Ketua DPRD Mimika Robby Kamaniel Omaleng (tengah), Wakil Ketua I Aleks TSenawatme (kiri) dan Wakil Ketua II, Yohanis Felix Helyanan, SE/ Foto : husyen abdillah opa
Timika, (timikabisnis.com) – Untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di area kerja PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Mimika, Papua meminta langkah langkah atau prosedur protocol seperti Sosial Distancing dan Physchal Distancing untuk mencegah terjadinya tranmisi lokal.
“Sudah ada komunikasi yang baik antara pihak Pemkab Mimika dan Freeport untuk menangani masalah pandemi covid-19, agar tetap menjalankan sosial distancing. Kalau Freeport ini kan, berkaitan dengan warna penyakit, sekarang, sejauh mana Freeport menangani lebih khusus masalah karyawan terkait distancing sosial, Ini perlu diatur karena Freeport terlambat mengikuti anjuran pemerintah menangani wabah ini, sehingga banyak yang terdampak,” kata Ketua DPRD Mimika Robby K Omaleng usai pertemuan di kantor DPRD Mimika, Senin (4/5).
Ia menjelaskan, Pihak Freeport dinilai mampu untuk mengatasi pandemi covid-19, hanya saja pencegahan dan penanganannya agak terlambat. Untuk memutus rantai penyebaran, Freeport sudah harus bisa menyiapkan alat tes cepat (rapid tes) untuk melakukan tes terhadap para pekerjanya, dan menyiapkan tempat khusus bagi ODP, PDPD dan OTG.
“Jadi harusnya Freeport harus punya alat tes sendiri dan secepatnya memutus mata rantai, saya rasa Freeport mampu untuk mengatasi semua itu cuma mereka terlambat mengambil langkah dari sisi pencegahan, tapi penanganan dan pencegahan tetap akan dilakukan,” jelasnya.
Hingga, Minggu (3/5) kata Robby bahwa jumlah pasien positif yang sudah terkonfirmasi dari Tembagapura sebanyak sebanyak 51 orang karyawan Freeport yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, 41 orang melakukan isolasi mandiri dan sisanya 9 orang dirawat di RS Tembagapura.
Hal senada Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanis Felix Helyanan,SE mengatakan, bahwa karyawan yang saat ini sedang dalam ancaman bila tidak benar benar PT Freeport Indonesia lebih prioritaskan keselamatan dan jiwa karyawan.
“Mereka karyawan itu juga kan bagian dari warga kabupaten Mimika yang tentunya menjadi tanggungjawab pemerintah, sehingga kita juga harus memikirkan mereka. Saya kira menjadi tugas tim gugus juga untuk berkoordinasi dengan pihak Freeport dalam rangka mengambil langkah langkah strategis untuk menekan angka pertumbuhan jumlah kasus Covid-19 di area Freeport,”pintanya. (opa)