Menjerit, Harga Pertalite dijual Online Tembus 100 Ribu Per Botol, Komisi II DPRK Mimika Soroti Poin ini Jadi Perhatian Pertamina dan Disperindag

MIMIKA,(timikabisnis.com) – Terkini, harga jual eceran bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite secara online di Timika – Mimika – Papua Tengah tembus 100 ribu perbotol.

Hal itu tercermin, ketika terjadinya kekurangan stok BBM di Mimika sejak beberapa hari belakangan ini yang menyebabkan antrian panjang di setiap satuan pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Mimika.

Adapun harga jual minyak eceran (per botol) di pinggir jalan hampir tidak ada lagi. Kalaupun ada, terbaru pertalite yang biasanya per botol Rp 20.000,kini dijual dengan harga Rp 30.000 – Rp 50.000 per botol. Selain itu ada yang dijual secara online dengan harga 100 ribu perbotol.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi II DPRK Mimika, Adrian Andhika Thie desak Dinas Perindustrian dan Perdaganan (Disperindag) Mimika agar menjadi perhatian serius atas kekurangan kuota BBM di Mimika saat ini.

“Komisi II DPRK Mimika meminta Disperindag untuk mengecek dan menindak tegas setiap penjualan minyak eceran yang mana saat ini ditemukan dengan harga yang sangat di luar dari pada harga normal,bahkan dijual dengan 25 ribu hingga 100 ribu per botol,”ujar Adrian Thie kepada timikabisnis.com, Senin (6/10/2025) malam.

Menurutnya, Ini sesuatu yang sangat tidak masuk akal. Untuk itu diharapkan secepatnya dapat teratasi .

“Kami berharap dalam waktu satu dua hari kedepan kuota BBM subsidi di Mimika dapat kembali dengan normal agar aktifitas warga bisa kembali dengan normal dan tidak lagi terjadi antrian di setiap SPBU di wilayah kota Timika, karena per hari ini sudah mulai penambahan kuota BBM di Mimika,”ungkapnya.

Selain itu, Politisi PDIP Adrian Thie mengatakan, Sebagai mitra kerja, Komisi II DPRK Mimika telah memanggil pihak pertamina guna menanyakan situasi saat ini (kekurangan kuota BBM) di Mimika.

“Kami melihat bahwa situasi saat ini disampaikan pihak pertamina adalah kendala dalam pengiriman BBM karena faktor cuaca yang kurang mendukung.Tapi kembali kami soroti, karena ini bukan hal baru tapi di setiap menjelang akhir tahun terjadi persoalan yang sama, yaitu kekurangan kuota BBM di Kabupaten Mimika,”ungkapnya.

Lanjut Kata Adrian, Apabila hal ini terus terjadi maka patut bagi pertamina dan Disperindag untuk mengevaluasi diri agar kejadian serupa tidak terulang lagi di tahun tahun berikutnya.

“Pertamina dan Disperindag agar betul betul bisa menjaga ritme kuota BBM di Mimika. Jangan sampai kejadian serupa terus menggerogoti warga Mimika di setiap tahun. Karena bukan hal baru,tapi sering terjadi di setiap menjelang akhir tahun,”ujarnya.

Kendati demikian, kata Adrian Kedepan diharapkan tidak lagi terjadi persoalan seperti ini. “Pertamina dan Disperindag harus sudah jauh jauh hari mengantisipasi terlebih dahulu,” pungkasnya.

Secara terpisah, Adapun bukti percakapan antara pembeli dan penjual di mesengger yang berawal dari salah satu grup jual beli kota Timika yang berhasil dihimpun media ini pada Senin (6/10) malam, berikut kutipannya :

*Pembeli* : Ada yang jual bensin kh.

*Penjual* : Langsung balas secara pribadi dengan kata “cari bensin kh”

*Pembeli* : Iya

*Penjual* : Ada bensin nh

*Penjual* : 100

*Pembeli* : 100 ribu per botol kh

*Penjual* : iya

*Pembeli* : Ijin, yang dijual itu pertalite atau pertamax

*Penjual* : pertalite

*Pembeli* : pertalite ko dijual mahal sekali,bisa sampai 100 ribu perbotol itu

*Penjual* : Karena begini Kak,kita dpt susah yg jual murah itu belum tentu bensin asli awas ada campuran barang yg lain menyebabkan mtr berakhir di bengkel kak😇. ( Anis Batalotak)

Administrator Timika Bisnis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *