehatan di distrik distrik terpencil.
“Pemerintah saat ini telah berupaya semaksimal mungkin agar APBD 2023 ini bisa lebih fokus untuk pembangunan di kampung kampung, saya bisa pastikan bahwa kedepan tata kelola pemerintahan dan program kegiatan akan benar benar berjalan dengan baik demi membangun dan mensejahterakan masyarakat lebih khusus yang ada di daerah terpencil,”katanya.
Terkait soal kondisi proses belajar mengajar di sekolah yayasan karena kekurangan guru, menurut Jhon Thie ini menjadi hal yang menjadi konsen DPRD dan pemerintah daerah saat ini.
“Soal sekolah yayasan dan guru yang saat ini dalam kondisi memprihatinkan adalah menjadi masalah yang sangat penting, ini dapat dikatakan merupakan kesalahan pemerintah melalui OPD tehnis yang mengeluarkan kebijakan yang kurang tepat. Saya sangat yakin persoalan ini akan segera mendapatkan solusi dengan kebijakan pemerintah, sebab sekolah yayasan dan negeri tidak boleh dibeda bedakan,”ucap Jhon Thie.
Sebelum mengakhiri kunjungannya di Potowayburu distrik Mimika Barat Jauh, Wakil Ketua II , Yohanis Felix Helyanan,SE juga menyerahkan secara simbolis kepada warga berupa bantuan sembako yang diterima oleh salah satu staff distrik Mimika Barat Jauh. (opa)