“Jauh-jauh hari sebelumnya kami sudah bersurat ke PLN Timika. Jawaban PLN, mereka siap mendukung tetapi tetap mengimbau sekolah untuk menyiapkan generator listrik cadangan di sekolah. Terpaksa kami harus menyewa generator listrik selama satu minggu untuk mengantisipasi kalau terjadi pemadaman listrik maka tidak sampai mengganggu pelaksanaan UNBK”
Timika (timikabisnis.com) – Sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Mimika, Papua menyiapkan generator listrik sendiri guna mengantisipasi terjadi pemadaman listrik saat penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dimulai serentak pada Senin (1/4) hingga Senin (8/4).
Kepala SMA Negeri 1 Mimika Soro’ Bato Sau mengatakan sekolahnya menyewa generator listrik dengan daya 18.000 KWH lantaran PLN Timika tidak menjamin sepenuhnya bahwa tidak bakal terjadi pemadaman listrik saat penyelenggaraan UNBK.
“Jauh-jauh hari sebelumnya kami sudah bersurat ke PLN Timika. Jawaban PLN, mereka siap mendukung tetapi tetap mengimbau sekolah untuk menyiapkan generator listrik cadangan di sekolah. Terpaksa kami harus menyewa generator listrik selama satu minggu untuk mengantisipasi kalau terjadi pemadaman listrik maka tidak sampai mengganggu pelaksanaan UNBK,” kata Soro’.
Sekolah rujukan berstandar nasional tersebut akan menggelar UNBK untuk pertama kalinya tahun ini setelah tahun-tahun sebelumnya SMA Negeri 1 Mimika hanya melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).
Hal serupa juga terjadi di SMA Katolik Santo Ignatius Timika. Sekolah ini menyelenggarakan UNBK dengan meminjam fasilitas gedung dan laboratorium komputer milik SMK Katolik Tunas Bangsa Timika.
“Tahun ini untuk ketiga kalinya berturut-turut kami menyelenggarakan UNBK. Lokasi pelaksanaan UNBK bertempat di SMK Tunas Bangsa Timika karena kami belum memiliki lab komputer di sekolah. Kami juga menyiapkan generator listrik untuk berjaga-jaga jangan sampai terjadi pemadaman listrik saat UNBK berlangsung,” kata Kepala SMA Katolik Santo Ignatius Timika, Yohanes Babtis Kerubun.
Di SMA Negeri 6 Timika, pelaksanaan UNBK tahun ini diikuti 90 siswa
Guru SMA Negeri 6 Timika, Albert Moa mengatakan sekolahnya menyiapkan generator listrik untuk mengantisipasi pemadaman listrik saat UNBK berlangsung mengingat akhir-akhir ini selalu terjadi pemadaman listrik di Kota Timika.
Pengawas SMA di Mimika, Laurents Lassol mengatakan jajarannya sudah menyurati PLN dan Telkom Timika untuk meminta jaminan tidak terjadi pemadaman listrik dan gangguan jaringan internet di sekolah-sekolah penyelenggara UNBK maupun UNKP.
“Surat sudah kami kirim ke PLN Timika dan Telkom Timika bersama lokasi sekolah penyelenggara Ujian Nasional. PLN dan Telkom memang menjamin tidak ada pemadaman listrik dan gangguan jaringan internet saat UNBK SMA. Saat UNBK jenjang SMK baru-baru ini tidak ada kendala, semua berjalan lancar. Kami sampaikan terima kasih kepada PLN dan Telkom Timika. Kalaupun terjadi pemadaman listrik, seyogyanya sekolah-sekolah menyiapkan generator listrik cadangan,” kata Laurents.
PLN-Telkom menjamin
Manajer Unit Pengelolaan Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Area Timika Hotman Ambarita mengatakan meskipun terjadi defisit daya listrik di Timika sekarang ini, namun jajarannya berupaya maksimal agar tidak terjadi pemadaman listrik di sekolah-sekolah penyelenggara Ujian Nasional, terutama yang melaksanakan UNBK.
Hotman mengatakan daya mampu listrik PLN Timika saat ini hanya 22,3 megawatt dari total daya terpasang sebesar 27,6 megawatt sehingga terjadi defisit daya listrik sebesar 5,3 megawatt.
Defisit daya listrik itu akibat terjadi kerusakan dan gangguan teknis pada 13 unit pembangkit diesel yang dioperasikan PLN Timika.
“Agar pelayanan konsumen terutama sekolah-sekolah yang menyelenggarakan UNBK bisa kami lakukan, terpaksa kami mengeluarkan sementara ini sebanyak 13 pelanggan besar di Timika. Kami juga mengimbau masyarakat untuk hemat energi. Imbauan hemat energi itu kami sudah sampaikan melalui mimbar-mimbar gereja, masjid dan tempat-tempat umum lainnya di Timika,” kata Hotman.
Jaminan serupa disampaikan oleh Kepala Kantor Daerah Telkom Timika Jangkir Simbiak.
Jangkir mengatakan menyiagakan stafnya untuk segera merespon jika terjadi gangguan jaringan internet di sekolah-sekolah penyelenggara UNBK.
“Secara teknis, kami sudah siap. Sekarang ini tidak ada permasalahan di jaringan, semua lancar dan aman-aman saja,” kata Jangkir.
PT Telkom, katanya, juga menyiapkan jaringan internet cadangan melalui satelit jika saat pelaksanaan UNBK terjadi gangguan jaringan kabel fiber optik.
“Kami back-up dengan satelit. Rekan-rekan kami dari Mitra Sat sudah menginformasikan bahwa layanan ini sudah diback-up dimana tahun ini kami memasang dua STO (Star Treck Online) yaitu jalur Timika-Makassar dan jalur Timika-Bogor,” jelasnya.
Dari 19 SMA di Mimika, terdapat 12 sekolah yang menyelenggarakan UNBK yaitu SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 4, SMA Negeri 5, SMA Negeri 6, SMA Advent, SMA YPPK Tiga Raja, SMAK Santa Maria, SMA Integral Hidayatullah, SMAK Santo Ignatius, SMA Kristen Shining Star dan SMA Taruna Dharma.
Mengingat fasilitas komputer yang masih terbatas, pelaksanaan UNBK tingkat SMA di hampir semua sekolah terpaksa berlangsung dalam tiga sesi. Sesi pertama dimulai pukul 07.30 – 10.00 WIT, sesi kedua dimulai pukul 10.30 – 14.00 WIT dan sesi ketiga dimulai pukul 14.30 -18.00 WIT.
“Hampir semua sekolah memang masih kekurangan fasilitas komputer sehingga pelaksanaan UNBK dibagi dalam tiga sesi. Pada prinsipnya itu sudah memenuhi syarat melaksanakan UNBK sebab standarnya yaitu satu unit komputer digunakan oleh tiga siswa,” jelas Koordinator Teknis UNBK Kabupaten Mimika, Abraham Letsoin.
Semua sekolah penyelenggara UNBK di Mimika, katanya, menggelar UNBK dengan sistem online. Peserta langsung mengakses soal ujian setelah server UNBK di Pusat dibuka pada pukul 07.20 dan selanjutnya harus melakukan registrasi token untuk bisa mengakses soal ujian nasional. (gby)