Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanis Felix Helyanan,SE/Foto : Husyen opa
TIMIKA,(timikabisnis.com)- Adanya keluhan dari pasien yang diisolasi dalam penanganan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Mimika , Yohanis Felix Helyanan,SE mendesak kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Mimika untuk segera membenahi dan melengkapai fasilitas ruang isolasi demi kenyamanan pasien yang diisolasi.
“Saya minta agar pihak RSUD Mimika segera melengkapi seluruh fasilitas pendukung dan penunjang ruangan isolasi bagi pasien yang dalam pemeriksaan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19). Ada pasien yang mengeluhkan ruangan isolasi yang panas dan tidak punya kain gorden sehingga mereka ketakutan atau trauma dan merasa tidak nyaman, karena melihat langsung kondisi diluar dengan melihat semak belukar. Kondisi seperti ini harus tidak dialami oleh pasien, mereka belum positif terkena virus tapi dengan kondisi ruangan panas membuat mereka jadi takut,”tegas Yohanis Felix Helyanan,SE yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Mimika, Minggu (29/3) sore.
Karena adanya keluhan seperti ini langsung dari pasien, maka kepada pihak RSUD untuk segera melengkapi dan membenahi apa yang masih kurang di ruang isolasi.
“Saya minta dengan sangat kepada Direktur RSUD Mimika untuk segera mungkin melengkapi seluruh fasilitas ruangan Isolasi demi kenyamanan pasien yang diisolasi, ini bencana nasional dan sangat urgent sehingga harus segera direalisasikan. Pemerintah daerah sudah menyiapkan dana Rp 160 Miliar dalam rangka penanganan dan pencegahan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Mimika, sehingga jangan diulur ulur. Harus segera di eksekusi karena ini momennya dan sia sia bila dilakukan setelah masa waktu penanganan kasus Covid-19,”ungkap Wakil ketua II DPRD Mimika yang biasa disapa Jhon Thie ini.
Jhon Thie mengakui dalam penanganan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) Bupati Mimika Eltinus Omaleng mengharapkan semua pihak yang terlibat dalam penanganan ini untuk benar benar bekerja maksimal karena ini sangat urgen dan mendesak sehingga tidak perlu ditunda.
“Pihak RSUD Mimika harus melaksanakan instruksi bupati dengan mengambil langkah langkah cepat dalam menangani kasus Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) salah satunya dengan melengkapi hal hal yang menyangkut penanganan pasien termasuk seluruh fasilitas isolasi bagi pasien yang dalam pengawasan. Mereka pasien itu apakah sudah terjangkit virus atau belum kan belum tahu, sehingga selama mereka diisolasi harus mendapatkan pelayanan secara baik,”serunya.
Ia berharap, pasien yang sedang diisolasi tidak merasa ketakutan dengan kondisi ruangan isolasi yang tidak lengkap.
“Kalau suasana dengan ruangan yang panas, terbuka tanpa kain gorden dan kurangnya komunikasi antara pasien dengan petugas medis pasti mereka merasa ketakutan. Kalau kondisinya seperti itu yang mereka masih dalam perawatan, bisa bisa mereka bukan sembuh malah semakin parah,”katanya.
Karena pasien yang masuk di ruang isolasi belum dipastikan apakah sudah positif atau tidak, sehingga menurut Jhon Thie mereka harusnya diberlakukan sama dengan pasien lainnya yang ada di RSUD.
“Mereka itu pasien yang masih dalam pemeriksaan karena ada gejala gejala lalu diisolasi tiba tiba, lalu dengan kondisi ruang isolasi yang tidak standar pasti mereka merasa ketakutan. Mereka harusnya mendapat pelayanan yang baik dan nyaman,”pintanya.
Karena ini bersifat darurat, sehingga untuk merampungkan semua pekerjaan berbagai fasilitas ruang isolasi dapat dikerjakan siang malam untuk bisa rampung.
“Sebab kalau masa pemberlakuan pencegahan dan penanganan kasus Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) sudah selesai maka itu sia sia dan tak berguna,”katanya. (opa)