Suasana monitoring Tim 2 Satgas Covid-19 DPRD Mimika dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Mimika, Kamis (14/5)/PEWARTA FOTO : ISTMEWA
Timika, (timikabisnis.com) – Untuk memastikan ketersediaan stok Pangan selama pandemic Covid-19 di kabupaten Mimika, tim 2 Satgas Covid-19 DPRD Mimika, Kamis (14/5) melakukan kunjungan kerja sekaligus monitoring ke Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.
Hadir dalam monitoring tersebut, Pembina kelompok III yang juga Wakil Ketua II DPRD, Yohanis Felix Helyanan,SE, Sekretaris Tim 3 Daud Bunga dan Aser Murib ini langsung bertatap muka dengan Kepala Dinas Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Ir Yohana Paliling dan pejabat serta tenaga penyuluh lainnya.
Kepala Dinas Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mimika Ir Yohana Paliling dihadapan anggota DPRD Mimika dari Kelompok III menyampaikan, pihaknya menjamin ketersediaan hasil pertanian untuk konsumsi masyarakat untuk tiga bulan kedepan.
Kadis Yohana dalam pemaparannya menyampaikan bahwa anggaran covid-19 yang digunakan oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan sebesar Rp 1 Milyar, yang mana telah digunakan untuk pengadaan sarana produksi dan pasca panen untuk petani serta pemberian bantuan untuk kios-kios tani dan sayuran mencapai 90 persen terbesar di 5 distrik.
Ia menjelaskan, untuk membantu ketahanan pangan di Mimika tidak hanya mengandalkan beras yang didatangkan dari luar Timika, justru hasil pertanian seperti umbi-umbian, pisang, jagung, sagu dan lainnya bisa untuk mengganti beras.
“Kita bisa membantu untuk ketahanan pangan kita, bahwa kita tidak harus beras atau padi, tapi kita punya pangan lokal yang sangat luar biasa banyak,” ujar Yohana.
Untuk memberdayakan petani lokal juga memanfaatkan hasil pertanian, tentunya hasil pertanian dibeli oleh pemerintah sesuai dengan harga pasaran kemudian di salurkan kepada pegawai negeri maupun TNI Polri, sedangkan untuk beras yang ada salurkan kepada para petani. Dengan demikian, stok pangan Mimika akan aman untuk tiga bulan kedepan.
“Petani dikasih beras dan umbi-umbian bisa dikasi ke ASN terutama, untuk sayur-sayuran dan pangan lokal kita aman, kita harapkan sekiranya covid tidak diminta-minta masih panjang, tiga bulan ke depan lagi kita ada bantuan berupa insetif kepada petani berupa sarana produksi,” jelasnya.
Ia menyebutkan, sebanyak 550 Kepala Keluarga (KK) dan 55 Kelompok Tani sudah dibantu selama masa covid-19. Untuk bantuan kepada KK, pihaknya menyiapkan sekitar 2000-3000 paket. Jadi, sekitar 20 persen dari pengadaan bibit sayuran tersebut untuk kebutuhan pemanfaatan pekarangan, untuk memperkuat ketahanan pangan.
Pada masa pandemi covid-19 ini, pihakny, berharap agar ada kebijakan dewan untuk dapat mengakomodir semua hasil jualan khususnya mama-mama Papua. Dengan mengambil semua hasil kebun dari mama-mama ini diharapkan mereka tidak perlu lagi berjualan dan tetap tinggal di rumah.
“Kami harapkan ada kebijakan bapak-bapak dewan untuk bisa membeli, melihat bahwa mama-mama kita masih berjualan, jualan mereka masih banyak yang tidak laku, khusus untuk sumber pangan, umbi-umbian dan sagu sekiranya kita bisa membeli habis, kita habiskan supaya mereka tidak lagi ke pasar, itu harapan kami,” jelasnya.
Menanggapi usulan dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikuktura dan Perkebunan Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanis Felix Helyanan mengapresiasi kinerja dan kekompakkan para pejabat pegawai di dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan. Menurutnya, dengan kehadiran para pejabat yang sudah malang melintang di dunia pertanian sejak menjadi tenaga penyuluh hingga kini mengatur pertanian, diyakini bisa mengatasi masalah ketersediaan maupun ketahanan pangan di masa pandemi covid-19 ini.
“Saya yakin Dinas Tanaman Pangan ini sangat kompak, tenaga yang profesional, saya sangat apresiasi. Di masa ini, saya yakin dinas sudah melaksanakan program untuk petani dengan ketersediaan pangan yang tetap terjaga,” ujar Wakil Ketua II yang sering disapa Jhon Thie.
Jhon Thie mengatakan, apa yang menjadi usulan dari Dinas Tanaman Pangan yakni bagaimana dewan bisa membantu untuk mengeluarkan kebijakan agar hasil bumi dari para petani khususnya mama-mama Papua ini menjadi perhatian dan catatan dewan.
“Persiapan pertanian sampai tiga bulan ke depan tetap berjalan. Kita berharap juga tim covid-19 ini tetap menggunakan anggaran dengan maksimal,” jelasnya.
Begitupun dengan masalah irigasi di area persawahan di SP5 yang masih belum rampung sehingga petani tidak bisa lagi turun ke sawah menjadi catatan dewan agar hal ini bisa diakomodir nantinya bersama pemerintah.
“Mengenai irigasi di SP5 ini bisa menjadi perhatian khusus, catatan kita untuk dibahas,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan, Sekretaris Tim 2 Satgas Covid-19 DPRD, Daud Bunga, dalam penyampaiannya mengatakan, dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan merupakan lumbung, nafas masyarakat dalam ketahanan pangan dan kebutuhan pokok ada di sini. Untuk itulah, peran dinas ini sangat penting di masa saat ini dengan mengakomodir hasil pertanian agar petani tidak lagi kesulitan untuk memasarkan hasil bumi mereka dan tetap di rumah selama masa pandemi covid-19. (opa)