Pemkab Mimika Upayakan Batik Air Masuk Timika

Timika, 21/1 – Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, terus berupaya maskapai penerbangan Lion Air Grup, Batik Air bisa melayani penerbangan di Bandara Mozes Kilangin Timika pada 2019.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Mimika Yan Selamat Purba yang dihubungi di Timika, Senin (21/1), mengatakan, maskapai Batik Air sudah lama mengajukan permintaan untuk melayani penerbangan di Bandara Timika.

Hanya saja keinginan tersebut belum terealisasi lantaran masih ada koordinasi antarinstansi teknis yang harus diselesaikan.

“Kami dengar bahwa dalam loka terakhir sudah dibicarakan dengan baik antara pihak Airnav, Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin serta pihak PT Freeport Indonesia dan PT AVCO. Proses panjang yang berbelit-belit itu sudah dilewati, diharapkan dalam waktu secepatnya Batik Air bisa beroperasi di Bandara Timika,” kata Purba.

Ia mengatakan keinginan Pemkab Mimika maupun masyarakat pengguna jasa penerbangan di wilayah Timika perlu ada penambahan armada pesawat baru untuk mengangkut penumpang di Bandara Timika baik ke arah timur seperti Jayapura dan Merauke, juga ke arah barat seperti Makassar, Denpasar, hingga Jakarta.

Saat ini hanya dua maskapai penerbangan komersial yang melayani penerbangan di Bandara Timika yaitu Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air.

Terbatasnya armada pesawat terbang yang beroperasi di Timika terutama pada puncak arus mudik Natal-Tahun Baru beberapa waktu lalu mengakibatkan harga tiket penerbangan ke berbagai rute dari Timika sangat mahal.

Hingga kini tarif tiket penerbangan dari Timika ke berbagai rute tersebut masih mahal seperti tiket Timika-Jakarta dijual pada kisaran Rp3,8 juta hingga Rp4 jutaan dan tiket Timika-Makassar dijual pada kisaran Rp2,6 juta hingga Rp3 jutaan.

“Tarif tiket yang mahal ini dirasakan betul oleh masyarakat, terutama saat musim liburan, apakah Natal-Tahun Baru ataupun pada saat Lebaran. Kami sudah mengecek, ternyata tarif tiket yang dijual itu masih dalam batas atau belum sampai batas atas sebagaimana yang ditetapkan Menteri Perhubungan,” kata Purba.

Sementara itu Manajer Sales dan Pemasaran Garuda Indonesia Cabang Timika, I Nyoman Teguh mengatakan jajarannya tidak menaikan harga tiket pesawat Garuda saat puncak liburan Natal-Tahun Baru beberapa waktu lalu.

Menurut dia, harga tiket yang dijual selama waktu tersebut merupakan harga normal yang ditetapkan perusahaan sesuai aturan yang berlaku.

“Masyarakat menganggap bahwa harga promo itu yang harga normal, padahal itu tidak normal. Bagi perusahaan itu tidak normal, dan harga yang normal menurut perusahaan ya harga saat ini,” jelas Nyoman.

Ia mencontohkan, harga tiket untuk penerbangan dari Timika-Jakarta biasanya dijual sekitar Rp2,5 juta.

Menurut dia, tarif tersebut merupakan harga promo, sementara harga normal tiket penerbangan Timika-Jakarta sekitar Rp5 juta, bahkan lebih. (*)

Administrator Timika Bisnis