Wakil Ketua II DPRD Mimika Yohanes Felix Helyanan, SE/ PEWARTA FOTO : HUSYEN ABDILLAH OPA
Timika,(timikabisnis.com) – Mengantisipasi terjadinya krisis pangan akibat pandemi Covid-19 di kabupaten Mimika, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) diminta untuk mengajak seluruh warga masyarakat Timika untuk mengkonsumsi pangan lokal.
Permintaan tersebut disampaikan Wakil Ketua II DPRD Mimika Yohanes Felix Helyanan, SE kepada timikabisnis.com, di ruang kerjanya kantor DPRD Mimika, Jumat (15/5).
Waket II DPRD Mimika yang lebih suka dipanggil Jhon Thie meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika mengimbau kepada masyarakat agar mengkonsumsi pangan lokal seperti petatas, singkong, keladi dan jagung dan tidak hanya tergantung dan mengharapkan hanya mengkonsumsi beras.
“Jadi untuk ketahanan pangan itu tidak hanya mengharapkan beras saja tetapi juga ada hasil pertanian lokal yang dihasilkan dari petani lokal, seperti Sagu, petugas, singkong, keladi dan petatas,”ajak Jhon Thie.
Pencanangan mengkomsumsi pangan lokal pernah dilakukan dimasa pemerintahan Eltinus Omaleng sebelumnya, dan waktu itu sangat bermanfaat khususnya juga bagian dari memberdayakan petani lokal untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan.
“Ditengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, tidak ada salahnya p pemerintah mewajibkan masyarakatnya untuk mengkonsumsi pangan lokal pengganti beras.
“Dulu waktu masa pemerintahan sebelumnya pernah dicanangkan untuk seluruh ASN dan masyarakat Mimika untuk memproduksi dan mengkomsumsi pangan lokal hasil pertanian seperti keladi petatas singkong dan jagung,” jelasnya.
Manfaat dari konsumsi pangan lokal, menurut Jhon Thie masyarakat yang berprofesi sebagai petani bisa diberdayakan dari sisi ekonomi, selain itu hasil pangan lokal juga menjadi perangsang untuk usaha pertanian dan perkebunan dapat di genjot.
Manfaat ekonominya adalah dengan pemerintah membeli hasil pangan lokal dari masyarakat melalui Dinas terkait, seperti Dinas Pertanian Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Koperasi UMKM, dan Dinas Ketahanan Pangan kemudian dibagikan dalam bentuk sembako kepada masyarakat sebagai pengganti beras.
“Jadi dimasa pandemi Covid-19 ini, dapat membantu masyarakat untuk mewajibkan makan makanan dari hasil pertanian lokal, ” ungkapnya. (opa)