Menuju Kampung Wisata Nawaripi, Wabup Mimika Letakkan Batu Pertama Dengan Ritual Adat Kamoro

Wakil Bupti Mimika Johannes Rettob,S.Sos,MM didampingi Kepala Kampung Nawaripi Norman Ditubun dan Ketua Lemasko Gerry Okoare foto bersama dengan perwakilan Forkopimda dan tokoh masyarakat usai melakukan peletakan batu pertama persemian pembangunan Lokasi Wisata di Kampung Nawaripi, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Selasa (18/1/2022)/Foto : husyen opa

TIMIKA, (timikabisnis.com) – Program pemerintah kampung Nawaripi Distrik Wania kabupaten Mimika menuju kampung Wisata, pada Selasa (18/1/2022) siang Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob,S.Sos,MM secara resmi telah meletakkan batu pertama pembangunan lokasi wisata di Kampung Nawaripi, Distrik Wania, kabupaten Mimika dengan ritual adat Suku Kamoro.

Peletakkan batu pertama pembangunan lokasi Wisata di Kampung Nawaripi oleh Wabup Johannes Rettob, turut didampingi oleh Kepala Kampung Nawaripi Norman Ditubun, Ketua Lemasko Gerry Okorare, Kapolsek Mimika Baru AKP Oscar Fajar Rahadian, Perwakilan dari Pimpinan TNI-Polri, Ketua Bamuskam Kampung Nawaripi dan warag masyarakat tiga kampung, yaitu Kampung Nawaripi, Kampung Nayaro dan Kampung Koperapoka.

Sebelum proses peletakan batu pertama digelar, kedatangan Wakil Bupati Mimika disambut dengan ritual adat suku Kamoro yang membuka jalan utama masuk menuju lokasi peletakkan batu pertama dan ritual membuka lahan yang dilakukan oleh sejumlah tokoh masyarakat dengan tabu tifa diiringi dengan lagu khas suku Kamoro.

Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun dalam sambutannya mengatakan, peletakkan batu pertama pembangunan lokasi wisata kampung Nawaripi ini menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) triwulan IV dengan nama program Pembebasan  Lahan Pariwisata Kampung Nawaripi oleh masyarakat Tiga kampung,  Kampung Nawaripi, Kampung Nayaro dan Kampung Koperapoka.

“Kegiatan untuk mendukung pembangunan kampung wisata di Nawaripi ini sudah disahkan dalam Musrenbang Kampung sehingga dana yang sudah dialokasikan digunakan untuk membersihkan dan membuka lahan pembangunan tempat wisata, lahan ini adalah menjadi asset kampung Nawaripi. Karena lahan ini merupakan lahan yang merupakan milik dari tiga kampung, sehingga hari ini kami mengundang semua warga dari Kampung Nawaripi, Kampung Nayaro dan Kampung Koperapoka untuk hadir dan menyaksikan acara peletakkan batu pertama,”ungkap Kepala Kampung Norman Ditubun.

Menurut Norman, lahan ini tidak ada maksud untuk jual beli, lokasi ini murni milik masyarakat Kampung Nawaripi, Koperapoka dan Nayaro yang sepakat untuk menghibahkan ke Kampung Nawaripi untuk dikelola menjadi lokasi wisata yang nantinya melibatkan semua warga dari tiga kampung sebagai pemilik lahan.

“Tidak ada maksud jual beli dalam proses hari ini, lahan ini murni masyarakat tiga kampung yang tetap akan menjadi milik secara turun temurun, sehingga tidak ada satu kampung yang mengklaim. Lokasi ini akan dijadikan tempat wisata dan lokasi ini nantinya menjadi saran atau tempat untuk mempersatukan suku Kamoro, dimana akan dijadikan tempat untuk lomba dayung tradisional dan menjadi tempat untuk menunjukkan budaya suku Kamoro,”cetus Norman.

