Jakarta – Rionny Mainaky punya segudang pekerjaan rumah sebagai pelatih tunggal putri Indonesia. Salah satunya memperbaiki stamina para pebulutangkisnya.
Sektor tunggal putri Indonesia saat memiliki tiga atlet andalannya yakni Fitriani,Gregoria Mariska Tunjung, dan Ruselli Hartawan. Selama ini, mereka berada di bawah asuhan Minarti Timur dan Susy Susanti sebagai Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI.
Dibandingkan sektor lain, nomor tunggal putri memang yang paling tertinggal. Namun tahun ini perkembangan sudah terlihat, dengan satu gelar yang dipersembahkan Fitriani di Thailand Masters 2019.
Tapi, hasil itu tentu saja tidak cukup karena Indonesia tengah diburu waktu jelang pengumpulan poin kualifikasi Olimpiade 2020. Tunggal putri ditargetkan meloloskan dua atlet.
Rionny, yang baru diangkat jadi pelatih utama tunggal putri Indonesia, mengaku dirinya akan membenahi sejumlah aspek tunggal putri agar target itu tercapai. Semua akan dirombak, baik dari mental, stamina, dan daya tahan atlet.
“Ya, mereka sudah cukup baik, tapi dari faktor stamina, daya tahannya, dan sebagainya kurang,” kata Rionny dalam sambungan telepon, Jumat (15/3/2019).
“Kalau nggak punya stamina otomatis daya juang jadi tak yakin, kalau pun dipaksa dan lawannya lebih siap, ujung-ujungnya tak percaya diri kan? Nah, walaupun kurang siap kalau di lapangan ada daya juang sama seperti latihan, bisa naik,” sambung pelatih berusia 53 tahun ini.
“Jadi harus benahi dari disiplin, stamina, daya juang mereka. Kalau kita latih dan siapkan semua, bukan hanya disiplin dalam lapangan, di luar juga maka otomatis mental mereka akan jadi kuat. Kalau sudah punya itu, istilahnya kan, saya push mereka pasti bisa.”
“Nanti saat di sana saya akan lihat mereka entah dari makannya, istirahatnya seperti apa. Jadi persiapan harus saya lihat, dan akan saya perbaiki,” demikian adik dari Richard Mainaky ini. (dts)