Ketua Komunitas Pemuda Key Timika, Joseph Temorubun,SH didampingi sejumlah pengurus KPK Mimika menyerahkan Sembako kepada salah satu Janda di Timika, Sabtu (25/4)/Foto : Istimewa
TIMIKA,(timikabisnis.com) – Komunitas Pemuda Kei (KPK) Kabupaten Mimika, Papua merasa terpanggil dan turut prihatin dengan kondisi dan situasi akibat dan dari pandemi Covid-19, memberikan bantuan Sembako khusus kepada para Janda, Duda dan Anak Yatim Piatu serta anak anak yang tidak mampu di kota Timika.
Penyaluran bantuan Sembako sebanyak 200 paket tersebut dilakukan oleh para pengurus dan anggota pemuda komunitas ini sasarannya kepada warga yang dirasa sangat mengalami dampak dari pendemi Covid-19 yakni janda, duda dan anak yatim.
Bantuan yang diberikan dibeberapa titik atau kompleks mulai dari Kampung Muare Distrik Mimika Timur, Distrik Wania hingga distrik Mimika Baru.
“Kami memberikan bantuan kepada masyarakat dari kekurangan yang kami miliki. Keadaan ini menggerakan hati kami agar turut terlibat karena tidak semua kehidupan ekonomi masyarakat kita sama. Bantuan kami fokuskan untuk janda, duda dan anak yatim. Seadanya tapi kami berharap bisa meringankan beban mereka di situasi saat ini,”kata Ketua Komunitas Pemuda Key Timika, Joseph Temorubun,SH kepada timikabisnis.com, Sabtu (25/4) sore.
Yoseph mengakui KPK telah mendistribusikan 150 paket sembako. Besok KPK akan kembali menyalurkan 50 paket sembako yang masih tersimpan di sekretariat.
“Tadi kami mulai dari pukul 8 pagi dan berakhir pukul 5 sore. Karena hujan jadi besok baru kami lanjutkan lagi salurkan 50 paket yang sisa. Rencananya kita mau bagi ke masyarakat di seputaran kota saja,” ujarnya.
Dikatakan, bahwa KPK bisa mendistribusian bantuan karena disuport oleh tokoh masyarakat Kei baik pegawai dan pejabat Kei yang bekerja di pemerintahan, termasuk juga sektor swasta dan dunia kerja lainnya termasuk patungan pribadi dari anggota komunitas KPK sendiri.
“Yelin itu tradisi yang sudah turun-temurun diajarkan oleh para leluhur. Walau kami sudah di tanah rantau tapi hal ini harus tetap kami lakukan sebagai anak adat. Masyarakat Kei dimanapun pasti akan lakukan ini. Banyak yang peduli dengan apa yang kami lakukan sehingga mereka ikut memberikan yelim, baik berupa barang maupun uang. Inilah yang kami kumpulkan bersama dana organisasi dan kami salurkan melalui sembako kepada warga yang sangat membutuhkan,” jelasnya. (opa)