Wakil Bupti Mimika Johannes Rettob,S.Sos,MM saat memberikan sambutan/Foto : husyen opa

Norman mengaku, setelah diberikannya dana kepada warga untuk selanjutnya dilakukan pembabatan dan pembersihan lahan seluas 35 hektar, dan selanjutnya masterpland yang sudah ada tinggal kami kerjakan dengan melibatkan seluruh masyarakat dari tiga kampung.

“Saya target bulan Oktober tahun ini lokasi wisata ini sudah bisa rampung, karena itu dukungan daari semua warga dari tiga kampung dan dari semua pihak sehingga apa yang menjadi rencana kita bisa sukses. Ditempat ini juga akan dibangun Goa Maria karena mayoritas warga tiga kampung adalah beragama Katilik,”ungkapnya.

Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob,S.Sos,MM dalam sambutannya menegaskan agar seluruh masyarakat Suku Kamoro jangan hidup dari jual tanah namun harus bisa hidup dengan mengolah tanah yang ada.

“Hari ini merupakan momentum yang sangat baik dimana Kepala Kampung Nawaripi telah menginisiasi dengan membuat lokasi wisata dari lahan milik warga, karena itu saya tegaskan kalian jangan kita hidup dari jual tanah tapi hiduplah  dari mengolah tanah seperti yang telah direncanakan menjadikan Kampung Nawaripi menjadi kampung Wisata.

Wabup Jhon Rettob mengatakan, bantuan yang telah diberikan kepada warga adalah untuk membuka lahan guna membangun tempat wisata. Apa yang telah diinisiasi oleh Kepala Kampung perlu didukung karena bertujuan untuk mempertahankan tanah tetap menjadi milik masyarakat.

“Ini hal yang sangat baik yang telah diinisiasi oleh Kepala Kampung Nawaripi dalam rangka untuk tetap mempertahankan tanah milik masyarakat dari tiga kampung, sehingga kedepan kalau lokasi wisata ini sudah berjalan menjadi asset kampung dan dapat menjadi tumpuan harapan bagi masyarakat untuk menjadi tempat mendapatkan kehidupan sampai turun temurun,”tegas Wabup Jhon Rettob.

Wabup berharap kepala Kampung Nawaripi tetap melibatkan seluruh masyarakat dari tiga kampung mulai pembangunan hingga temapt wisata ini beroperasi.

“Jangan datangkan orang dari luar, berikan kesempatan kepada anak anak asli dari tiga kampung yang ada untuk dilibatkan dalam mengelola tempat ini. Jangan sampai lokasi ini nantinya menimbulkan masalah, tolong diataur baik kepala kampung dan semua elemen masyarakat,”seru Wabup.

Sementara Ketua Lemasko, Gerry Okorare dalam sambutannya, mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih terkhusus kepada Kepala Kampung Nawaripi Norman Ditubun yang telah merancang dan merencanakan tempat wisata ini menjadikan icon bagi kampung Nawaripi.

“Ini sesuatu yang sangat luar biasa dari Kepala Kampung yang bisa menciptakan konsepk perubahan untuk kampung Nawaripi yang akan menjadikan Nawaripi sebagai salah satu terobosan dalam rangka menuju Kampung Nawaripi sebagai Kampung Wisata,”kata Gerry.

Ketua Lemasko berharap, agar lokasi ini bukan saja dijadikan sebagai lokasi wisata saja, tetapi bisa dijadikan tempat untuk membina dan mendidik pemuda pemudi Kamoro lebih khusus dari tiga kampung yang ada untuk menciptakan SDM SDM unggul.

“Kalau bisa jangan hanay untuk lokasi wisata, tetapi bisa dijadikan pusat Pelatihan Kerja dalam berbagai jurusan dan keahlian bagi pemuda Kamoro sehingga kedepannya akan lahir SDM SDM handal. Karena itu pemerintah daerah juga perlu mendukung program dari kampung Nawaripi, sehingga program dari kampung kampung yang ada di Timika juga bisa mencontoh seperti kampung Nawaripi,”pinta Gerry. (Opa)

Administrator Timika Bisnis