Tembagapura (timikabisnis) – Ketua DPRD Mimika Anton Bukaleng dan Anggota DPRD dari Dapil V, diantaranya Aleks Tsenawatme, S.AB, Aloisius Paerong, ST dan Ancelina Beanal melaksanakan Reses tahap I di Kampung Banti Distrik Tembagapura, Sabtu (26/3).
Anton Bukaleng selaku pimpinan DPRD menyampaikan maksud dan tujuan reses kali ini adalah untuk mendengar aspirasi dari masyarakat kampung Banti.
“Kami datang untuk menampung aspirasi masyarakat seperti apa, untuk kita perjuangkan ke Pemerintah, aspirasi ini akan kami masukkan kedalam pokok pikiran (pokir) dewan, selanjutnya diajukan ke pemerintah untuk dianggarkan” kata Anton.
Wakil Ketua I DPRD Mimika, Aleks Tsenawatme mengatakan, pihaknya datang ke Banti untuk reses. Kenapa tahun lalu dewan tidak datang karena dewan kunjung ke distrik lain yang masuk dalam dapil V.
Tahun in kata Aleks akan ada pembangunan kembali RS dengan biaya APBD, Pembangunan jaringan BTS atau tower Telkomsel dan beberapa yang lain di Banti. Tahun lalu tidak ada anggaran ke Banti karena anggaran habis untuk PON. Dan tahun 2020 anggaran untuk biaya habis untuk Corona virus.
Hasil reses kali ini jelas Aleks akan masuk dalam program dewan dari Dapil V untuk diajukan ke Pemerintah baik untuk masuk di APBD maupun untuk pokok pikiran (pokir) dewan.
Untuk sekolah jelas dia dewan belum mau bicara soal sekolah karena nanti dilihat lagi. Dia juga menyoroti kunjungan anggota DPR RI dua kali yang tidak tahu bawa program apa. Karena tahun ini yang bangun semua dari APBD Mimika bukan bantuan dari pusat.

Adapun Tokoh Perempuan Banti Tembagapura, Martina Natkime, mengusulkan 6 program yang harus dibawa pulang pimpinan dan anggota DPRD Mimika Daerah Pemilihan (Dapil) V ke Timika untuk dijadikan program tahun 2023 baik di APBD dan pokir dewan.
Dihadapan Anggota DPRD Martina mengatakan, warga Waa Banti dan Opitawak sangat menderita karena tidak bisa kemana-mana.
Makanya kata Martina pihaknya mengusulkan beberapa pokok pikiran dan aspirasi yang bisa dibawa pulang pimpinan dan anggota DPRD Mimika untuk diajukan jadi program di 2023 yakni, pembangunan kembali rumah sakit (RS) Banti, pembangunan sekolah SDI Banti, perbaikan rumah warga yang rusak, kembalikan mobil aset kampung Banti, pembangunan pasar mama-mama, penerimaan karyawan PTFI mengutamakan anak Banti.
Aspirasi yang Martina sampaikan memang selama ini yang dirasakan hampir seluruh warga Waa Banti, Opitawak. Keenam permintaan warga ini harus jadi program DPRD untuk diajukan ke Pemerintah sehingga bisa dianggarkan dalam APBD 2023 mendatang.
Anggota DPRD Dapil V Aloisius Paerong, ST mengatakan warga Banti patut berbangga karena Bupati Mimika, Eltinus Omaleng merupakan Putra asal Banti, demikianpun Ketua DPRD Anton Bukaleng dan Wakil Ketua I DPRD Aleks Tsenawatme berasal dari Kampung Banti.
“Bupati dan Ketua DPRD dari Banti, maka apa yang tidak bisa dilakukan di Kampung Banti. PT Freeport melalui program CSR harus membuat program yang lebih baik untuk masyarakat Banti, ini semua untuk Banti yang lebih baik” katanya.
Ada potensi ekonomi di Banti seperti pendulangan emas demikianpun ternak Babi, makanan babi bisa disuplay dari sisa makanan karyawan PTFI. Namun demikian masyarakat harus punya niat dan semangat untuk berubah, yang paling penting adalah menjaga keamanan agar program pemerintah dan PTFI bisa terlaksana dengan baik di Kampung Banti. kata Lois. (don)

