Bupati Mimika Eltinus Omaleng, Bupati Puncak Willem Wandik, Wakil Bupati Puncak Pelinus Balinal, Wakil Bupati Intan Jaya Yan Kobogayau, Ketua DPRD Mimika Robby K Omaleng, Ketua DPRD Puncak Lukius Newegalen, di Hotel Grand Mozza, Kamis (4/2)/Foto : husyen opa
TIMIKA,(timikabisnis.com) – Bupati Kabupaten Puncak, Willem Wandik mengakui Timika, Kabupaten Mimika sangat layak menjadi Ibukota Propinsi Papua Tengah dibanding dengan kabupaten lainnya yang tergabung dalam rencana Pemekaran Papua Tengah.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Puncak, Willem Wandik usai menngikuti Rapat Koordinasi Pemekaran Papua Tengah dan menanda tangani kesepakatan bersama yang ditanda tangani bersama di Hotel Grand Mozza, Kamis (4/2) Timika, Papua.
“Ini menunjukkan bahwa pada prinsipnya para Bupati di Wilayah Adat Meepago sudah menyatakan sikap dari 2019 lalu, sudah sepakat dan berjuang. Hal ini bukan karena dukung mendukung, tapi berdasarkan kajian akademik,” kata Bupati Willem Wandik kepada wartawan usai Rakor di Hotel Grand Mozza.
Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan, sebagai tim fasilitator, apa yang sudah disampaikan oleh Bupati Mimika sangat tepat. Dimana release atau keterangan Mendagri beberapa waktu lalu bahwa Provinsi Papua Selatan sudah memenuhi syarat dan Provinsi Papua Pegunungan Tengah sudah memenuhi syarat. Sementara Provinsi Papua Tengah sudah memenuhi syarat namun penentuan ibukota yang belum.
“Karenanya, hari ini sebagai masyarakat Amungme dan Kamoro dan Pemkab Mimika sudah siap. Serta sudah menyiapkan lahan 200 hektar untuk kedudukan ibukota Provinsi Papua Tengah.
Kata dia, hasil kajian ini seperti permintaan dari Bapak Presiden Joko Widodo, bukan dengan peryataan politik. Karenanya Papua Tengah itu sudah memiliki hasil kajian yang dilakukan oleh Universitas Gajah Mada (UGM).
“Hasil dari kajian bahwa Timika layak dijadikan ibukota Provinsi Papua Tengah. Alternatif kedua adalah Nabire. Namun kami para Bupati sudah sepakat Timika jadi ibukota,” tegasnya.
Kenapa Timika layak jadi ibukota Provinsi Papua Tengah. Wandik menegaskan, hal ini karena sudah memenuhi syarat, baik dari sisi ekonomi, kewilayahan, dan pendapatan asli daerah (PAD).
“Kelayakan inilah yang dibutuhkan dalam mendukung pembentukan dan pengembangan Provinsi Papua Tengah. Kekayaan di Papua Tengah ini sudah sangat cukup. Bahkan seluruh Indonesia dan dunia dikasih makan dari Papua Tengah ini. Maka tidak ada alasan lagi untuk tidak memberikan Papua Tengah. Jangan bermain-main lagi, apalagi main politik,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Intan Jaya Yan Kobogayauw yang mengatakan, pada prinsipnya dari awal pihaknya menyepakati bahwa ibukota Provinsi Papua Tengah ada di Timika.
Hal ini sudah tidak ada masalah, sebab dari semua aspek pembangunan Timika sangat menentukan untuk dijadikan ibukota Provinsi Papua Tengah.
“Bagi para Bupati di Wilayah Meepago pada prinsipnya mendukung dan bergandengan tangan untuk memperjuangkan. Yang tujuannya bagaimana membenahi daerah ini agar lebih baik lagi,” tuturnya.
Bupati dan seluruh tokoh masyarakat, dan tokoh adat di wilayah Meepago menyepakati bahwa ibu kota Pemekaran Provinsi Papua Tengah berada di Mimika. Kesepakatan ini ditandai dengan surat pernyataan bersama yang ditandatangani, setelah Rapat Koordinasi Pemekaran Provinsi Papua Tengah, yang dilaksanakan di Hotel Grand Mozza Timika, Kamis (4/02/2021).
Adapun empat kesepakatan bersama tertuang dalam berita acara kesepakatan dan keputusan bersama para Bupati tentang pembentukan Provinsi Papua Tengah, salah satunya dengan menyetujui Ibukota Provinsi Papua Tengah berkedudukan di Timika, sebagaimana tercantum dalam Pasal 14 ayat (1) Undang-undang nomor 45 tahun 1999 tentang pembentukan Provinsi Irian Jaya TengaTengah, Irian Jaya Barat,Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak Jaya, dan Kota Sorong.
Kesepakatan ini kemudian ditandatangani oleh para Bupati yang hadir, seperti Bupati Mimika Eltinus Omaleng, Bupati Puncak Willem Wandik, Wakil Bupati Puncak Pelinus Balinal, Wakil Bupati Intan Jaya Yan Kobogayau, Ketua DPRD Mimika Robby K Omaleng, Ketua DPRD Puncak Lukius Newegalen, tokoh masyarakat, tokoh adat, lembaga adat, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda di Wilayah Adat Meepago. (opa)