Timika (timikabisnis.com) – Pemerintahan Kelurahan Sempan bersama masyarakat mengadakan kerja bakti untuk membersihkan saluran (parit) dan rumput pada jalan masuk serta di sekitar pemukiman warga pada beberapa RT. Kerja bakti melibatkan semua RT dan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Kelurahan Sempan.
Kepala Kelurahan Sempan, Lukas Muyapa, SE Msi kepada timikabisnis.com, Jumat (15/3) mngatakan kerja bakti selain program kelurahan yang dilakukan secara rutin di RT-RT, juga Timika saat ini sudah memasuki musim hujan sehingga parit-parit yang selama ini tidak dibersihkan warga sudah penuh dengan air dan sampah-sampah.
“ Saya minta kepada RT-RT untuk menggerakan warganya agar setiap bulan sekali bisa diadakan kerja bakti. Saluran atau parit yang penuh dengan sampah dan kotoran lainnya sebaiknya ada inisiatif untuk bersihkan sendiri. Jangan tunggu ada perintah dari luar baru kerja bakti itu jalan. rT-RT dan tokoh-tokoh masyarakat perlu berinisiatif untuk menata lingkungan wilayahnya agar tetap bersih, rapi dan indah,” kata Muyapa.
Apalagi kata Lukas, beberapa bulan belakangan ini Timika terus mendapat sorotan karena ada kasus deman berdarah dengue (DBD). Penyakit ini bahaya sekali kalau salah penanganannya bisa berakibat orang meninggal. Untuk itu RT-RT bersama warga perlu menjaga lingkungan dengan membersihkan sampah, membersihkan saluran agar air bisa mengalir lancar, disekitar pemukiman bila ada genangan air harus di bersihkan sehingga nyamuk DBD maupun nyamuk malaria tidak hidup di situ.
Dalam kerja bakti kal ini dengan fokus di RT 14,RT 13, RT 12 dan RT 11. Program kelurahan lingkungan pemukiman warga dengan RT masing-masing dapat menjaga kebersihan, menjaga keindahan lingkungan dengan membersihkan rumput, parit, tutupi air yang yang tergenang yang ada di sekitar rumah-rumah warga.
“ Di Kelurahan Sempan beruntung dengan adanya RT-RT dan tokoh-tokoh masyarakat yang punya semangat tinggi membantu kelurahan dalam membangun masyarakat. Kebersihan ini salah satu program yang diprioritaskan sehingga warga Sempan tidak terkena malaria maupun DBD. Kemudian, lingkungan ini harus rapi, bersih, indah seghingga warga yang menetap tetap sehat, dan tidak sakit-sakit.
Tugas pemerintah kata Lukas, terus memberikan pelayanan utama kepada warganya. Salah satunya program kebersihan ini, kemudian ada pembangunan fisik dan non fisik yang diturunkan pemerintah kabupaten (pemkab) maupun melalui program yang dibiayai oleh pemerintah pusat. Kalau dulu ada program Respek selalu ada bantuan kepada masyarakat terlebih masyarakat asli Papua karena program itu dibiayai dengan dana Otonomi Khusus (Otsus). Kemudian ada dana kelurahan yang diharapkan dapat membiayai program-program yang menyentih langsung kepada masyarakat di RT-RT.
Kelurahan telah membangun fasilitas air bersih diharapkan beberapa tahun kedepan fasilitas ini bisa menjangkau sampai ke rumah-rumah warga. “ Kita harus instalasi jaringan pipanya sampai ke RT-RT baru bisa air itu jalan. Kalau kelurahan dikasih dana cukup kita akan programnya penyambungan ke rumah-rumah warga disetiap RT. Kalau tidak kita tunggu sampai ada bantuan dari atas,” terang Lukas. (marus waka)
