Ketua DPRD Mimika, Robby K Omaleng saat diruang kerjanya, Senin (6/4) /Foto : husyen opa-timikabisnis.com
TIMIKA, (timikabisnis.com) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika, Robby K Omaleng mengakui langkah dari Pemerintah Daerah (Pemkab) Mimika dalam rangka pencegahan Covid-19 sudah maksimal namun tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat Mimika yang masih sangat rendah.
“Berbagai langkah dan upaya sudah sangat maksimal dilakukan oleh Pemerintah daerah melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 bersama berbagaia lembaga seperti Kepolisian, TNI, Ormas-ormas dan kelompok kelompok untuk mengimbauan warga, namun fakta dilapangan bahwa kesadaran warga baru 30 persen yang mengindahkan imbauan sementara 70 persen masih malas tahu. Ini yang sangat berbahaya dan bisa berdampak pada peningkatan penularan virus corona di Mimika. Pemkab sudah melakukan imbauan baik melalui media media, petugas gugus dan kelompok, tapi kalau minimnya kesadaran warga maka percuma,”tegas Ketua DPRD Mimika, Robby K Omaleng kepada wartawan di ruang kerjanya di kantor DPRD Mimika, Senin (6/4) siang.
Dijelaskan ketua DPRD bahwa, semakin bertambahnya angka pasien positif, mencapai 8 orang saat ini, belum lagi jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) di Mimika karena terjadinya tracing contak dengan orang yang diduga terinveksi Covid-19.
“Warga yang malas tahu dengan imbauan dan masih beraktifitas dan berkumpul diluar jam jam yang sudah ditentukan untuk dibubarkan dan ditangkap. Mereka yang masih berkeliaran dan berkumpul agar dibubarkan paksa, tolong imbauan pemerintah itu ditaati kalau kita semua mau selamat dari virus yang mematikan ini. Tetap berada di rumah, tugas dan lain sebagainya agar dilakukan di rumah saja. Kalau tidak jelas urusan dan keperluan, satpol dan aparat bisa tangkap mereka saja dan masukkan dalam sel biar kapok,”pinta Ketua DPRD Mimika yang juga politisi senior dari Golkar ini.
Sebab imbauan dari ketegasan dari pemerintah ini demi memutuskan mata rantai penularan Covid19, sebab Mimika sekarang sudah positif 8 orang dan ini sangat berbahaya.
“Kalau dengan angka positif sekarang sudah 8 pasien lalu masih ada saja warga yang tidak mengindahkan dan menganggap remeh virus ini, maka dipastikan angka positif akan terus bertambah. Karena itu, mari sama sama kita jaga diri dan keluarga untuk kurangi kegiatan yang tidak penting diluar jam jam yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Lebih khusus masyarakat lokal untuk mengurangi kegiatan tidak penting agar dibatasi sementara waktu,”seru Roby Omaleng.
“Kalau aktifitas Mall, toko, warung dan Kios harus tutup, maka kepada semua kelompok atau komunitas atau siapa saja juga untuk menghentikan kegiatan berbentuk apapun. Kalau masih ada yang kepala batu dan masih berkeliaran di jalan jalan agar ditertibkan bila perlu ditangkap, karena melalui orang orang berkumpul inilah pintu masuk penularan covid-19. Jangan beri toleransi, Satpol PP harus tindak tegas,”pinta Robby.
Dirinya juga berharap agar pemberlakuan pembatasan aktifitas hingga pukul 2 siang tidak hanya di kota Timika, tetapi ini juga berlaku sampai ke distrik distrik yang jauh dari kota.
“Aktifitas ekonomi diatas jam 2 siang di daerah SP 1 sampai Poumako masih berlangsung, dan ini tidak boleh dibiarkan. Dari informasi yang saya terima aktifitas warga di Poumako masih berlangsung diatas jam 2 siang, hal ini disebabkan minimnya kesadaran warga. Saya berharap warga harus kurangi kegiatan dan hindari kerumunan dan tempat tempat keramaian. Sebab saat ini dari laporan tim gugus tugas, virus sudah beredar di tempat tempat umum dan sangat rentan terjadinya penularan Covid-19,”katanya. (opa)