Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Gde Era Adinata, SIK yang didampingi Kapolsek Mimika Baru, Kompol Sarajju, Kabag Ops AKP Dionisius Vox Dei Paron Helan dan sejumlah perwira saat bertatap muka dengan Kepala Kampung Norman Ditubun serta tokoh-tokoh dan warga masyarakat Kampung Nawaripi, Selasa (2/2)/Foto : husyen opa
TIMIKA(timikabisnis.com) – Setelah menggelar tatap muka dengan warga masyarakat dan aparat Kampung soal Kamtibmas pada, Selasa (2/2) malam, Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Gde Era Adinata, SIK menyatakan akan membangun Pos di Nawaripi dan akan menempatkan anggotanya bersama warga memberikan rasa aman kepada seluruh warga di kampung Nawaripi, Distrik Wania.
Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Gde Era Adinata, SIK yang didampingi Kapolsek Mimika Baru, Kompol Sarajju, Kabag Ops AKP Dionisius Vox Dei Paron Helan dan sejumlah perwira usai pertemuan dengan Kepala Kampung Norman Ditubun serta tokoh-tokoh masyarakat Kampung Nawaripi, Selasa (2/2), kepada awak media mengatakan, perkembangan jumlah penduduk Mimika yang semakin pesat ikut berpengaruh pada tingkat kriminalitas.
Dijelaskan Kapolres Era, bahwa salah satu atensi Polres Mimika adalah membangun pos di Nawaripi dimana tanahnya dihibahkan masyarakat seluas 10×12 meter persegi.
“Selain membangun pos juga akan tempatkan anggota yang bersama sama dengan warga dalam tiga bulan kedepan. Kami akan evaluasi apakah kehadiran pos dapat merubah image kampung Nawaripi yang kacau, ribut, pencurian marak, dan selalu terjadi perkelahian antar warga. Karena itu kami berharap selain pos utama yang akan dibangun, warga di setiap RT juga bisa membangun pos pos kamling sehingga bisa memberikan rasa aman kepada semua warga di kampung Nawaripi,”tegasnya.
Menurutnya, langkah membangun pos dan menempatkan petugasnya di Kampung Nawaripi dengan alasan perkembangan jumlah penduduk Mimika yang semakin pesat ikut berpengaruh pada tingkat kriminalitas dan salah satunya di Kampung Nawaripi. terlebih pada masa covid 19 banyak orang yang kehilangan pekerjaan melakukan tindakan kriminal.
“Kondisi saat ini secara kuantitas anggota Polres Mimika tidak mencukupi dan tidak sebanding dengan jumlah penduduk Timika. Akibatnya polisi tidak mampu mengelola keamanan secara menyeluruh sehingga membutuhkan partisipasi masyarakat. Nawaripi dinilai salah satu kampung yang penduduknya padat dan sering terjadi pertikaian antar warga, jika tidak segera diantisipasi bisa berakibat fatal,”katanya.
Ditambahkan Kapolres, Polres Mimika harus tetap melayani masyarakat dengan cara membangun pos-pos di pemukiman warga yang dianggap rawan bersama seluruh warga masyarakat sehingga warga bisa hidup nyaman aman .
“Polres Mimika membangun pos swakarsa atau pos kamling sekitar 30 dalam kota dan pinggiran kota Timika, semuanya demi memberikan rasa aman. Kita akan resmikan secara serentak di Kabupaten Mimika,” kata Kapolres.
Kepala Kampung Nawaripi,distrik Wania, kabupaten Mimika, Norbertus Ditubun/Foto : husyen opa
Sementara itu, Kepala Kampung Nawaripi,distrik Wania, kabupaten Mimika, Norbertus Ditubun mengatakan, tanah yang dihibahkan tersebut berstatus tanah R atau tanah yang belum disertifikat dengan ukuran 10 X 12 M. Tanah tersebut merupakan tanah milik Kris Yamiro dan bersangkutan sudah bersedia menghibahkan tanah tersebut untuk Kampung.
“Tanah ini milik Kris Yamiro, dan kami sudah bicarakan dengan Kris sebagai pemilik untuk membuat pelepasan sehingga masyarakat Nawaripi dapat hibahkan ke Polres Mimika untuk bangun Pospol.
Kris Yamiro yang juga sebagai ketua RT 3, sudah bersedia membuat pelepasan dan menyerahkan ke aparat Kampung Nawaripi sebagai asset Kampung Nawaripi yang selanjutnya diserahkan ke Polres Mimika,”tuturnya.
Kepala Kampung menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kapolres Mimika dan Kapolsek Mimika Baru yang memberi perhatian besar kepada Kampung Nawaripi terlebih soal kamtibmas yang banyak dikeluhkan warga saat tatap muka..
“Jika warga Nawaripi ada masalah Polres dan Polsek selalu respon cepat. Termasuk kesediaan Kapolres mau membangun Pospol yang kedepan akan ada anggota yang siap menjaga keamanan Nawaripi 24 jam, dan jika ada kekacauan, konflik, atau perkelahian antar warga akan ditangani secpatnya oleh anggota Pospol,”akunya. (opa)
