“Kasihan kalau suara caleg segampangnya dipermainkan. Baik itu dikurangi, dipindahkan atau dihilangkan adalah sebuah pelanggaran konstitusi. Berapapun jumlahnya kalau memang suaranya sudah segitu itulah suara rakyat”
Timika (timikabisnis.com) – Setelah pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif 17 April 2019 lalu dan kini memasuki masa atau proses rekapitulasi baik ditingkat Panitia Pemilihan Distrik (PPD) dan tingkat Kabupaten, diharapkan suara yang dihasilkan di lapangan untuk wajib diamankan.
“Kami mengharapkan agar penyelenggara pemilu tetap mengamankan dan menjaga perolehan suara dari masing masing caleg dari partai masing-masing. Penyelenggara atau siapa saja yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu benar-benar menetapkan caleg berdasarkan perolehan suara tidak dihilangkan atau ditambahkan,”tegas anggota Komisi B DPRD Mimika, Den B Hagabal kepada wartawan, Kamis (9/5) di ruang kerjanya di kantor DPRD Mimika.
Ia mengakui, berapapun jumlah dan hasil suara yang diperoleh oleh para caleg adalah sangat berharga dan didapatkan melalui sebuah proses yang sangat panjang dan membutuhkan perjuangan yang tidak gampang.
Karena itu, Hagabal mengajak semua pihak mulai dari, PPS, PPD, KPU, Bawaslu dan pihak keamanan untuk bisa bersama-sama mengawal suara caleg, karena suara yang didapatkan adalah suara dari rakyat yang memilihnya.
“Kasihan kalau suara caleg segampangnya dipermainkan. Baik itu dikurangi, dipindahkan atau dihilangkan adalah sebuah pelanggaran konstitusi. Berapapun jumlahnya kalau memang suaranya sudah segitu itulah suara rakyat,” pinta Hagabal yang juga politisi partai Gerindra ini.
Ia sangat menghargai dan mengapresiasi kinerja dari PPS, PPD, KPU dan Bawaslu maupun aparat TNI-Polri yang sudah mengawal proses pemilu dengan sukses dan lancar, sehingga proses penentuan siapa yang akan menduduki kursi parlemen harus dihargai.
“Kalau memang caleg itu punya suara dan berhak mendapatkan kursi di DPRD, maka itu adalah haknya. Karena hak politis adalah hak setiap warga negara. Jadi berikanlah suara sesuai perolehan suaranya jangan ada rekayasa karena diming iming uang atau jabatan dan penguasa. Pemilu demokrasi adalah pemilu dari rakyat dan untuk rakyat,”serunya.
Hagabal tak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua elemen masyarakat Mimika yang dengan kesadaran dan karena kewajiban sebagai warga negara telah menyalurkan hak suaranya untuk memilih wakilnya.
“Siapapun nantinya yang duduk sesuai suara yang ia dapat harus dihormati dan diberikan kesempatan. Tidak boleh ada permainan atau ada unsur kesengajaan untuk menciptakan perwakilan rakyat hanya karena kepentingan dan ambisi sekelompok orang,”ungkap Hagabal. (don)