Kunjungi Tiga Puskesmas, Anggota DPRD Mimika Prihatin Kekosongan APD

Empat anggota DPRD Mimika, Daud Bunga, Reddy Wijaya, Rizal Pata’dang dan Herman Gafur saat melakukan Kunjungan Kerja ke Puskesmas Ile Ale SP 3, Kelurahan Karang Senang SP 3 Distrik Kuala Kencana,kabupaten Mimika, Jumat (27/3)/foto : husyen opa-timikabisnis.com

 

TIMIKA, (timikabisnis.com) –  Dari hasil Kunjungan Kerja (Kunker) Empat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Mimika, Daud Bunga, Reddy Wijaya, Rial Pata’dang dan Herman Gafur melakukan kunjungan ke tiga Puskesmas diantaranya, Puskesmas Kota Timika, Puskesmas Kwamki Narama dan Puskesmas Ile Alle SP3 menemukan tidak tersedinya Alat Pelindung Diri (APD).

Empat anggota DPRD Mimika saat mengunjungi tiga puskesmas mengaku prihatin dengan terjadinya kekosongan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para petugas medis dan dokter dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19 atau virus corona di kabupaten Mimika.

Bahkan dari pantauan timikabisnis.com yang ikut bersama dengan rombongan empat anggota DPRD Mimika, Puskesmas Kota Timika, Puskesmas Kwamki Narama, pada Jumat (27/3) mengaku kepada anggota DPRD Mimika  tidak memiliki ketersediaan APD bagi para tenaga medis dan dokter, hanya Puskesmas Ile Ale SP3 saja yang stoknya ada namun juga sangat menipis.

Kepala Puskesmas Timika Kota, Maria Yosinta Rahangiar dihadapan anggota DPRD mengakui tidak memiliki stok APD seperti, masker, kaos tangan, Hand Sanitizer (cairan pencuci tangan) maupun baju seperti baju hazmat yang khusus untuk menangani pasien Orang Dalam Pantau (OPD) atau Pasien Dalam Pantauan (PDP) apabila terjangkit virus covid-19.

“Kami sangat takut dengan keselamatan para petugas medis karena tidak meiliki stok APD untuk para medis. Bagaimana kami mau menyelamatkan pasien sementara kita saja ini takut dengan virus Covid-19, sebab jangankan baju khusus masker saja kami tidak punya stok. Padahal, seharusnya Puskesmas yang harus lebih dulu menjadi prioritas karena penyeberannya mulai dari Puskesmas baru dirujuk ke Rumah Sakit. Kami hari ini liburkan menerima pasien, karena sedang membersihkan dan menyiakan semua ruangan untuk pelayanan besok. Bahkan kami membuat baju medis sendiri untuk petugas di UGD,”keluh Maria Yosinta Rahangiar sambil meneteskan air mata.

 

Anggota DPRD Mimika, Daud Bunga, Reddy Wijaya dan Rizal Pata’dang saat berkunjung ke UGD Puskesmas Timika Kota, Jumat (27/3) / Foto : husyen opa

 

Sementara , Kepala Puskesmas Kwamki , Distrik Kwamki Narama, Emy Kogoya mengeluhkan kekosongan APD terutama masker dan kaos tangan untuk petugas dalam pelayanan bagi warga Kwamki Narama.

“Kami tidak punya ketersediaan APD, bahkan kami punya tenaga medis saja ada yang tidak punya masker, bahkan masker terpaksa cuci ulang untuk dipakai lagi. Seharusnya kan tidak boleh, masker itu dipakai sekali dan harus dibuang. Karena memang benar benar kami tidak punya sehingga masing masing beli sendiri, demi menjaga dan melindungi diri kita. Dengan kondisi kekosongan APBD di Puskesmas Kwamki Narama ini sangat berbahaya dan sangat rentan berbhaya bagi kami petugas, tolong bapa dewan desak pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan untuk mendistribusikan APD ke Puskesmas-puskesmas,”pinta Emy.

Emy mengaku, walaupun berbagai keterbatasan dengan fasilitas Puskesmas yang sudah tidak layak kami tetap melayani sepenuh hati bagi masyarakat.

“Bapa lihat sendiri bangunan Puskesmas kami ini, sudah tidak layak untuk ditempati. Ini bangunan peninggalan Malcon PT Freeport Indonesia, kami juga krisis ketersediaan obat obatan, dan kalau bisa lebih dulu masker dan Kaos tangan serta APD lainnya biar kami disini bisa maksimal dan tidak takut dalam melayani pasien,”katanya.

Salah petugas Puskesmas Kwamki Narama, Suster Veronika Dokopia kepada anggota dewan berharap adanya perhatian serius dari pemerintah khusus dalam mendukung tugas para medis yang ada di Puskesmas Kwamki Narama.

“Apalagi di Puskesmas Kwamki Narama ini hampir 100 persen kami melayani pasien adalah Orang Asli Papua, sehingga harus mendapat respon cepat untuk melengkapi seluruh kebutuhan baik untuk menunjang tugas para medis dan dokter atau pasien. Bagaimana kami mau bekerja secara maksimal sementara nyawa kita saja terancam karena APD sama sekali tidak ada dan kami cari sendiri. Ini bapa dewan lihat saja secara langsung, petugas medis ada yang tidak pakai masker, tidak punya kaos tangan, lalu bagaimana kami mau melayani pasien, dan tolong menjadi perhatian pemerintah,”pungkasnya.

