Harapan Bupati Rettob Bagi Anak-anak Papua dan Mimika di Momen HAN ke 40

JAYAPURA – Bupati Johannes Rettob didampingi Ketua TP-PKK Kabupaten Mimika, Suzy Herawati Rettob menghadiri perayaan puncak Hari Anak Nasional (HAN) ke 40 yang dipusatkan di Jayapura, Provinsi Papua, Selasa (23/7/2024).

Ceremony perayaan puncak HAN ke 40 itu berlangsung di kawasan Istora Papua Bangkit, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua.

Bupati Rettob, mengapresiasi perayaan puncak HAN ke 40 dapat dilaksanakan di Provinsi Papua sebagai tuan rumah.
Saya apresiasi karena Papua dipilih jadi tempat untuk pelaksanaan puncak Hari Anak Nasional dan ternyata perwakilan seluruh provinsi hadir di istora Papua bangkit,” pujinya saat ditemui wartawan di Kota Jayapura.

“Kami memberikan apresiasi karena ternyata kita diberikan penghargaan jadi tuan rumah yang baik,” sambungnya.

Di momen HAN ke 40 ini, ternyata begitu luar biasa anak-anak Papua secara khusus mendemonstrasikan kecerdasan, kepintaran dan bakat yang sudah dibina dari usia Taman Kanak-kanak (TK).

“Saya apresiasi sekali tadi anak-anak TK yang main drum band. Anak-anak kecil TK mereka tampil luar biasa menyanyikan lagu dengan baik,” pujinya.

Belum lagi potensi luar biasa lainnya seperti anak Papua seumuran SD kelas tiga yang ternyata bisa menyanyi seperti artis profesional.

“Momen HAN ke 40 ini saya melihat banyak potensi anak-anak Indonesia lebih khusus Papua yang luar biasa,” ungkapnya kagum.

Disinggung soal sikap Pemkab Mimika di momen HAN ke 40 ini, Bupati Rettob berharap semua orang tua harus tetap menjaga dan membesarkan serta mendidik anak-anaknya sesuai dengan bakat dan talenta anak Papua.

Dan yang tak kalah penting, anak-anak ini harus diperhatikan sejak dini.

“Jadi, mereka sudah harus diperhatikan dengan baik, mereka harus dijaga, dilindungi dan mereka harus betul-betul dapat mengekspresikan citra, bakal serta talenta yang mereka punya,” harapnya.

“Jadi di momen perayaan hari ini, saya pribadi punya inovasi bahwa HAN harus dilakukan di tingkat kampung, distrik, kabupaten dan provinsi. Artinya anak-anak harus diperhatikan, dibuat satu kegiatan positif supaya mereka ini kemudian bangkit, tumbuh berkembang tidak mengarah pada hal-hal negatif,” imbuh Bupati Rettob.

Dikatakan pula, anak-anak mulai dari tingkat kecil sampai MA harus diperhatikan.

“Dan saya juga berharap bahwa anak-anak harus dibina sesuai keyakinan agama masing-masing agar tidak terpengaruh dengan aktivitas yang negatif,” sambungnya.

Pemerintah, tegas John Rettob, harus mengintervensi agar supaya anak-anak tumbuh berkembang dengan baik.

Menyoal anak-anak di Mimika, ia berencana agar kedepannya harus diperhatikan secara totality mulai dari 0 hari sampai 1.000 hari pertama.

“Jadi, 1.000 hari pertama kita harus betul-betul diperhatikan, ini langkah kita harus lakukan untuk bawah anak-anak ini kedepan,” jelas Rettob.

Tak kalah penting, Pemerintah harus betul-betul menganggarkan dalam APBD kegiatan positif bagi anak-anak supaya proses tumbuh kembang mereka tidak mengarah kepada hal negatif.

“Ini tugas kita semua stakeholder mulai dari orang tua, sekolah, lingkungan, agama dan terakhir pemerintah. Semua kita harus berkolaborasi untuk bagaimana mendidik anak-anak Papua menjadi orang sukses kedepan, Anak-anak harus dihargai dan dilindungi,” pungkasnya. (tim)

Administrator Timika Bisnis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *