Naik Status Tanggap Darurat, Jam 2 Siang Aktifitas Kota Timika Lumpuh

Kepala Satpol PP Mimika, Willem Naa bersama anggotanya saat melakukan pemblokiran di Perempatan Jaal Yos Sdarso dan jalan Bhayangkara, Jumat (17/40/PEWARTA FOTO : HUSYEN OPA (PFI TIMIKA)

 

TIMIKA,(timikabisnis.com) – Dengan dinaikkan status Siaga ke Tanggap Darurat dalam pencegahan dan penanganan penularan Covid-19, dengan langkah tegas penutupan beberapa ruas jalan sejak pukul 14.00 WIT, aktifitas dalam kota Timika, Papua, Jumat (17/4) siang lumpuh.

Pemerintah benar benar melakukan langkah tegas demi pencegahan penularan Covid-19 dengan membatasi aktifitas warga sejak pukul 2 siang, gabungan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 kabupaten Mimika, dengan melibatkan, Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Mimika, Satpol PP, PMI Indonesia, Kepolisian Resort Mimika serta Pemadam Kebakaran (Damkar) kabupaten Mimika melakukan penutupan beberapa ruas jalan dan persimpangan lampu merah serta beberapa titik yang biasanya menjadi konsentrasi warga.

Dari pantauan timikabisnis.com sejak pukul 14.00 WIT, ruas jalan yang ditutup meliputi, Perempatan Lampu Merah Bank Papua menuju Pasar Swadaya, Perempatan Jalan Hasanudin-Budi Utomo arah ke Pasar Sentral, Persimpangan di depan Kanto KPU Mimika di Jalan Hasanudin, Perempatan Jalan Yos Sudarso-Jalan Bhayangkar, Perempatan Jalan Yos Sudarso – Jalan Pendidikan dan Jalan Bogenvile.

Penutupan dengan menggunakan alat pemisah jalan milik dinas Perhubungan serta kendaraan roda empat dan dua juga dilakukan di Pertigaan Jalan Ahmad Yani –Jalan Bogenvile (depan kantor POM), Depan Kantor KPKN SP 2, Depan SPBU Nawaripi, dan depan Kantor GSI KM 5 SP1.

Selain penutupan jalan dilakukan aparat gabungan, sejumlah lorong dan jalan pemukiman warga juga ditutup oleh warga dengan menggunakan kayu, pohon dan drum drum bekas. Beberapa lorong dan Jalur yang ditutup warga, Jalan Klinik Restu, Lorong Samping SMA Negeri 1, Lorong di Jalan masuk SMP Negeri 7, Jalan masuk kampung Kadun Jaya KM 10 serta beberapa lorong di area Koperapoka.

Petugas Dinas Transportasi Darat Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika saat memberikan penjelasan kepada salahs atu warga yang hendak menuju dari Mapurujaya ke Timika saat dilakukan penutupan Jalan di GSI Jalan Poros Timika Mapurujaya, Jumat (17/4)/ PEWARTA FOTO : HUSYEN OPA (PFI TIMIKA)

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mimika Willem Naa kepada timikabisnis saat di temui di sela sela mengatur anggotanya di Perempatan Jalan Yos Sudarso-Jalan Bhayangkara, Jumat (17/4) siang mengatakan, hari ini atas perintah bupati kami mulai melakukan simulasi dengan menutup serta memblokir sejumlah ruas jalan yang biasa ramai dilewati warga.

“Surat perintah bupati sudah jelas, kami hari ini menurunkan 100 personil bergabung dengan tim gugus, dinas perhubungan dan kepolisian menutup beberapa titik. Penutupan ini akan berlangsung sampai tanggal 22 April, sebelum diberlakukannya rencana penutupan total yang disebut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),”tegas Willem Naa.

Ia menjelaskan, dengan penutupan seperti ini diharapkan warga diatas jam 2 siang bila tidak ada kepentingan untuk tidak keluar rumah.

“Kami akan seleksi warga yang lewat, kalau alasan tidak jelas kami suruh balik. Tapi kalau untuk kepentingan emergnecy atau ke apotik dan petugas serta karyawan yang baru pulang tugas kami persilahkan lewat. Tapi kalau tidak jelas kami arahkan segera kembali ke rumah,”jelasnya.

Sementara salah satu warga yang tinggal di Jalan Klinik restu, George Manuputy mengaku bahwa penutupan Jalan karena inisiatif warga setempat.

“Warga di Jalan Restu yang menghubungkan dari Jalan Budi Utomo menuju ke Jalan Yos Sudarso Kantor Pos kami palang. Ini bagian dari dukungan kami terhaap imbauan pemerintah pembatasan aktifitas warga diatas jam 2 siang agar penularan Covid-19 tidak lari terjadi,”imbuhnya.

Pasca penutupan tersebut, terlihat sepanjang jalan Budi Utomo, Jalan Ahmad Yani, Jalan Yos Sudarso, Jalan Cendrawasih, Jalan Poros Timika Mapurujaya, Jalan Belibis, Jalan Bhayangkar terlihat lengah.

Selain itu, kios dan toko serta pedagang kaki lima yang sehari  sebelumnya masih nampak ada beberappa, tapi Jumat (17/4) siang hingga sore dan malam hari seperti kota mati. Banyak warga berharap agar kesadaran warga dengan penutupan sejumlah ruas jalan utama di Timika bisa menekan penyebaran covid-19. (opa)

Administrator Timika Bisnis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *