TGTPP Harus Punya Target, PSDD Jangan Sampai Terkesan Pemborosan Anggaran

Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanes Felix Helyanan, SE /Istimewa

TIMIKA, (timikabisnis.com) – Dalam Penanganan dan langkah langkah pencegahan yang dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 di kabupaten Mimika diharapkan harus punya target dan tepat sasaran.

Selain punya target dan tepat sasaran, Pemberlakuan Pembatasan Sosial Diperluas dan Diperketat (PSDD) juga jangan sampai terkesan menguras anggaran atau pemborosan, karena sejak pemberlakuan PSDD pertama yang akan berakhir dua hari kedepan jumlah kasus Covid-19 di Mimika terus meningkat yang kini mencapai angka kumulatif 279 kasus.

“Target dari Tim Gugus itu harus ada, sehingga benar benar bisa menjadi tolak ukur keberhasilan. Bukan diukur hanya dari keberhasilan dalam melakukan penemuan kasus tetapi langkah langkah pencegahan untuk tidak terjadinya penambahan kasus itu juga harus ada, sebab jangan sampai kita terus perpanjang PSDD namun kasusnya juga terus bertambah. Yang jadi harapan kita semua langkah langkah itu jangan sampai terkesan terjadi pemborosan anggaran, harus juga ada batasannya waktu kapan status PSDD itu bisa dihentikan dan kita bisa melangkah ke tatanan hidup baru dengan New Normal, “kata Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanes Felix Helyanan, SE kepada timikabisnis. com, Selasa (2/6).

Waket II DPRD Mimika Yang biasa disapa Jhon Thie mengakui dari hasil pemantauan selama PSDD oleh tim DPRD Mimika, banyak laporan bahwa masih ada warga yang masih tidak mengikuti anjuran pemerintah. Sehingga warga yang ditemukan beraktifitas diatas waktu yang ditentukan langsung terjaring Rapid Test dan cukup banyak yang hasilnya positif rapid test langsung di isolasi.

“Dari hasil PSDD yang ditemukan selama ini dari penjaringan kasus melalui rapid test anti bodi yang positif dan langsung di isolasi ke shelter atau Mimika Sport Center dan di biaya oleh pemerintah, tentunya ini menjadi beban anggaran yang semakin bertambah yang seharusnya hanya di isolasi mandiri. Hal ini saya kira perlu dievaluasi pemberlakuan PSDD, dan saya kira kita harus coba dengan metode lain salah satunya dengan mengikuti saran dari pemerintah pusat yaitu dimana masyarakat harus menjaga produktivitas di tengah pandemi virus corona COVID-19 dengan tatanan baru yang disebut new normal, “sebut Jhon Thie.

Menurutnya, tatanan baru (new normal) ini perlu kita kaji secara baik dengan menyesuaikan kondisi keuangan daerah, sebab hingga kini belum ditemukan vaksin definitif dengan standar internasional untuk pengobatan virus corona.

“Karena sampai saat ini juga kita belum tahu sampai kapan virus Corona ini akan berakhir, sehingga Penerapan Tatanan Hidup Baru (New Normal) perlu kita respon secara baik. Namun didalam tatanan baru tersebut tetap mewajibkan dilaksanakan protokol kesehatan demi menghindari penularan Covid-19, “katanya.

Usul dari Waket II DPRD Mimika dalam rangka menekan penambahan kasus baru salah satunya dengan melakukan sosialisasi langsung ke rumah rumah warga atau mengoptimalkan dari tingkat distrik, tingkat kelurahan bahkan sampai ke Ketua RT, sehingga warga bisa lebih bisa paham dan menerima langkah langkah pencegahan dan mengikuti protokol kesehatan tentang Covid-19.

“Ini menyangkut kesadaran warga saja, kalau sosialisasi  secara tepat dan cara penyampaiannya bisa dipahami dan diterima saya kira metode ini yang harus kita coba lakukan dengan libatkan ketua ketua ketua RT bahkan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Saya yakin , kalau protokol kesehatan disosialisasikan dengan baik dengan mengedepankan secara kekeluargaan agar warga membiasakan menggunakan masker, rutin mencuci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan dan keramaian, hindari kontak langsung serta menerapkan pola hidup sehat niscaya penyebaran virus bisa ditekan dan kasus tidak akan bertambah, “imbuh Jhon.

Ia mengakui kinerja TGTPP selama ini sudah cukup baik dan berhasil dengan cepat menemukan kasus kasus baru Covid-19 di kabupaten dengan jumlah Kumulatif yang sangat tinggi, dan juga apresiasi kepada tim medis yang sudah bekerja secara maksimal sehingga banyak juga pasien yang awalnya positif sudah dinyatakan sembuh.

“Dengan angka kesembuhan yang mencapai 100 an dan yang meninggal 5 orang hingga saat ini adalah sebuah capaian yang maksimal. Kami berdoa dan berharap angka kematian tidak lagi terjadi, sehingga Mimika bisa pulih dari wabah Covid-19 ini, “harapnya. (opa)

Administrator Timika Bisnis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *