Hunian Hotel Selama Desember 2018 Hingga Januari 2019 Turun

Timika, 16/1 – Tingkat hunian (okupansi) hotel selama periode Desember 2018 hingga Januari 2019 mengalami penurunan. Penurunan ini dipengaruhi oleh banyak warga Mimika yang keluar dari Timika (cuti) bersama keluarga dan pertenhan atau akhir Januari 2019 baru kembali ke Timika.

“ Timika kota tambang, kota perusahaan. Pelanggan hunian hotel paling banyak itu karyawan ketika mereka turun kerja dari atas Tembagapura. Satu dua malam mereka menginap di hotel kemudian kembali bekerja untuk periode tertentu. Ada juga tamu pemerintah atau swasta lainnya yang menggunakan kamar hotel atau aula untuk kegitan rapat dan kepentingan dinas lainya,” kata Ketua Organisasi Pengusaha Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kabupaten Mimika, Bram Rawiyai kepada Timika Bisnis di Restoran Hotel 66, Rabu (16/1).

Bram mengatakan Timika memang sedikit berbeda dengan kota lainnya di Papua. Timika kota tambang, kota industri sehingga diakhir tahun orang lebih banyak liburan keluar daripada menetap di Timika. Awal tahun arus balik karena banyak karyawan mulai bekerja kembali.

Mulai Februari mulai stabil dimana hunian mulai meningkat kembali karena pasar untuk hotel di Timika hanya perusahaan Freeport dan Pemerintah. Perusahaan dengan puluhan ribu pekerja ketika liburan kerja mereka turun Timika dan menggunakan hotel-hotel di Timika. Ini sudah berjalan bertahun-tahun dan menjadi pengalaman Resto 66 sebagai pemilik dan pengelola hotel dan restaurant.

“Kalau Desember orang berbondong-bondong keluar dari Timika untuk berlibur di kota lain. Kemudian Januari arus balik untuk bekerja kembali sehingga bisnis hotel dan rumah makan tumbuh lagi cukup tinggi pada Februari. Beda dengan kota lain warga berlibur ke kota, tapi kita di sini orang berlibur keluar daerah selain untuk hari raya di daerah mereka masing-masing sekaligus mereka mengunjungi keluarga,” jelas Bram.

Soal pertumbuhannya kata Bram, mulai Februari berkisar antara 70-80 persen dengan market tadi karyawan Freeport Indonesia dan kontraktor dan OPD-OPD di Pemerintah Kabupaten Mimika dan juga beberapa kabupaten tetangga lainnya. Mulai Februari APBD mulai turun dan OPD mulai buat banyak kegiatan kedinasan.

Untuk standar kamar, Bram mengatakan hingga saat ini ada 86 kamar ada Standar, Deluxe dan VIP. Januari terisi sekitar 40-50 persen, dan setelah Februari mendatang mulai naik hingga 70 persen. Untuk trumash makan juga sama, Desember dan Januari juga sama.

Untuk bangunan baru yang dibangun tiga lantai, menurut rencana akan disewakan kepada Borobudur atau kepada Robinson. Saya kasih penawaran mereka buat mall kecil, kafe dan billiar. Menurut rencana 6 bulan kedepan bangunan ini sudah selesai semua. “ Saya akan kasih penawaran dan kami akan bicara soal pola penyewaan itu soal harganya. Borobudur dan Robinson pebisnis ritel yang berpengalaman. Mereka Serius, karena Borobudur, Ramayana pengusaha ritel ternama di Indonesia. Mimika stilenya kota tambang dengan pekerja mereka sebanyak 33 ribu orang, dimana stile itu yang kita jual kepada perusahaan ini,” jelas Bram.

Kemudian Tingkat konsumtif orang Mimika cukup tinggi, kalau ada penawaran yang menghadirkan mall, kafe dan billiar dan lainnya kedepan akan menjadi pilihan buat masyarakat Mimika yang tidak sekedar belanjan tapi juga bisa menikmati kafe dan hiburan olahraga billiar.

Bram menjelaskan, cara ini yang coba ditawarkan dan dikemas dengan menghadirkan pengusaha ritel nasional yang profesional sehingga bisa menari warga Mimika untuk datang ke kompleks Resto dan Hotel 66. Dengan demikian Manajemen Hotel dan Resto 66 tidak hanya pemain hotel dan restaurant tapi juga dipadukan dengan bisnis mall , kafe dan billiar. Dengan demikian Mimika akan semakin ramai, usaha ritel terus meningkat dan bersaing ketat, dan kota ini terus hidup dari tahun ke tahun. Hal penting pula ekonomi Mimika akan tumbuh cepat dan warga kecil pun akan mengikuti manfaatnya juga dari usaha bisnis ini. (marus waka)

Administrator Timika Bisnis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *