MIMIKA, (timikabisnis.com)– Dalam rangka pelaksanaan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Kabupaten Mimika, Puskesmas Wania kembali melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan imunisasi di Sekolah Dasar Inpres Timika IV, Sabtu (27/9/2025).
Penanggung jawab promosi kesehatan Puskesmas Wania, Rosdiani, mengatakan pemeriksaan kesehatan rutin ini dilakukan bagi seluruh siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.
Namun untuk hari ini, ungkapnya karena keterbatasan waktu sehingga pemeriksaan hanya dilakukan bagi siswa kelas 1 sampai kelas 3 saja.
” Nanti kunjungan berikutnya baru untuk kelas empat sampai kelas enam,” ucapnya usai melakukan pemeriksaan kesehatan di SD Inpres Timika IV.
Selain pemeriksaan kesehatan rutin, lanjutnya ada pengukuran tinggi badan, berat badan, pemeriksaan kesehatan gigi, kulit, telinga dan seluruh seluruh anggota tubuh lainnya serta pemberian imunisasi campak bagi siswa-siswi kelas satu.
Ia pun menjelaskan bahwa campak sudah masuk kategori Kasus Luar Biasa (KLB). Campak itu sebuah virus yang sebenarnya tidak ada obatnya. Namun campak itu bisa dicegah dengan pemberian imunisasi.
” Jadi kami tetap memberikan imunisasi di layanan kesehatan, baik di posyandu, di sekolah maupun di puskesmas,” ucapnya lagi.
Dirinya pun mengucapkan terimakasih kepada pihak sekolah karena telah menyambut baik program ini, walau sebagian orang tua juga yang menolaknya.
” Olehnya kami tetap mengharap dukungan semua pihak baik guru, maupun orang tua agar cakupan imunisasinya bisa tercapai sehungga anak-anak bisa sehat dan bisa belajar dengan baik,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Inpres Timika IV, Simon Raba mengucapkan terimakasih atas kunjungan dan kerja sama dengan pihak Puskesmas Wania selama ini.
” Semua yang telah dibangun selama ini, bukan hanya hari ini saja, tapi ini sudah berlangsung dari tahun ke tahun. Kami juga berterima kasih atas program -program ini karena berkaitan langsung dengan kesehatan anak-anak kami,” ucap Simon saat ditemui usai mendampingi pihak Puskesmas.
Ia pun mengungkapkan bahwa program ini juga pastinya ditunjang dengan kevalidan data dari pihak sekolah dalam mengantisipasi jangan sampai terjadi pendoublean data atau ada yang belum mendapatkannya.
” Semoga program ini terus dilaksanakan dalam menunjang kesehatan anak-anak kami dan kedepannya anak-anak tetap sehat, cerdas dalam setiap proses belajarnya,” pungkas Simon. (Lyddia Bahy).