Tokoh Intelektual Amungme sekaligus pemerhati pendidikan, Dete Abugau, SE / Foto : Istimewa
TIMIKA, (timikabisnis.com) – Tidak adanya bantuan bagi para pelajar dan mahasiswa asal kabupaten Mimika di beberapa kota study di Indonesia selama pandemi Covid-19 mendapat tanggapan keras dari salah satu pemerhati pendidikan yang juga tokoh intelektual Amungme, Dete Abugau, SE.
Kepada timikabisnis.com, Jumat (29/5), Dete Abugau sangat menyayangkan ketidakpedulian pemerintah kabupaten Mimika dan dua lembaga ada yaitu Lemasa dan Lemasko untuk melihat kondisi pelajar dan mahasiswa yang menderita di luar Timika.
“Mereka adik adik pelajar dan mahasiswa banyak yang menghubungi dengan mengadu bahwa mereka saat ini dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, apalagi selama pandemi Covid-19 biaya hidup mereka semakin tinggi sementara kiriman dana dari orang tua sudah tidak lagi rutin. Lalu kenapa pemerintah daerah atau lembaga lembaga yang seharusnya bisa melihat mereka seakan tak berdaya, “tegas Dete Abugau dengan nada kesal.
Dete mengakui, mereka mahasiswa atau pelajar asal kabupagen Mimika yang berada di beberapa kota studi saat ini terjepit dengan kebutuhan hidup sehari hari, padahal sejumlah rekan rekan mereka sesama mahasiswa dari kabupaten lain sudah mendapat bantuan dari pemerintah dimana mereka berasal.
“Mereka merasa seperti dianak tirikan oleh pemerintah daerah dan membiarkan mereka hidup terkatung-katung tanpa ada yang mempedulikan. Sebenarnya kalau tidak ada dampak pandemi Covid-19 mungkin mereka tidak berharap bantuan, tapi karena kondisi ekonomi orang tua mereka di Timika juga sulit karena adanya pembatasan sosial saat ini sehingga semua perputaran ekonomi mengalami kemerosotan. Hal ini harusnya menjadi alasan untuk pemerintah mencari solusi untuk membantu para pelajar dan mahasiswa, “pungkasnya.
Kalau adanya Alasan pemerintah daerah melalui Bagian SDM bahwa tidak ada dana dibagian tersebut, harusnya ada kebijakan mencarikan dana dari pos lain atau dari OPD lainnya di lingkup Pemkab Mimika.
“Saya kira, kalau pemerintah betul betul memikirkan generasi penerus harusnya apa yang menjadi keluhan mahasiswa diluar Timika bisa diatasi, sebab dana yang begitu besar yang direlokasi untuk penanggulangan Covid-19 bisa di sisihkan untuk mahasiswa mereka yang sedang menuntut ilmu di beberapa kota studi, “katanya.
Kalau bukan pemerintah atau lembaga seperti Lemasa atau Lemasko yang membantu dan memperjuangkan apa yang menjadi persoalan mahasiswa, lalu siapa lagi yang mereka harapkan.
“Mereka mahasiswa saat ini sudah menanti bantuan, mereka akan semakin sulit dalam menjalani hidup beberapa hari dan minggu kedepan kalau bantuan dari pemkab Mimika tak kunjung datang, ” jelasnya.
Desakan untuk pemkab memberikan bantuan kepada pelajar dan mahasiswa di kota studi di liatt Timika, juga sudah disuarakan oleh beberapa anggota DPRD Mimika namun sampai saat ini belum ada realisasi. (opa)