Sekelompok massa menyerang lokasi kegiatan Rapat Bamus Lemasko yang diduga ada kaitannya dengan rencana reorganisasi Kepengurusan Lemasko, di Timika Indah, Jumat (15/5) /PEWARTA FOTO : HUSYEN ABDILLAH OPA
TIMIKA, (timikabisnis.com) – Tidak menerima adanya rencana Badan Musyawarah (Bamus) melakukan pergantian kepengurusan Lembaga Masyarakat Kamoro (Lemasko), sejumlah massa yang tidak terima dengan rencana tersebut akhirnya terjadi aksi saling serang antara dua massa kelompok yang berbeda di kediaman Salah Satu Anggota Bamus Lemasko, Philipus Munaweyau di Jalan Timika Indah, Timika Papua, Jumat (15/5) siang tadi.
Kronologis kejadian berawal dari massa yang diduga dari kelompok pendukung kepengurusan Lemasko saat ini, sejak pukul 11.30 WIT berusaha membubarkan massa yang sedang melakukan rapat Bamus di kediaman Philipus Munaweyau. Walaupun coba di tahan oleh tokoh masyarakat sekaligus Ketua Lemasko Gergerius Okoare dan berusaha menghalau massa namun tidak berhasil. Massa yang terlanjur emosi memaksa membubarkan massa dan menyerang warga yang berada dilokasi rapat Bamus Lemasko.
Massa yang berada di dalam tenda akhirnya keluar dan membalas lemparan, dan akhirnya terjadi saling lempar tidak terhindari. Massa yang dari kepengurusan Lemasko saat ini yang unggul dalam jumlah massa akhirnya berhasil masuk ke lokasi rapat dan merusak rumah, tenda serta kendaraan roda empat dan roda dua.
Mass yang semakin brutal merusak rumah, tenda serta merusak kendaraan roda empat dan dua yang berada sekitar lokasi kegiatan. Karena merasa terjepit dan massa yang datang cukup banyak, warga yang tadinya mengikuti rapat tersebut lari kocar kacir meninggalkan lokasi kegiatan.
Ketua Lemasko, Gergerius Okoare kepada wartawan di lokasi kejadian mengatakan, peristiwa penyerangan kediaman Philipus Munaweyau dipicu karena warg tidak menerima adanya rencana dari Bamus Lemasko melakukan untuk musyawarah pergantian Ketua Lemasko yang baru.
“Warga saya dan masyarakat yang keberatan dengan rencana tersebut emosi dan marah lalu menyerang massa yang hendak melakukan pergantian kepengurusan yang sepihak dengan hanya keinginan Bamus saja. Saya sebenarnya datang bersama Marianus Maknapieku ingin mempertanyakan kegiatan tersebur, namun warga terlanjur emosi dan akhirnya menyerang, ” tegas Gergerius Okoare, Jumat (15/5).
Gerry mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh beberapa anggota Bamus Lemasko sangat menyalahi aturan AD/ART dengan ingin melakukan pergantian Ketua Lemasko tanpa duduk bersama.
“Saya juga sebenarnya marah dengan adanya rencana tersebut, dan secara hukum saya memegang mandat sebagai Ketua Lemasko karena Ketua lama telah meninggal dunia, dan secara aturan saya yang otomatis menjadi Ketua. Makanya warga marah, walaupun saya tadi berusaha menghalau tapi tidak bisa karena massa yang cukup banyak, ” ungkap Gerry.
Kasat Sabhara Polres Mimika AKP Rosman dan anggotanya tiba di lokasi dan langsung mengarahkan warga untuk kembali kerumah masing masing.
“Karena kondisi saat ini dalam kondisi Pandemi Covid-19 sehingga saya harapkan warga untuk kembali ke rumah masing masing. Persoalan ini nanti coba kami mediasi dengan pengurus Lemasko, kami akan mempertemukan Bamus dan Pengurus Lemasko agar mencarikan solusi, ” tegas AKP Rosman.
Setelah melakukan pendekatan dengan massa dan imbauan dari pengeras suara dari kendaraan Polres Mimika, massa akhirnya membubarkan diri.
Pasca insiden penyerangan ini, aparat kepolisian langsung melokalisir lokasi yang dijadikan kegiatan rapat yang di rusak massa, selain itu aparat juga langsung melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara. (opa)