Empat anggota DPRD Mimika, Daud Bunga, Reddy Wijaya, Rizal Pata’dang dan Herman Gafur saat melakukan Kunjungan Kerja ke Puskesmas Kwamki Narama, Distrik Kwamki Narama,kabupaten Mimika, Jumat (27/3)/foto : husyen opa-timikabisnis.com

 

Suster Veronika berharap, setelah mengunjungi Puskesmas Kwamki Narama pemerintah segera membantu dengan menyerahkan APD serta obat obat yang sering di komsumsi warga.

“Kami sudah bosan mendapat janji janji dari setiap pejabat yang datang kesini, namun faktanya nanti tidak terealisasi. Kami mohon bapa dewan ini bisa sampaikan langsung kepada Bupati tentang kebutuhan kami disini dan kondisi Puskesmas di Kwamki Narama semoga bisa dijawab dengan cepat,”pintanya.

Berlanjut ke Puskesmas Ile Ale SP 3, rombongan anggota DPRD Mimika diterima oleh Kepala Bagian Tata Usaha Zulkifli,S.Kep dan sejumah petugas medis.

Kepala Tata Usaha Puskesmas Ile Ale SP 3, Zulkifli,S.Kep ketika ditanya tentang stok APD, ia mengaku bahwa untuk masker dan kaos tangan bagi tenaga medis saat ini masih ada walaupun terbatas namun kita gunakan sehemat mungkin.

“Karena kami disini terbagi dalam dua shif sehingga masker dan kaos tangan kami pakai selama 12 jam, dan kami baru baru telah menerima masker dan kaos tangan. Kami berharap stok ini juga nantinya bisa bertahan. Sampai saat ini kami belum punya alat pendeteksi penularan virus Covid-19, sehingga kami sampai saat ini hanya mendeteksi serta memantau saja kalau ada orang yang baru tiba di area atau wilayah Puskesmas Ile Ale,”ungkapnya.

Salah satu dokter yang bertugas di Puskesmas Ile Ale, Dr Meklin kepada anggoata dewan menjelaskan, karena fasilitas APD belum sepenuhnya ada namun dengan inisiatif dari petugas medis untuk mencari donatur dari warga atau pengusaha yang ada di kelurahan Karang Senang SP 3 untuk membantu baik dengan material atau dana untuk membuat baju medis pelindung guna mengantisipasi penyebaran virus Corona.

“Kami buat baju pelindung dengan menggunakan jas hujan dari sumbangan warga disini untuk meminimalisir penularan virus Corona. Walaupun tidak seperti baju pelindung medis yang standar tapi kami coba berusaha untuk semaksimalnya mencegah penularan virus corona, walaupun hanya seperti yang bapa dewan lihat sekarang ini,”jelasnya.

Ketua Komisi A DPRD Mimika, Daud Bunga, SH mengatakan, bahwa para medis yang ada di Puskesmas Puskesmas menjadi garda terdepan dalam membantu dan mencegah penularan virus Covid-19, sehingga mereka wajib menggunakan Alat Perlindungan Diri (ADP) untuk melindungi diri mereka saat menangani pasien Covid-19.

Anggota DPRD Mimika, Daud Bunga, Reddy Wijaya dan Rizal Pata’dang foto bersama dengan para petugas medis di Puskesmas Kota Timika, usai berkunjung ke UGD Puskesmas Timika Kota, Jumat (27/3) / Foto : husyen opa

“Mereka petugas medis dan dokter di Puskesmas ini garda terdepan dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19 sehingga harus dilindungi dan diprioritaskan. Bagaimana mau menyelamatkan orang lain kalau nyawa mereka sendiri terancam karena tidak dilengkapi dengan alat pelindung diri seperti Masker, kaos Tangan dan Baju anti virus. Hasil temuan dan pengakuan dari petugas medis akan kami sampaikan ke Bupat Mimika Dinas Kesehatan untuk segera mengambil langkah, termasuk kami akan segera koordinasikan dengan tim gugus tugas penyebaran virus Cororna Mimika,”tegas Daud Bunga.

Anggota Dewan Lainnya, Rizal Pata’dang mengaatakan mengaku prihatin dengan kondisi yang ada di tiga Puskesmas yang dikunjungi karena persoalannya sama yaitu kekurangan APD, padahal pada saat presentase oleh Pemerintah dan Tim Gugus penanggulangan penyebaran Virus Covid-19 beberapa hari lalu terungkap bahwa APD sudah ada stok di gudang tinggal diedarkan saja, nyatanya  dari pengakuan tiga puskesmas belum mereka terima.

“Ini kami turun untuk memastikan pelayanan di Puskesmas dan langkah pencegahan dari Puskesmas Puskesmas yang ada di Timika ini, nyatanya berbeda dengan hasil yang di presentasekan oleh dinas. Apapun kendalanya, kami mohon agar pemerintah segera mendistribusikan APD kepada Puskesmas Puskesmas agar petugas medis merasa aman dan nyaman dalam melakukan pelayanan. Setelah ini kami akan laporkan hasil temuan ke pa Bupati untuk bisa mendapatkan arahan dan petunjuk. Ini hal yang sungguh sungguh urgent sehingga harus menjadi perhatian semua pihak termasuk dinas,”tegas Rizal. (opa)

Administrator Timika Bisnis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *