Diskominfo Mimika : BTS Kokonao Beroperasi Akhir Tahun

Timika (timikabisnis.com) – Guna meningkatkan pelayanan teknologi informasi hingga wilayah pesisir Mimika, Dinas Komunikasi dan Informatika setempat telah membangun tower Based Transceiver Station/BTS di Kokonao, ibukota Distrik Mimika Barat yang ditargetkan beroperasi pada akhir tahun nanti.

Kepala Diskominfo Mimika Dionisius Mameyau di Timika, mengatakan pembangunan tower BTS di Kokonao sudah dilakukan sejak 2017.

Pengoperasian BTS Kokonao tersebut terkendala lantaran PT Telkomsel selaku provider keberatan dengan beban biaya untuk pengoperasian fasilitas tersebut.

“Dari sisi bisnis memang sangat tidak menguntungkan bagi operator. Makanya mereka tidak mau rugi. Karena itulah tahun ini kami menganggarkan dana Rp1 miliar untuk pengadaan semua fasilitas guna mendukung pengoperasian BTS Kokonao seperti pengadaan generator listrik dan lainnya. Setelah semua peralatan tersebut lengkap dan terpasang, barulah Pemda Mimika menyerahkan kepada PT Telkomsel untuk mengoperasikannya,” jelas Dionisius.

Keberadaan BTS di Kokonao tersebut, kata Dion, sangat penting untuk memudahkan akses informasi bagi masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir barat Mimika.

Jangkauan signal yang dipancarkan dari tower BTS Kokonao itu nantinya bisa mencapai Kampung Amar, Ipaya hingga Keakwa dan sekitarnya.

Saat ini wilayah pesisir Mimika yang sudah terlayani sarana telekomunikasi dan informasi hanya terbatas di Atuka, ibukota Distrik Mimika Tengah.

Dionisius mengatakan secara bertahap Pemkab Mimika akan membangun fasilitas tower BTS lengkap dengan sarana dan prasarana pendukungnya di sejumlah distrik pesisir dan pedalaman Mimika.

“Untuk wilayah barat Mimika sementara ini kami batasi sampai di Kokonao. Selanjutnya kami akan lakukan survei ke wilayah timur mulai dari Manasari (Kampung Fanamo dan Omawita), Ohotya/Otakwa, Jita dan Agimuga. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak Telkomsel untuk membangun jaringan BTS ke wilayah timur Mimika mengingat biaya operasional untuk pengadaan dan pengoperasian BTS sangat mahal,” jelasnya.

Menurut dia, pembangunan sarana dan prasarana teknologi informasi di wilayah pedalaman dan pesisir Mimika tidak mungkin dilakukan oleh pihak perusahaan provider lantaran memperhitungkan untung dan rugi dari sisi bisnis.

“Tidak mungkin mereka mau bangun sarana seperti itu di pedalaman karena pasti rugi besar. Pemerintah daerah yang punya kepentingan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang harus menyiapkan sarana dan prasarana itu,” jelasnya.

Adapun di wilayah pegunungan Mimika, distrik yang sudah terjangkau jaringan teknologi informasi baru satu distrik yaitu Tembagapura, dimana seluruh tower BTS maupun jaringannya dibangun oleh PT Freeport Indonesia.

Meski demikian, signal telekomunikasi di wilayah itu baru sebatas di sekitaran Kota Tembagapura dan lokasi pertambangan PT Freeport, sementara di kampung-kampung sekitar seperti Aroanop dan Tsinga sama sekali belum terlayani jaringan telekomunikasi informasi. (gby)

Administrator Timika Bisnis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *