Petugas Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 saat membawa salah satu pasien Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ke Shelter Wisma Atlet di Jalan SP 5. Kegiatan ini merupakan simulasi dalam penanganan pasien terinveksi Covid-19 yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. / PEWARTA FOTO : HUSYEN ABDILLAH OPA
TIMIKA, (timikabisnis.com) – Setelah sebelumnya, Selasa (21/4) kemarin jumlah angka positif Covid-19 berjumlah 36 terus mengalami peningkatan dengan bertambahnya 3 orang dinyatakan positif, sehingga jumlah komulatif hingga hari ini, Rabu (22/4) berjumlah 39 kasus. Walau mengalami kenaikan jumlah kasus, namun hari ini juga 1 orang yang sebelumnya positif telah dinyatakan sembuh sehingga total yang sembuh 5 orang.
Sebagaimana rillis dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19, Rabu (22/4) malam pukul : 21.00 WIT melalui pesan Whasthap oleh Juru Bicara TGTPP, Reynold Ubra menyebutkan, selain ada penambahan 3 kasus sehingga total positif menjadi 39, satu pasien positif juga dinyatakan sembuh.
“Pada hari ini terjadi penambahan 3 kasus positif yang dilaporkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika. Hari ini 1 Orang Dalam Pengawasan (ODP) dinyatakan sehat dan selesai masa pemantauan sehingga total ODP yang sehat berjumlah 23 orang. Serta hari ini dinyatakan 1 pasien yang sebelumnya dinyatakan positif telah sembuh sehingga total yang sembuh berjumlah 5 orang, dan 1 Orang Tanpa Gejala (OTG) juga dinyatakan sehat dan selesai masa pemantauan sehingga berjumlah 44 OTG,”tulis Reynold.
Dikatakan Reynold, 3 orang yang dinyatakan positif adalah kasus 037 yang memiliki kontak erat dengan kasus 007, kasus 021, kasus 031. Kasus ini merupakan kasus dari klaster Lembang. 037 inisial YNR , jenis kelamin perempuan, usia 17 tahun alamat Jalan Hasanuddin Kelurahan Kamoro Jaya, Distrik Wania.
“2 dari 3 orang positif antara lain, kasus 038 Inisial ECS jenis kelamin perempuan usia 16 tahun, dan 039 Inisial MHK dengan jenis kelamin perempuan, usia 13 Tahun. Keduanya alamat Gorong-gorong Kelurahan Kebun Sirih, dan kedua kasus ini adalah kontak erat dari kasus 017 dan 018 Klaster Surabaya,”ungkapnya.
Reynnold menjelaskan bahwa klaster Surabaya, yaitu 017 dan 018 telah menghasilkan 7 kasus baru hampir sama dengan klaster Lembang.
“Penambahan klaster Surabaya karena aktifiktas berkumpul sejak dua minggu terakhir masih berlangsung dan kemungkinan masih terjadi. Klaster Surabaya menghasilkan generasi pertama di Timika yaitu, 022, 020, 029, 031, 032, 038 dan 039 dengan 7 hasil,”katanya.
Untuk Jumlah PDP baru, kata Reynold hari ini sebanyak 8 orang. Terdiri dari RSUD Mimika 1 orang, RS Tembagapura 2 orang, RSMM 1 Orang dan perubahan status dari OTG ke PDP sebanyak 2 orang. Sementara ODP ke PDP sebanyak 1 orang.
Berdasarkan data dari TGTPP, bahwa pasien covid-19 yang dirawat berjumlah 31 orang yaitu RSUD 13 orang, Shelter 11 orang dan RS. Tembagapura 7 orang
“Jumlah ODP baru sebanyak 21 orang yang dilaporkan oleh RSMM 2 orang, RSUD 1 Orang, PKM Wania 1 orang, dan hasil Tracing Kontak 17 orang, sehingga total ODP sebanyak 200 orang. Jumlah PDP sebanyak 59 orang,”kata Reynlold.
Sementara untuj jumlah OTG baru 10 orang terdiri dari RSMM 2 orang, PSC 119 orang. Dengan melapor orang, Tracing kontak 7 orang, perubahan status dari ODP ke OTG sebanyak 1 orang, perubahan status OTG ke PDP sebanyak 2 orang. Sehingga Total OTG berjumlah 300 orang.
037 inisial YNR (P) 17 tahun alamat Jl. Hasanuddin Kelurahan Kamoro Jaya
Laporan RSUD Mimika dari beberapa pasien Covid yang diisolasi sudah menujukan perbaikan kecualai pasien 006 Inisial SDM (L) 58 tahun yang belum menunjukan hasil positif setelah diperiksa 2 kali masih menunjukan hasil positif padahal telah melewati masa isolasi 14 hari. sehingga masa isolasi pasien tsb akan diperpanjang
“Saya optimis dalam minggu ini akan ada pasien yang akan dinyatakan sembuh. Sehingga kami tetap mohon dukungan warga masyarakat Kabupaten Mimika,”pinta Reynold.
Renold berpesan, kepada seluruh Warga Mimika, bahwa kasus Covid-19 masih akan bertambah sekurang-kurangnya 3-4 kasus lagi. Sebab Kasus ini bertambah adalah sederhana, yaitu tidak patuh tinggal di rumah, tidak pakai masker, tidak mematuhi anjuran pemerintah.
“Akibatnya adalah, kasus meningkat, Aktivitas dibatasi, pendapatan menurun, daya beli menurun, banyak Orang yang tertular, Sakit dan Meninggal,”ujarnya. (opa)