Papan Update Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 Kabupaten Mimika, Papua, sampai Senin (20/4) Pukul 19.00 WIT/Foto : Istimewa
TIMIKA,(timikabisnis.com) – Update hari ini, Senin (20/4) riliis dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 kabupaten Mimika, Papua, menyatakan untuk kasus positif hari ini tidak berubah (nihil) masih seperti yang kemarin yaitu 32 kasus, namun ada tambahan Orang Dalam Pengawasan (ODP) berjumlah 161 dan Orang Tanpa Gejala (OTG) juga bertambah menjadi 277 orang.
Juru Bicara Tim Gugus Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 kabupaten Mimika, Reynold Ubra kepada wartawan di group Whatshap Wartawan Team Covid-19, Senin (20/4) malam mengatakan, pada hari ini tidak ada penambahan kasus positif masih 32. Namun Orang Dalam Pengawasan (ODP) berjumlah 161 dimana sebelumnya berjumlah 158.
“Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap berjumlah 52 orang tidak terjadi penambahan, sementara Orang Tanpa Gejala (OTG) bertambah dmenjadi 277 yang sebelumnya hanya 259. Namun jumlah PDP yang sudah pulang bertambah menjadi 23 orang dari sebelumnya 21 orang, sembuh 4 orang dan meninggal 3 kasus,”tulis Reynold.
Dijelaskan Reynold, bahwa gambaran pasien Covid-19 bahwa pasien positif sampai hari ini di RSUD berjumlah 12 orang, isolasi Shleter 9 dalam pengawasan RSUD, Rumas Sakit Tembagapura 2 orang dan RSMM 2 orang.
“Dari total 32 kasus yang dilaporkan positif, 11 orang 34 persen adalah hasil tracing kontak. Mulai hari Senin hingga Rabu mendatang, kami sedang mengumpulkan semua kontak ditambah orang yang memiliki riwayat kontak. Dari kontak tracing untuk diperiksa rapid tes (tes cepat). Dan trend peningkatan kasus ini menunjukan adalah pencarian kasus secara aktif dan kami akan memperluas pencarian kasus,”jelasnya.
Ditambahkannya, sebanyak 520 orang datanya sudah tersedia sehingga kami siap menyerahkan datanya kepada RT/RW, kelurahan dan distrik.
“Yang harus diantisipasi adalah percepatan penyebaran penularan akibat pergerakan penduduka kota Timika yang sangat tinggi apalagi di pagi hingga siang hari,”kata Reynold.
Ketika ditanya wartawan, apakah tim bisa memprediksi orang-orang yang kemungkinan terpapar dan belum terdata atau melaporkan diri serta dari pelacakan yang secara masif dilakukan, kira kira transmisi lokal bisa sampai pada generasi ke berapa. Jawab Reynold, susah diprediksi karena ketidakjujuran dan terlebih adalah stigma.
“Padahal untuk mencari kontak adalah pekerjaan yang sangat penting, sehingga kemasan informasi terutama peran tim media sangat diharapkan supaya yang pernah kontak dapat melapor kepada Fasilitas kesehatan terutama puskesmas. Dan untuk jumlah tenaga medis, jika Jika tidak ada intervensi maka jumlah tenaga kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya pasti tidak akan cukup sehingga perluasan mencari kontak dan melakukan tes massal adalah strategi untuk memastikan banyaknya kasus yang belum dijaring,”ujarnya.
Untuk pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menurut Reynold bahwa dokumennya sudah ditandatangani Bupati Mimika. Dan selain kriteria yang ditentukan, kami coba tampilkan profil kabupaten Mimika supaya dapat manambah informasi dalam data yang tersedia sehingga dapat menjadi pertimbangan khusus oleh Kementrian Kesehatan. (opa)