Anggota Komisi C DPRD Mimika Amandus Gwijangge / Foto : Husyen Abdillah Opa
Timika, (timikabisnis.com) – Selama masa Pandemi Covid-19 di kabupaten Mimika salah satu dampak yang sangat dirasakan adalah dari sektor Pendidikan, lebih khusus dampaknya dirasakan oleh pelajar yang tinggal dipedalaman yang tidak punya akses internet untuk belajar dirumah melalui online.
Anggota Komisi C DPRD Mimika Amandus Gwijangge mengatakan, Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika melalui guru-guru yang ditugaskan di wilayah pesisir dan pedalaman tidak harus menunggu sampai corona berakhir, justru sebaliknya para guru harus aktif membimbing anak-anak tersebut.
Pasalnya, pendidikan di kota bisa dilakukan secara virtual atau dengan akses internet, artinya semua baik guru dan siswa bisa terhubung untuk melakukan belajar mengajar, sedangkan bagaimana dengan wilayah pedalaman dan pesisir yang belum ada jaringan internet.
“Salah satu langkah yang harus diambil dinas pendidikan adalah guru guru wajib memantau proses belajar mengajar di rumah dan tidak bisa menunggu waktu atau masa pandemi Covid-19 berakhir,” kata Amandus saat ditemui dikantor DPRD Mimika, Rabu (10/6).
Ia menjelaskan, waktu terus berjalan tidak terasa sudah sampai pada pertengahan tahun, pendidikan di wilayah pesisir dan pedalaman harus menyesuaikan diri dengan metode belajar yang ada walaupun hanya menggunakan fasilitas manual.
Mengikuti anjuran pemerintah untuk belajar dari rumah, tentunya tidak akan efektif, sebab banyak anak-anak di pedalaman dan pesisir yang menghabiskan waktu untuk mengikuti orang tua untuk mencari ikan dan berburu.
“Waktu terus berjalan, jadi langkahnya harus menyesuaikan diri. Artinya dia mau bikin secara manual harus dia bikin, karena kalau tidak maka anak-anak di Mimika jadi rugi terlebih khusus di pedalaman dan pesisir,” jelasnya.
Ia menyarankan kepada dinas pendidikan, agar mempergunakan perpustakaan yang ada, dengan membuat jadwal belajar bagi anak-anak, sehingga anak-anak tersebut bisa belajar.
“Jadi saya tekankan kepada dinas pendidikan, apabila kondisi tidak ada koneksi internet untuk di pedalaman harus belajar manual dan berdayakan perpustakaan yang ada,” katanya. (opa)