Pangan Sari Utama Kirim 14 Siswa Asli Mimika ke Jayapura dan Surabaya

Timika (timikabisnis.com) – Perusahaan kontraktor dan privatisasi di lingkungan Freeport Indonesia, PT Pangan Sari Utama (PSU) mengirim 14 siswa Amungme Kamoro dan lima suku kekerabatan lainya untuk melanjutkan studi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jayapura dan Surabaya. Program ini merupakan bagian dari komitmen PT PSU terhadap pendidikan anak-anak asli Mimika, pada bidang Tata Boga dan House Keeping.

Koitmen PSU tertuang dalam acara pelepasan ke 14 siswa Amor dan lima suku kekerabatan lainnya, yang berlangsung di aula Rimba Papua Hotel (RPH), Jumat (28/6). Acara pelepasan dihadiri oleh unsur pimpinan di PT PSU, perwakilan sekolah SMPN 10 Mimika, orang tua murid, dan PAD PT Freeport Indonesia.

Senior Manajer Human Resourses Departement (HRD) PT PSU Timika, Erick Nikijuluw mengatakan program beasiswa PT PSU sudah berjalan cukup lama. Tahun ini merupakan angkatan ke tujuh. Tahun-tahun sebelumnya, Manajemen PT PSU mengirim siswa asli Mimika ke Jayapura dan Jakarta. Tahun ini, ada peningkatan dan perubahan yakni ke Jayapura dan Surabaya.

Tahun ini yang ke tujuh kalinya perusahaan tetap berkomitmen mengirim 14 siswa, meskipun saat ini secara keseluruhan perusahaan sedang mengalami masa sulit. Meski demikian, perusahaan tetap berkomitmen dengan program pendidikan bagi anak asli Mimika. “ Mereka yang kami kirim akan belajar di sekolah kejuruan di Jayapura dan Surabaya, khusus jurusan Tata Boga dan House Keeping. Nanti setelah lulus mereka akan kembali dan mengabdi lagi di PT Pangan Sari Utama (PSU). Untuk itu saya minta kepada adik-adik untuk pakai kesempatan emas ini dengan belajar yang rajin sehingga bisa berhasil da kembali mengabdi di Timika,” kata Erick.

Bagi tujuh siswa yang akan belajar ke Jayapura, akan tinggal di kos dengan fasiitas cukup lengkap dan diawasi bapak kos. Kemudian makan minum dijamin setiap hari yakni pagi, siang malam. Ada petugas yang akan cucu pakaian kalian, sehingga adik-adik harus menghargai dan menghormati mereka. Selain itu, setiap bulan ada pembagian uang transpor jadi harus pakai uang itu sebaik-baiknya.

“ Pesan saya bapak kos, mereka yang siapkan makan, mereka yang cuci pakaian itu bukan pembantu. Mereka itu orang menolong adik-adik sehingga bisa belajar baik di Jayapura. Setiap hari harus raji ke sekolah, rajin belajar di kos, kemudian setelah belajar tiga tahun bawa hasil yang memuaskan orang tua dan perusahaan,” terang Erick.

Erick berpesan, harus disiplin, taat pada aturan di kos maupun di sekolah, belajar yang rajin supaya bisa selesai tepat waktu. Jangan minum mabuk, jangan merokok, rajin belajar, dan tidak boleh ikut pengaruh teman yang tidak baik. Adik-adik pergi ke Jayapura untuk belajar bukan untuk main-main. Hargai orang kalian dan hargai perusahaan.

Bagi orangtua dia berpesan jangan banyak tuntut, tapi harus dukung PT PSU untuk lebih lama bekerja di area Freeport dan bisa mengirim anak-anak asli Mimika untuk belajar di luar Timika melalui program beasiswa PTPSU.

Bagi yang di Surabaya, para siswa akan tinggal di asrama susteran di Surabaya yang begiru ketat. Sehingga, para siswa harus taat aturan rajin, teknu dalam belajar, dan jangan melawan perintah para suster biara. Ingat Surabaya itu kota besar, maka pergaulan harus dbatasi dan harus mengutamakan belajar sehingga bisa selesai tepat waktu dan bisa kembali mengabdi di peruahaan ini.

Erick meminta orang tua siswa, untuk terus berdoa agar perusahaan tetap dipercaya bekerja di lingkungan perusahaan PTFI. Juga berdoa agar program beasiswa ini tetap berlanjut di angkatan ke 8 dan seterusnya. Kemudian berdoa juga agar anak-anak ini bisa berhasil dalam studi dan kembali mengabdi di perusahaan.

Sedangkan PAD PT Freeport Indonesia, Daud Merabano meminta 14 sisiwa untuk memanfaatkan program ini dengan belajar rajin sehingga bisa lulus dan kembali mengabdi di PTPSU Timika. Timika, baru PTPSU yang mengirim anak-anak asli Papua dan Mimika untuk belajar di luar. Jika beberapa tahun dari hasil beasiswa ini ada siswa yang terpilih melanjutkan studinya di Jepang, makan siswa tahun ini harus belajar keras sehingga tidak hanya ke Jepang, tapi juga ke Amerika, dan Eropa.

Daud mengatakan, dirinya akan mengantar 7 siswa ke Jayapura dan mengurus semua kebutuhan mereka bersama PTPSU dan bapak kos yang sudah ditunjuk di Jayapura. Program beasiswa yang dicetuskan PTPSU tahun ini sudah tujuh kali yang mestinya bisa diikuti oleh oleh perusahaan-perusahaan lainnya yang ada di Timika.

Salah satu perwakilan orangtua, mengucapkan terima kasih kepada PT PSU yang telah memilih dan mengirim akan mereka untuk studi di luar Timika tahun ini. Sebagai orangtua sangat mendukung program PTPSU ini dalam rangka memperbaiki sumber daya manusia anak-anak asli Mimika. Orangtua mempercayakan anak-anak mereka kepada PT PSU akan mereka bisa belajar dan dibina sehingga bisa berhasil dan kembali bekerja di Timika.

Sebagai orangtua, terus berdoa dan bersyukur kepada Tuhan, agar PTPSU terus bekerja di area perusahaan, dan juga terus melanjutkan program beasiswa ini di tahun-tahun mendatang. “Kami orang tua sesuai permintaan Manajemen PT PSU untuk terus berdoa buat anak-anak da buat perusahaan PT PSU agar terus berkarya di darerah ini,” terang dia.

Dipenghujung acara, Manajemen PT PSU melapas 14 siswa, dimana 7 akan berangkat ke Jayapura yang didampingi Pak Daud Merabano, dan 7 lainnya ke Surabaya yang akan didampingi Ibu Lusia. Kemudian orang bersama setiap anak menandatangani MoU bersama untuk mendukung seluruh proses studi anak-anak mereka yang difasilitasi PT PSU. (hadmarus waka)

Administrator Timika Bisnis