Para Mahasiswa yang berada di luar Papua yang tergabung Ikatan Pelajar Mahasiswa Mimika (IP-MM) Sekota Study Port Numbay se Jawa- Bali sedang membentangkan poster meminta Pemerintah membantu mereka selama Lockdown akibat Covid-19/Foto : Istimewa
TIMIKA, (timikabisnis.com) – Ikatan Pelajar Mahasiswa Mimika (IP-MM) Sekota Study Port Numbay se Jawa- Bali yang saat ini tidak bisa kembali ke Papua meminta dengan sangat kepada Bupati Mimika Eltinus Omaleng, DPRD Mimika, Kepala Bagian SDM Setda Mimika dan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk membantu mahasiswa selama terjadinya lockdown.
Sebagai rillis yang diterima timikabisnis.com, Rabu (22/4) pagi tadi yang dikirim oleh Sekretaris Ikatan Pelajar Mahasiswa-Pelajar Mimika Sekota Tusdy Port Numbay Mario Dimbau berharap, pemerintah daerah segera membantu mahasiswa untuk bisa bertahan hidup di pulai Jawa dan Bali.
“Kamu berharap, pemda atau pemprov Papua perwakilan Meepago bantu kami punya makan, minum, listrik dan air. Kami juga mau di perhatikan seperti yang pemda lakukan pada rakyat dan mahasiswa, di daerah daerah dan Papua pada umumnya. Kami mahasiswa berharap pemerintah kabupaten Mimika segera melihat kondisi pelajar dan mahasiswa Mimika yang menempuh ilmu se-Jawa dan Bali dan bahkan seluruh Indonesia,”pintanya.
Ia mengakui bahwa anjuran pemerintah agar semua orang melakukan physical distancing dan hanya beraktivitas di rumah untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19 dan tidak kembali ke Papua dan memilih tetap di Jawa.
“Namun kami mahasiswa disini mengalami kesulitan terutama untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Saya berhararap, pemerintah kabupaten Mmimika melalui Bapak Bupati Mimika Eltinus Omaleng untuk bisa secepatnya melihat kami dan membantu kami,”harap Mario.
Melihat kondisi Indonesia saat ini dan di Papua akibat penyebaran ini, mahasiswa memilih tidak kembali ke Papua untuk menghindari terjadianya penyebaran.
“Kami juga anak-anak kalian yang saat ini sedang mengalami kondisi sangat buruk, dan saya sangat tidak setuju untuk buka penerbangan khusus yang semapat di naikan di salah satu media di Mimika, bahwa ada penerbangan khusus untuk warga Mimika di luar daerah,”katanya.
Mario mengakui, virus saat ini sudah hampir terjadi diseluruh Indonesia dan sangat berbahaya bila warga dari luar harus kembali ke Timika atau daerah lain di Papua.
“Saya kira tinggal di masing masing kota studi itu sudah bagus, isolasi diri di masing masing di rumah asrama dan kontrakan disetiap kota studi. Tinggal di Timika maupun luar kota Timika sama saja intinya harus isolasi diri untuk tidak menyebar,”aku Mario.
Kata dia, yang terpenting saat ini adalah Pemerintah Kabupaten dan Propinsi Papua segera salurkan salurkan dana dan bama setiap kota studi di Papua dan luar Papua untuk seluruh mahasiswa Mimika yang ada se-Indonesia,”jelasnya. (opa)