Komandan Yonif (Danyonif) Raider 754/ENK/3 Kostrad), Mayor Inf Doni Firmansah (kiri) yang didampingi oleh Pasi Intel Lettu Inf Marco Sinaga kepada wartawan di Mako Yonif 754
Raider 754/ENK/3 Kostrad, Distrik Kuala Kencana, Selasa (9/3). /Foto : husyen opa
TIMIKA, (timikabisnis.com) – Insiden penembakan yang terjadi di Kampung Poumako distrik Mimika Timur, kabupaten Mimika, Papua masih dalam tahap penyelidikan, Komandan Yonif (Danyonif) Raider 754/ENK/3 Kostrad), Mayor Inf Doni Firmansah membantah anggotanya terlibat dalam aksi penembakan salah satu warga dalam pada Minggu (7/3) malam lalu.
“Masyarakat di kabupaten Mimika tetap tenang dan yakin kepada pimpinan daerah dan pihak TNI-Polri untuk melaksanakan penyidikan dan penyilidikan atas kejadian atau insiden yang terjadi di Poumako pada Minggu (7/3) malam. Yakin dan percaya kasus penembakan yang terjadi akan selidiki dan akan mendapatkan hasil berdasarkan bukti yang nyata dan otentik, “tegas Danyon Mayor Inf Doni Firmansah yang didampingi oleh Pasi Intel Lettu Inf Marco Sinaga kepada wartawan di Mako Yonif 754
Raider 754/ENK/3 Kostrad, Distrik Kuala Kencana, Selasa (9/3).
Ia mengaku, setelah mengecek senjata dan amunisi anggotanya masih dalam kondisi lengkap.
“Saya masih meyakini anggota kami tidak melakukan penembakan dalam insiden yang terjadi di Poumako, karena senjata dan amunisi sudah kamu cek dan kondisinya masih dalam keadaan lengkap. Karena hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan, kalau nantinya dari hasil penyelidikan ada anggota kami yang salah, akan kamiproses sesuai hukum yang berlaku,”tegas Danyonif 754.
Untuk memastikan siapa pelaku penembakan terhadap salah satu warga yang terjadi di Poumako, perlu alat bukti yang diyakini kebenarannya.
“Untuk mengetahui siapa sesungguhnya pelaku penembakan perlu di yakinkan dulu dengan alat bukti, sebab hingga saat ini semua pihak masih mencari data otentik yg nyata soal terkait kasus insiden itu. Agar tidak tergiring opini yang negatif, kita akan besama sama menunggu proses penyilidikan untuk membuktikan siapa pelakunya, “tutur Doni Firmansah.
Terkait kehadiran anggotanya di lokasi kejadian, Doni menjelaskan karena mendapatkan laporan dari salah satu warga dan anggotanya merespon ke lokasi kejaduan dibawah komando salah satu perwiranya dalam kapasitas memonitor namun kedatangan anggotanya mendapatkan lemparan baru.
“Kita sampai saat ini masih mengumpulkan bukti dan beberapa anggota kami yang saat itu berada di lokasi kejadian sudah dimintai keterangan, dan akibat insiden itu dua anggotanya mengalami luka luka dan satu kendaraan mengalami kerusakan karena didorong hingga masuk ke parit, “katanya.
Doni Firmansah menjelaskan, senjatanya SS2 yang dibawah salah satu perwira saat itu sudah diamankan dan kami sudah lakukan protap prosedur pemeriksaan amunisi, kondisinya masih press.
“Kondisi senjata SS2 sudah kami periksa dan hasilnya tidak ada bekas mengeluarkan letusan. Amunisinya masih lengkap dan saya masih meyakini bahwa anggota saya tidak melakukan penembakan itu,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa tiap satu butir peluru yang dikeluarkan atau digunakan anggota wajib dipertanggungjawabkan dan dibuat laporannya.
Dugaan pengeroyokan terhadap AB dan tembakan yang mengenai seorang warga berinisial AB di Pomako pada Minggu (7/3) malam, sehingga warga sempat melakukan pemalangan dan menuntut ganti rugi.
Insiden tersebut sempat membuat situasi di Pomako mencekam hingga Senin (8/3) dan menyebabkan aktivitas sempat lumpuh. (opa)